Solenoid DC Solenoid AC

Pemeliharaan Sistem Berbasis PLC 411

3. Solenoid Valve

Merupakan perangkat elektromagne- tik, yang digunakan untuk mengontrol aliran udara atau zat cair air, oli cair, gas, pendingin. Prinsip kerjanya sa- ma dengan solenoid lain DC atau AC. Pegas yang terbungkus plunger akan menekan Pilot valve dan mena- hannnya di posisi itu, sehingga tidak ada aliran zat cair pada valve body, saat ini solenoid dalam kondisi me- lepas energi. Ketika koil diisi energi, timbul medan mag-net, yang akan menggerakkan plunger, pilot valve, dan piston, se-hingga memungkinkan terjadi aliran zat cair melalui valve body.

4. Relay Kontrol

Relay ini merupakan gabungan antara eketromagnetik dan solenoid. Fungsi utama relay ini ialah untuk mengontrol arustegangan yang besar hanya dengan sinyal listrik yang kecil; sebagai isolasi daya antara obyek dan pengontrol. PERHATIAN Gambar 12-36: Solenoid Valve, a gambar potongan, b uraian valve Gambar 11.37: Rangkaian Kontrol Relay ~ Output PLC atau Panel Kontrol 24 VDC + Relay 480 VAC Beban NO NC Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih relay: x Rating Kontak : Rate tegangan : adalah tegangan operasi yang dianjur- kan untuk koil. Jika terlalu rendah, relay tidak bekerja, jika terlalu tinggi relay terhubung singkat. Rate arus : arus maksimum sebelum kontak rusak meleleh atau terbakar Pemeliharaan Sistem Berbasis PLC 412 x Konfigurasi Kontak : Normally Open NO: Relay terbuka jika tidak be- kerja; Normally Closed NC: relay tertutup jika tidak bekerja. x Kontak Holding atau seal-in contact: ialah metode untuk memperta- hankan aliran arus sesaat setelah saklar ditekan atau dilepaskan. Dalam diagram ladder digambarkan paralel dengan saklar yang dioperasikan. M PB1 PB2 Seal-in contact M-1 L1 L2 Gambar 11-38: Seal-in Contact

5. Relay Latching

Relay jenis ini akan tetap ON dan atau OFF walaupun catu daya telah dicabut dari koil. Gambar 11-39: Kontaktor

6. Kontaktor

Kontaktor adalah relay yang di- rancang untuk saklar arus besar dari tegangan sumber yang besar pula. Kontaktor mempunyai multikon- tak sehingga saluran dari sumber fasa tunggal atau sumber fasa-3 dapat dihubungkan ke saklar ini. Kontaktor biasanya mempunyai beberapa saklar tambahan yang disebut auxiliary contact, untuk menghubungkan kontaktor de- ngan tegangan utama. Selain itu, kontaktor juga mempunyai sistem arc-quenching untuk menekan arc yang terbentuk jika kontak membawa arus induktif terbuka.

7. Motor Starter

Pada umumnya sebuah motor starter terdiri dari: blok overload atau unit termal, untuk proteksi arus lebih untuk motor yang dilengkapi dengan kontak termal beban lebih. Kontak akan terbuka saat mendeteksi beban lebih. Gambar 11-40: Motor Starter