Proyeksi Zenithal Azimuthal Proyeksi Berdasarkan Bidang Proyeksi

12 GEOGRAFI Kelas XII

c. Proyeksi Sinusoidal

Proyeksi ini lebih dikenal oleh orang-orang di wilayah Amerika Selatan, Australia, dan Afrika, karena sesuai untuk menggambar wilayah tersebut. Selain itu, proyeksi ini dapat juga digunakan untuk menggambarkan daerah yang kecil di belahan Bumi mana saja maupun daerah luas yang jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meridian tengah. Sedangkan untuk wilayah khatulistiwa bisa digambarkan dengan luasan yang sesuai.

d. Proyeksi Mercator

Proyeksi ini melukiskan Bumi di bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola Bumi, kemudian seolah-olah silindernya dibuka menjadi bidang datar. Hasil proyeksi ini layak digunakan untuk memetakan wilayah dekat ekuator. Akan tetapi makin mendekati kutub, distorsi semakin besar. Selain karakteristik ini, masih ada ciri lain yang dimiliki proyeksi ini, yaitu: 1 Kutub-kutub hampir tidak dapat dipetakan karena terletak di posisi tidak terhingga. 2 Interval jarak antarmeridian sama. 3 Interval jarak antarparalel tidak sama, semakin mendekati kutub semakin lebar. 0° 10° 20° 30° 40° 50° 60° 70° 120° 100° 80° 60° 40° 20° 0° 30° Sumber: www.e–dukasi.net Gambar 1.14 Proyeksi sinusoidal Ekuator Great circle Antartic circle C chorde 180° 160° 140° 120° 100° 80° 60° 40° 20° 0° 20° 40° 60° 80° 100° 120° 140° 160° 180° 80° 60° 40° 20° 0° 20° 40° 60° Antartic circle Sumber: www.e–dukasi.net Gambar 1.15 Proyeksi mercator 13 Pengetahun Peta Sumber: www.e–dukasi.net Gambar 1.16 Proyeksi homolografik 150 60 45 15 0 30 75 135 180 15 30 45 75 90° 180 4 Menggunakan proyeksi ini, Bumi dibagi menjadi enam puluh zona. Tiap zona mempunyai lebar 6°. Zona nomor 1 dimulai dari daerah yang dibatasi oleh meridian 180°B dan 174°B, dilanjutkan ke arah timur sampai dengan zona enam puluh.

e. Proyeksi Homolografik Goode

Proyeksi ini merupakan proyeksi perbaikan kesalahan pada proyeksi Mollweide. Seputar Proyeksi Goode Proyeksi Goode pertama kali dihitung oleh John Paul Goode 1862–1932 dari Chicago. Semenjak itu mulai digunakan secara luas untuk peta global. Seperti pada gambar, peta ini dipotong menjadi beberapa bagian untuk mengurangi penyimpangan dan perentangan, terutama di wilayah samudra dan Antartika.

f. Proyeksi Gall

Ciri khas yang dimiliki proyeksi ini adalah bentuk yang berbeda pada wilayah lintang yang mendekati kutub. Sumber: www.e–dukasi.net Gambar 1.17 Proyeksi gall N S 60° 45° 30° 15° 0 ° 15° 30° 45° 60° N S 75° 60° 45° 30° 15° 0 ° 15° 30° 45° 60° 75° 14 GEOGRAFI Kelas XII

3. Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli yang

Dipertahankan Ditinjau dari klasifikasi ini, proyeksi dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Proyeksi Equivalent Proyeksi ini mempertahankan luas daerah. Artinya luas daerah sebenarnya sama dengan luas daerah pada peta setelah dikalikan skala.

b. Proyeksi Konform

Proyeksi ini mempertahankan sudut-sudut sesuai dengan kenampakan di permukaan Bumi. Artinya skala yang diper- tahankan adalah ketepatan sudut.

c. Proyeksi Equidistant

Proyeksi ini mempertahankan jarak sehingga jarak di atas muka Bumi sama dengan jarak di atas peta apabila dikalikan skala.

4. Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu

Simetri Berdasarkan pembagian ini, proyeksi dibedakan menjadi: a. Proyeksi Normal Pada proyeksi ini, sumbu simetri berimpit dengan sumbu Bumi.

b. Proyeksi Miring

Pada proyeksi ini, sumbu simetri membentuk sudut miring dengan sumbu Bumi.

c. Proyeksi Transversal

Sumbu simetri pada proyeksi ini tegak lurus sumbu Bumi atau terletak pada bidang ekuator disebut juga proyeksi equatorial. Nah, itulah beberapa jenis proyeksi yang digunakan dalam pemetaan. Catatan penting yang harus kamu ingat, yaitu bahwa proyeksi peta selalu mempunyai distorsi berubah dari bentuk aslinya. Beberapa proyeksi mungkin akan mengubah bentuk arah menjadi tidak tetap. Beberapa proyeksi lainnya mengubah ukuran, tetapi memper- tahankan bentuk dan arah dengan tepat. Pada perkembangannya, para pembuat peta telah membuat lebih dari seratus proyeksi yang berbeda. Untuk pemilihan proyeksi itu sendiri disesuaikan dengan tujuan untuk Sumber: www.e–dukasi.net Gambar 1.18 Macam proyeksi berdasarkan kedudukan sumbu simetri. a b c d e f g h a b c d KU e f g h EKUATOR KS Q E a. Menyinggung kutub azimuth normal KU EKUATOR KS Q E a b c d e f g h a h b c d e f g b. Menyinggung ekuator azimuth transversal a b c d KU e f g h EKUATOR KS KU b a c d e f g h c. Menyinggung antara kutub dan ekuator azimuth oblique