444
JMP
JMP Rang yg berulang
Sensor rang
Rang yang diloncati 0000
0009 Heater
valve 0001
Sensor pemanas LBL
Bit Pengulang
Gambar 11.65: Aplikasi Instruksi JMP dengan Satu LBL
11.13.2. Instruksi Jump JMP dan Label LBL
Instruksi jump JMP
dan label LBL
digunakan bersama. Jika JMP di- eksekusi, maka program pada rang akan loncat ke rang dengan
instruksi LBL dan meneruskan eksekusi urutan instruksi berikutnya. Salah satu aplikasi instruksi JMP dan LBL dapat dilihat pada Gambar
12-62. Terdapat produk yang menggunakan skip dan go to untuk instrukdi jump.
Perangkat keras MCR digunakan untuk memutus semua atau seba- gian relay dalam diagram ladder dengan cara mengonkan MCR
dengan logik relay input..
445
Instruksi jump to sub-routin JSR, subroutine SBR, dan return RET digunakan bersama dalam sebuah program. Prinsip kerja instruksi-
instruksi tsb dapat dilihat pada Gambar 11.63: Instruksi Jump to Subroutine.
Jika instruksi JSR dapat dieksekusi, maka program akan loncat dari program utama ke rang yang mengandung instruksi SBR. Subroutine
akan dieksekusi hingga pada instruksi RET. Instruksi RET akan me- ngembalikan program ke rang ladder dalam program utama setelah
ada instruksi JSR.
11.11.3. Instruksi Jump to Subroutine JSR
11.14. Instruksi Subroutine
JSR
SBR Rang Subroutine
RET Rang Program Utama
Gambar 11.66: Instruksi Jump to Subroutine
446
Subroutine adalah suatu grup instruksi dalam diagram ladder yang berada diluar program ladder utama, yang dapat dieksekusi dengan
instruksi sub-routine. Jadi dengan menggunakan sebuah instruksi sub- routine, program rutin yang berulang dapat dieksekusi secara ber-
ulang tanpa harus menulis ulang prgram rutin tersebut pada diagram ladder utama. Misalnya sebuah mesin otomatis, mempunyai urutan
program rang yang harus diulang beberapa kali dalam sebuah siklus mesin. Urutan tersebut dapat diprogram satu kali saja dalam
subroutine, yang dapat dipanggil jika diperlukan
11.14.1. Pelacakan Kerusakan Instruksi Subroutine
Jika bagian dari program ladder tidak bekerja dengan baik, lakukan langkah-langkah seperti dianjurkan berikut ini:
x Gunakan instruksi always false AFI pada input rang yang mengandung instruksi MCR dan JMP, untuk mempersempit
daerah MCR dan JMP sampai ditemukan operasi yang benar dari program routine utama. AFI akan mn-set kondisi rang agar
menjadi baik kembali. Jadi AFI akan menundukkan disable semua instruksi pada rang.
x Instruksi TND atau SUS dapat digunakan untuk menghentikan instruksi MCR, JMP atau JSR setelah percabangan rang, agar
kondisi logik input dapat dievaluasi. Ini sangat bermanfaat jika terdapat kesalahan pada cabang rang.
x Lakukan pelacakan kerusakan pada sebuah rang dengan menggunakan moda single-step
x Gunakan breakpoint dalam moda single-step untuk mengeksekusi ladder kebawah, dimana telah disisipkan
breakpoint dalam diagram ladder. Untuk mempermudah pelacakan, pastikan bahwa:
x Daerah MCR dan atau JMP tidak saling tindih overlap x Tidak terjadi loncatan balik Backward jumpa yang akan
menye-babkan waktu pindai bertambah, ketika dilakukan pe- mindaian ulang program. Jika waktu pindai lebih dari 2.5 detik,
maka prosesor akan rusak. x Instruksi JSR dan SBR mempunyai nomor parameter input
yang sama.