322
Pada saat berlangsung pembuangan energi panas, maka ini akan menjadi beban pada traksi meter sehingga cenderung traksi merer
akan turun putarannya, selanjutnya akan menghambat gerakan masa lokomotip yang meluncur.
VVVV F
2
VVVV F
6
VVVV F
5
VVVV F
1
VVVV F
4
VVVV F
3
GRID 2 GRID 5
ARMAT 2 ARMAT 5
GRID 4 GRID 3
ARMAT 4 ARMAT 3
GRID 1 GRID 6
ARMAT 1 ARMAT 6
MG
Gambar 8.23. Pengawatan Sistem Tenaga
Hubungan traksi meter pada saat pengereman dengan dynamic brake ialah memisahkan field dan armatur sedemikian rupa sehingga semua
field terhubung seri satu sama lain. Field TM
2
--- Field TM
5
--- Field TM
6
--- Field TM
1
--- Field TM
4
--- Field TM
3
. Field tersebut selanjutnya terhubung dengan main Generator untuk membuat terbangkitnya
eksitasi. Armatur-armaturnya dengan melalui kontak-kontak sedemikian rupa
tersusun menjadi 3 tiga buah susunan seri masing-masing dari 2 dua armatur. Arus yang terbangkit oleh armatur selanjutnya dialirkan
ke GRID.
Grid-grid tersebut mempunyai harga yang tertentu besarnya. Dengan mengingat Hukum Ohm, yaitu E = I x R maka karena harga tahanan R
tetap, apabila tegangan naik arus I akan makin besar.
Japan Manual Instruction Railway, 1978
323
Oleh karena Tenaga Watt adalah = I
2
x R, maka tenaga pun makin besar. Besarnya tenaga kinetik yang dikonversikan kedalam tenaga
listrik adalah sebanding dengan besarnya WATT. Jadi besarnya tenaga pengeraman dari 0 sampai maksimum adalah sebagai akibat
meningkatnya arus yang mengalir ke GRID Dynamic Brake bersama dengan naiknya kecepatan lokomotip.
Dengan naiknya arus listrik berarti Watt pun akan naik pula. Karena besar WATT dapat dirubah menjadi PK, maka tenaga pengereman
dapat dihitung. Dari pengertian diatas, maka dapat ditulis sebagai berikut:
Tenaga pengereman
HP 746
R x
I
2
Rumus umum adalah dibagi dengan 736, karena adanya berbagai kerugian, maka dalam perhitungan dibagi dengan 746. Salah satu
kerugian di sini sebagai contoh pada saat arus dibuang ke GRID, pendinginan GRID tidak dapat mencapai suhu normal, masih ada
panas yang tidak dapat didinginkan.
8.10.9. Eksitasi pada Traksi Motor
Arus eksitasi yang dialirkan ke field pada saat pengereman di- kendalikan oleh gagang rem dynamic dan Modul DR dynamic braking
regulator Module. Modul DR menyensor arustegangan yang mengalir ke GRID salah satu yang sebanding dengan arus yang mengalir ke
GRID.
Modul DR bekerja membatasi arus eksitasi pada suatu nilai agar terhindar arus yang melebihi pada armatur dan GRID, namun ter-
capainya tenaga pengeraman yang dalam batas aman. Di samping itu Modul DR juga dilengkapi dengan suatu rangkaian pengaman apabila
terjadi putus hubungan pada grid dynamic brake.
Pada waktu terjadi pengereman grid DB akan panas dan ia didinginkan oleh blower pendingin grid. Blower ini mendapat arus listrik
dengan mencabangkan tegangan listrik yang mengalir ke grid.
324
Oleh sebab itu bila tegangan yang mengalir ke grid besar maka putaran blower akan lebih cepat dan pendinginan akan lebih besar.
Modul DP terdiri atas rangkaian pengaman lapang meter MFP dan brake warning circuit BWR. MFP bekerja mengamankan lapang
meter field apabila terjadi kegagalan dalam eksitasi. Apabila tanpa alat pengaman maka akan terjadi peningkatan arus listrik diatas harga
yang diijinkan.
BWR memberi pengamanan dengan mensensor dari grid DB dan juga mengamankan grid itu sendiri. Bila arus yang mengalir ke grid me-
ningkat diatas harga yang diijinkan maka rangkaian BWR bekerja untuk menurunkan arus listrik yang menuju ke main Generator sebagai
sumber listrik yang mengalir ke rangkaian seri field Traksi Motor. Hal ini berarti pula menurunkan arus listrik yang menuju ke grid. Dengan
demikian grid terhindar dari arus lebih yang dapat merusak grid.
Dynamic Brake Protection Module DP memberikan pengamanan terhadap field Traksi Motor dan kepada GRID DB bila ada kegagalan
dalam bekerjanya DR. Modul DP memutuskan eksitasi pada main Generator apabila eksitasi pada motor traksi dan arus yang mengalir
ke grid meningkat diatas harga yang diijinkan.
DP ini dipasang dalam rangkaian pengaman dengan memasang- kannya paralel dengan Traksi Motor field selama pengereman dengan
dynamic brake. Oleh karena itu, ia bekerja dengan mendeteksi adanya perubahan tegangan eksitasi pada field Traksi Motor. DP yang
bertindak sebagai pengaman grid terdiri dari detector circuit dan trigger circuit.
Detector circuit dipadang pada salah satu grid Dynamic Brake. Ia akan mengerjakan trigger circuit apabila terjadi arus yang berlebihan.
Kemudian trigger circuit akan bekerja dan akan memutus eksitasi pada main Generator. Modul DP dibuat dengan peralatan Transistor,
Kondensator, tahanan Diode, Zener, dan alat semi konduktor lainnya