Stator Rotor Pemeliharaan Traksi Motor

328 Jumlah alur Rotor sama dengan jumlah lamel Komutator, hal ini di- sebabkan setiap belitan Rotor akan menempati dua alur dan tiap-tiap u- jung belitannya dihubungkan de- ngan Komutator. Rotor dibuat dari tumpukan pelat-pelat tipis dari ba- han ferro Magnet, yang tujuannya untuk memperkecil rugi-rugi hyste- risis pada Jangkar Gambar 8.26. Rotor Traksi Motor

8.11.4. Komutator

Komutator pada lop tunggal se- derhana hanya terdiri dari dua keping lamel, penghantar pada motor DC dibelitkan dalam ke- pingan besi yang dibentuk bulat silinder dan diberikan alur-alur untuk menempatkan lilitan kawat yang selanjutnya disebut lilitan Rotor. Komutator Gambar-8.27 terdiri atas puluhan bahkan ra- tusan lamel-lamel, tergantung be- rapa jumlah alur dalam Rotor. Komutator terpasang dalam satu sisi ujung poros dengan Rotor. Lamel-lamel Komutator harus di- bersihkan secara berkala dari kotoran yang dihasilkan oleh kon-tak antara komutator dengan sikat arang Carbon Brush. Antara dua lamel dibatasi dengan bahan isolasi untuk memisahkan dua belitan yang berbeda Gambar 8.27: Komutator

8.11.5. Sikat Arang dan Pemegang Sikat

Sikat arang Carbon Brush ter-buat dari bahan Ferro Carbon yang dipadatkan. Sikat arang ditempatkan berhadapan de-ngan komutator, sehingga sikat arang selalu terhubung dengan lamel-lamel komutator. Sikat a-rang ditempatkan dalam peme-gang sikat Brush Holder yang dilengkapi dengan pegas 329 Gambar 8.28. Sikat Arang dan Pemegang Sikat

8.11.6. Hubungan Pengawatan Stator dan Rotor

Dari diagram pengawatan Traksi Motor, Gambar-8.28 dapat dijelaskan bahwa Traksi Motor D-29, memiliki komponen sebagai berikut: 1. Stator, memiliki empat 4 buah Medan Magnet Utama Main Field dengan notasi terminal F – FF dan memiliki empat buah Magnet Bantu Interpole yang langsung dirangkaian secara seri dengan belitan Jangkar.

2. Rotor, berupa belitan Jangkar yang diberikan notasi A-AA.

Hubungan dari belitan Jangkar ke terminal luar melalui empat 4 buah Carbon Brush. Ujung-ujung belitan jangkar disambungkan secara seri dengan belitan Magnet Bantu Interpole. Gambar 8.29: Pengawatan Stator dan Rotor Traksi Motor Gambar 8.28, pegas akan me- nekan sikat ke permukaan ko- mutator. Tekanan pegas harus terukur tidak boleh terlalu lemah atau terlalu kuat. Sikat arang ha- rus diperiksa secara periodik. Ji- ka terlalu pendek atau cacat ha- rus diganti dengan yang baru. Japan Manual Instruction, 1978 Japan Manual Instruction, 1978