434
11.10.1. Dasar Sistem Bilangan
Semua sistem bilangan mempunyai bilangan dasar basis. Sistem desimal mempunyai basis 10, ini berarti terdapat 10 simbol 0 hingga
9 yang digu-nakan untuk menunjukkan angka desimal. Nilai bilangan ditentukan oleh posisi digit dalam bilangan. Pada bilangan bulat, posisi
paling kanan mempunyai bobot paling rendah disebut LSB List Significant Bit, dan posisi paling kanan disebut MSB Most Significant
Bit. Secara lengkap posisi dan bobot bilangan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
4 2
6 .
1 2 1 0 . -1
Nilai Posisi Nilai Digit
10 Basis
1 x 10
-1
= 1 x 110 = 0.1 6 x 10
= 6 x 1 = 6 2 x 10
1
= 2 x 10 = 20 4 x 10
2
= 4 x 100 = 400
Bobot Posisi Nilai Posisi
426.1
Gambar 11.58: Nilai Bobot dan Nilai Posisi Suatu Bilangan
11.10.2. Sistem Bilangan Biner
PLC dan Komputer membuat keputusan logika dan membentuk perhitungan matematis dengan menggunakan rangkaian elektronik.
Rangkaian elektronik yang digunakan bekerja berdasarkan dua kondisi, ON atau OFF. Ini dapat dianalogikan dengan sistem bilangan
yang digunakan dalam sistem elektronik, yaitu 0 dan 1, yang disebut Sistem Biner sistem bilangan berbasis 2. Tabel 12- : menunjukkan
perbandingan sistem biner dan sistem desimal. Cara memberi bobot dan nilai dalam sistem biner identik dengan sistem desimal. Nilai bobot
ditentukan oleh posisi digit. Nilai suatu bilangan dapat dituliskan atau ditampilkan sesuai dengan
sistem bilangan yang digunakan. Di dalam sistem otomasi terdapat 4 sistem bilangan diluar sistem yang biasa kita pakai desimal, yaitu:
biner, oktal, binary code decimal BCD dan hexadecimal.
435
Tabel 12-6 : Perbandingan Bilangan Biner, Desimal dan Oktal
Desimal Biner
Oktal 1
5 4
3 2
1 1
1 1
1 2
1 2
3 1
1 3
4 1
4 5
1 1
5 6
1 1
6 7
1 1
1 7
8 1
1 9
1 1
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
1 3
1 2
1 1
1 4
1 3
1 1
1 1
5 1
4 1
1 1
1 6
1 5
1 1
1 1
1 7
1 6
1 2
1 7
1 1
2 1
1 8
1 1
2 2
Gambar 11.59a: Konversi dari Biner ke Desimal
Nilai Posisi
10
1 1
1 3 2 1 0
Nilai Posisi Nilai Digit
2 Basis
1 x 2 = 1 x 1 = 1
0 x 2
1
= 0 x 2 = 0 1 x 2
2
= 1 x 4 = 4 1 x 2
3
= 1 x 8 = 8
Bobot Posisi
13
Nilai Posisi
Basis
Konversi Bilangan.
PLC bekerja dalam biner sedangkan kita pada umumnya bekerja dengan sistem bilangan desimal. Oleh karena itu pengetahuan
tentang konversi bilangan sangat penting. Proses konversi bilangan dapat dilihat pada gambar 12-56 hingga 12-58. Suatu sistem
bilangan dapat dikonversi dari satu basis ke basis lainnya, misalnya dari biner ke desimal, seperti ditunjukkan pada Gambar 12-56a, atau
sebaliknya.
436
Gambar 11.60a: Konversi dari Oktal ke Desimal
Nilai Posisi
10
1 7
4 3 2 1 0
Nilai Posisi Nilai Digit
8 Basis
4 x 8 = 4 x 1 = 4
0 x 8
1
= 0 x 8 = 0 7 x 8
2
= 7 x 64 = 448 1 x 8
3
= 1 x 512 = 512
Bobot Posisi
964
11.10.3. Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal mempunyai basis 8. Ini berarti terdapat 8 simbol bilangan, yaitu 0 hingga 7. Gambar 11.57a : menunjukkan konversi
bilangan dari oktal ke desimal, Gambar 11.57b menunjukkan konversi bilangan dari oktal ke biner, Gambar 11.57c menunjukkan konversi
bilangan dari biner ke oktal. Konversi bilangan desimal ke biner. Misalnya 84
10
ke biner. Proses konversi dapat dilhat pada Gambar 11.59b.
