Proyeksi Bonne Equal Area

15 Pengetahun Peta apa peta itu dibuat. Agar kamu memperoleh bayangan bagaimana proyeksi dan distorsi di dalamnya terjadi, lakukan percobaan sederhana berikut. Percobaan Kulit Jeruk

a. Tujuan: Membuktikan adanya distorsi dalam pemetaan dengan

proyeksi.

b. Alat dan Bahan:

1 Globe. 2 Spidol permanen. 3 Sebuah jeruk pilihlah jenis jeruk yang mudah dikupas. 4 Pisau dapur.

c. Langkah Kerja:

1 Menggunakan spidol per- manen, gambarlah ekuator dan benua-benua di Bumi pada kulit jeruk dengan menggunakan globe sebagai panduan. 2 Masih menggunakan spidol permanen, bagilah kulit jeruk menjadi beberapa bagian minimal empat bagian yang sama besar. 3 Kupaslah kulit jeruk tersebut dengan bantuan pisau dan lakukan secara perlahan. Letakkan hasil potongan secara berjajar kemudian cocokkan apakah sama dengan gambar berikut.

d. Analisis dan Kesimpulan:

Selanjutnya lakukan analisis dengan menjawab pertanyaan berikut. 1 Bentuk proyeksi apakah yang sesuai dengan hasil praktik? 2 Di bagian manakah distorsi banyak terjadi? Jelaskan pendapatmu Sumber: Geografi, Kegiatan-Kegiatan untuk Menjelajahi, Memetakan, dan Menik- mati Duniamu, halaman 19 B U 0° Samudra Pasifik Sam udra Atla ntik Ekuator S Gore T Sumber: Geografi, Kegiatan-Kegiatan untuk Menjelajahi, Memetakan, dan Menikmati Duniamu, halaman 19 16 GEOGRAFI Kelas XII Setelah suatu kenampakan Bumi terproyeksi pada bidang datar, maka satu tahap pemetaan sudah dilaksanakan. Masih ada beberapa hal lagi yang harus dipenuhi agar gambaran permukaan Bumi tersebut layak disebut peta. Peta yang baik biasanya dilengkapi dengan komponen peta atau sering disebut kelengkapan peta.

C. Komponen Peta

Pada waktu SMP kamu pernah belajar membaca peta dengan bantuan komponen peta. Ingat bukan? Nah, kali ini kita akan membahasnya dengan lebih mendalam. Komponen peta menjadi hal yang harus ada pada peta, karena dengannya peta bisa dengan mudah dibaca, ditafsirkan, serta tentu saja tidak membingungkan.

1. Judul Peta

Judul menggambarkan isi sebuah peta. Apakah yang kamu dapat sesudah sekilas membaca judul peta? Ya, setidaknya kamu akan memperoleh gambaran muatan peta tersebut. Bahkan melalui judul pula, kamu bisa mendapatkan gambaran wilayah manakah yang dipetakan. Demi tujuan tersebut, dalam pemilihan judul pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a. Judul harus mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. b. Judul peta sebisa mungkin tidak menimbulkan penafsiran ganda.

2. Skala Peta

Kenampakan di permukaan Bumi tidak mungkin digambarkan dengan ukuran sebenarnya di peta. Jika hal itu dilakukan tentu saja memerlukan media yang luas. Nah, di sinilah skala peta berperan. Kenampakan di Bumi dapat diperkecil ukurannya dengan per- bandingan ukuran agar dapat ditampilkan pada peta. Perbandingan tersebut dinyatakan dalam skala. Di SMP kamu pernah belajar tentang skala dan bagaimana suatu skala disajikan. Penyajian skala dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut. Skala Angka Skala Grafik Skala Tulisan Skala Verbal Pecahan 1 : 5.000.000 1 sentimeter di peta sama dengan 50 kilometer di permukaan Bumi. Skala grafik hendaknya dicantumkan pada peta, karena sangat berguna pada saat melakukan pembesaran maupun pengecilan peta. Coba temukan peranan skala grafis dalam hal tersebut. Nah, setelah kamu temukan peranan skala peta tersebut kamu akan menyadari betapa pentingnya skala. Lalu, bagaimana jika suatu peta tidak ada skalanya? Jika hal ini kamu temui, maka cara-cara berikut dapat kamu lakukan. a. Membandingkan dengan objek pada peta yang sudah pasti diketahui ukurannya di lapangan. Cara ini dilakukan dengan mengambil objek yang secara umum telah diketahui ukurannya. Lapangan sepak bola misalnya yang mempunyai panjang 100 meter, atau dapat juga menggunakan objek-objek yang bisa kamu ukur di lapangan dan 200 km 50 1 2 4 cm 100 150 3 Sumber: Dokumen Penulis