Teknologi Kesalahan Panjang Alat Ukur

71 Lokasi Industri dan Pertanian untuk bangunan, serta pertimbangan stabilitas lereng. Selain itu, kemiringan lereng juga akan berpengaruh terhadap kecepatan aliran dan volume aliran permukaan yang dapat mengakibatkan banjir. Nilai kemiringan lereng yang sesuai untuk lokasi industri dapat kamu lihat pada tabel berikut ini. Harkat yang tinggi menunjukkan kecocokan yang tinggi untuk lokasi industri. Tabel 3.2 Klasifikasi Kelas dan Harkat Kemiringan Lereng untuk Lokasi Industri Kelas Kriteria Harkat I 2 5 II 2– 8 4 III 8– 15 3 IV 15– 30 2 V 30 1 Sumber: Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan 3 Kedalaman Muka Air Tanah Air tanah merupakan bagian dari air di Bumi yang berasal dari air hujan. Meskipun jumlahnya hanya 0,75 dari total air di Bumi, air tanah merupakan air tawar yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, mandi, mencuci, bahkan sebagian jenis industri memerlukannya. Air tanah akan mudah tercemar apabila mempunyai kedalaman yang dangkal atau mendekati permukaan tanah. Kondisi yang demikian membuat air tanah mudah terkontaminasi oleh limbah industri. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko pencemaran, lokasi yang sesuai untuk lokasi industri adalah lahan dengan karakteristik muka air tanah berada jauh dari permukaan tanah. Nilai kedalaman muka air tawar yang sesuai untuk lokasi industri dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Klasifikasi Harkat dan Kedalaman Muka Air Tanah untuk Lokasi Industri Kelas Kedalaman Air Tanah Harkat Sangat baik 10 m 5 Baik 10 m– 7,5 m 4 Sedang 7,5 m– 5 m 3 Jelek 5 m– 2,5 m 2 Sangat jelek d 2,5 1 Sumber: Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan 4 Tekstur Tanah Masih ingat dengan karakteristik tanah yang pernah dipelajari di kelas X? Salah satu karakteristik tanah adalah tekstur tanah. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang merupakan perbandingan relatif berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara unsur-unsur pasir, debu, dan lempung. Lalu, apa hubungan tekstur tanah dengan pemilihan lokasi industri? Tekstur tanah memberikan pengaruh terhadap tingkat kestabilan tanah, daya permeabilitas, dan infiltrasi Mengapa kemiringan lereng yang landai hingga datar mempunyai harkat yang tinggi untuk lokasi industri? 72 GEOGRAFI Kelas XII air. Contoh tekstur tanah adalah lempung. Tanah bertekstur lempung mempunyai daya permeabilitas dan infiltrasi yang rendah. Akibatnya, air cenderung menggenang. Apabila kering, tanah dengan kandungan lempung yang tinggi akan pecah-pecah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi kembang kerut tanah. Jika, kondisi kembang kerut tanah tinggi, maka tanah cenderung tidak stabil dan kurang layak bagi bangunan, termasuk bangunan untuk industri. Bagaimanakah tekstur yang cocok untuk lokasi industri? Pada tanah dengan kandungan partikel lempung, pasir, dan debu yang seimbang umumnya cocok didirikan bangunan, karena daya kembang kerut relatif rendah. Tekstur tanah ini dinamakan tekstur geluh. Nilai permeabilitas dan infiltrasi sedang tidak membuat limbah cair cepat meresap ke dalam tanah dan tidak pula menimbulkan genangan di permukaan tanah. Tekstur geluh juga mendukung terhadap bangunan industri maupun bangunan pengelolaan limbah. Nilai kembang kerut tanah yang rendah mendukung keawetan bangunan. Tanah dengan tekstur ini relatif bereaksi stabil terdapat perubahan cuaca. Pada suhu yang tinggi, tanah tidakakan retak-retak. Sementara jika suhu rendah dalam musim hujan, tanah tidak menggenangkan air terlalu lama. Berbagai macam kondisi tekstur tanah dari yang sesuai sampai yang kurang sesuai untuk lokasi industri dapat kamu lihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 Klasifikasi dan Harkat Tekstur Tanah untuk Lokasi Industri Tekstur Tanah Harkat Pasir 9 Pasir bergeluh 7 Geluh berpasir 6 Geluh 5 Geluh lempung berpasir 3 Geluh berlempung 2 Lempung 1 Sumber: Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan 5 Kedalaman Tanah Kedalaman tanah merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam pendirian bangunan termasuk bangunan industri. Kedalaman tanah perlu dipertimbangkan, karena aspek ini berpengaruh dalam pembiayaan, yaitu proses pembuatan fondasi. Nilai kedalaman tanah yang dangkal cenderung tidak sesuai untuk lokasi industri. Kedalaman tanah yang dangkal memerlukan biaya penggalian lebih besar dalam pembuatan fondasi dibandingkan dengan kedalaman tanah yang dalam. Berbagai nilai kedalaman tanah untuk lokasi industri ditunjukkan pada tabel berikut. 73 Lokasi Industri dan Pertanian Tabel 3.5 Klasifikasi dan Harkat Kedalaman Tanah untuk Lokasi Industri Kedalaman Tanah cm Kriteria Harkat 30 Sangat dangkal 1 31–60 Dangkal 2 61–100 Sedang 3 101–150 Dalam 4 150 Sangat dalam 5 Sumber: Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan 6 Banjir Apabila kita cermati kawasan-kawasan industri di Indonesia pada umumnya terletak di dataran. Daerah datar memiliki kelebihan dan kekurangan untuk lokasi industri. Salah satu kekurangannya sering terjadi banjir. Oleh karena itu, faktor banjir perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Nilai-nilai kerawanan bencana banjir untuk lokasi industri ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3.6 Klasifikasi dan Harkat Kerawanan Bencana Banjir untuk Lokasi Industri No. Kelas Kondisi Harkat 1. Tanpa tergenang Tidak pernah terjadi genangan. 5 2. Jarang tergenang Hampir tidak terjadi genangan dalam 1 tahun, jika terjadi genangan 1 jam. 4 3. Kadang tergenang t 3 × tergenang dalam satu tahun, genangan 3–5 jam. 3 4. Sering tergenang t 5 × tergenang dalam satu tahun. 2 5. Sangat sering tergenang Selalu tergenang 1 Sumber: Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan 7 Jaringan Jalan Jaringan jalan berperan penting dalam aksesibilitas atau daya angkut barang dan manusia. Jaringan jalan terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut. a Jalan utama, merupakan jalan raya yang melayani lalu lintas yang tinggi antarkota penting atau antarpusat kota. Jalan-jalan utama dibangun untuk dapat melayani lalu lintas yang cepat dan berat. b Jalan sekunder, merupakan jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi antara kota-kota penting dan kota- kota yang lebih kecil. Jalan sekunder melayani daerah- daerah di sekitarnya. c Jalan penghubung, merupakan jalan untuk keperluan aktivitas daerah dan juga dipakai sebagai penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama maupun yang berlainan. Jalan ini termasuk kelas jalan yang rendah. Data mengenai jaringan jalan utama dapat diperoleh melalui interpretasi foto udara. Melalui interpretasi foto udara dapat diperoleh informasi mengenai jaringan jalan, seperti panjang, lebar, dan bahan jalan. Dari hasil interpretasi dapat dilakukan buffer terhadap jalan yang ada. Untuk melihat lokasi-lokasi yang jaraknya dekat dengan jalan utama. Pada lokasi-lokasi ini cocok untuk lokasi industri. Penilaian jarak lokasi dari jalan utama dapat dilihat pada tabel berikut.