1 2 5 10 21 42 84 2 2 2 2 2 2 2
0 1 2 5 10 21 42 1 0 1 0 1 0 0
LSB MSB
2 Basis
Nilai Desim al Hasil bagi dari 2
Nilai Biner
84
10
= 1010100
2
Gambar 11.59b: Konversi Bilangan Desimal ke Biner
437
1 7 0 4
8
0 0 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
2
Nol diawal diabaikan
Gambar 11.60b: Konversi Oktal ke Biner
Ekivalen Biner
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
2
4 0 2 1 100 000 010 001
2
= 4 0 2 1
8
Gambar 11.60c: Konversi Biner ke Oktal
11.10.4. Sistem Binary Coded Decimal BCD
Binary Coded Decimal BCD adalah sistem bilangan yang menggunakan empat bit biner untuk menunjukkan bilangan
desimal 0 hingga 9. BCD dari nilai desimal didapat dengan mengganti setiap digit desimal dengan nilai biner 4 bit.
2 6
4
0 0 1 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0
Bilangan Desim al BCD
Gambar 11.61: Konversi Desimal ke BCD
438
11.11. Pelacakan Kesalahan Instruksi Konversi BCD dan Diagram Logik
Instruksi Komparasi dan Konversi seringkali menimbulkan masalah dalam praktek. Jika bagian dari Ladder yang mengandung instruksi-
instruksi tsb tidak bekerja sebagaimana mestinya, gunaka anjuran langkah pelacakan sbb:
x Jika rang PLC dengan instruksi BCD dan komparasi tidak bekerja dengan baik, maka yang pertama dilakukan adalah meyakinkan
bahwa data dari proses adalah benar dengan cara melihat dialog box pada layar monitor tabel integer, floating point, dan kontrol
tag. Nilai di dalam register dapat ditampilkan dalam format biner, hexadesimal, desimal, bahkan ada vendor yang menyediakan
format data hexadesimal.
x Ujilah secara berurutan operasi untuk setiap rang, mulai dari satu hingga terakhir. Instruksi TND temporary end jika ada dapat
digunakan, dengan langkah seperti dijelaskan pada sub-bab sebelumnya.
x Instruksi SUS dapat digunakan untuk memeriksa nilai status untuk semua register dan titik-titik kritis.
x Hati-hati jika menggunakan instruksi komparasi untuk
mengeksekusi suatu proses, karena pertimbangan scan-time dan waktu yang digunakan untuk meng-update data internal.
11.12. Pemeliharaan Program dengan Indikator-indikator Modul
Untuk mempermudah gambaran tentang sistem yang akan diperiksa, Gambar 12-39: Diagram Blok Kontrol Tangki dan Aliran Sinyal serta
Aliran Daya dapat digunakan untuk kasus pelacakan ini, dari input hingga output.
Kerusakan mungkin terjadi di bagian-bagian berikut ini:
x Pengawatan input output antara perangkat input atau output dan modul-modul antarmuka interface.
x Perangkat Input dan Outputmodul Catu Daya x Perangkat-perangkat saklar mekanikinput
x Sensor-sensor input
x Aktuator-aktuator output
x Modul-modul IO PLC x Prosesor
PLC
439
Petunjuk Pemeliharaan Modul Input
Tampilan Instruksi dalam Software
Kondisi input Status
Indikator Modul Input
Kerusakan
On 28 V DC ON
Benar Salah
Tidak ada Off 0 V DC
OFF Salah
Benar Tidak ada
On 28 V DC ON
Salah Benar
1. Modul Input 2. Prosesor
On 0 V DC OFF
Salah Benar
1. Sambungan terbuka
Perangkat IO
2. Modul input Off 0 V DC
OFF Benar
Salah 1. Modul Input
2. Prosesor
Off 28 V DC ON
Benar Salah
1. Sambungan terbuka
Perangkat IO
2. Modul input On 28 V DC
OFF Benar
Salah 1. Modul Input
2. Prosesor
11.12.1. Analisis Pelacakan Modul Input
Dalam diagram aliran sinyal dan daya, modul input terletak kira-kira ditengah blok sistem, sehingga paling ideal digunakan untuk memulai
pelacakan kerusakan. Setiap vendor mempunyai konfigurasi modul IO yang berbeda. Berikut ini adalah contoh petunjuk pelacakan kerusakan
modul input dari salah satu vendor PLC.
Gambar 11.62: Pelacakan Kerusakan Modul Input,
IN 1 IN 2
IN 0 DC
C O
M IN 7
IN 6 IN 5
IN 4 IN 3
DC C
O M
+ 28 V DC LED
indikator
a Petunjuk Pemeliharaan
b Modul input untuk
pelacakan kerusakan
James A. Rehg, 2007