Komposisi Peta Geografi Kelas 12 Eni Anjayani Tri Haryanto 2009

25 Pengetahun Peta Masih ada cara lain dalam klasifikasi data, yaitu dengan membuat kelas interval. Cara ini biasa digunakan untuk mengelompokkan deretan data statistik. Pemilihan kelas interval disesuaikan dengan data yang akan dipetakan. Langkah yang dilakukan, pertama dengan menentukan jumlah kelas interval. Salah satu cara untuk menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus berikut. K = 1 + 3,3 log N Keterangan: K = jumlah kelas interval N = jumlah frekuensi Setelah jumlah kelas diperoleh, selanjutnya ditentukan ukuran kelas interval dengan mengetahui terlebih dahulu luas penyebaran data range. Oleh karena itu, harus diketahui dahulu nilai tertinggi dan terendah. Untuk memperoleh ukuran kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut. Kelas Interval = Kelas Jumlah Terendah Nilai _ Tinggi Nilai Contoh: Data penduduk RT X sebanyak 30 orang dengan komposisi umur sebagai berikut. 1. Wiwin = 42 tahun 2. Sri = 42 tahun 3. Amir = 42 tahun 4. Mila = 42 tahun 5. Eti = 42 tahun 6. Eri = 42 tahun 7. Era = 42 tahun 8. Ito = 37 tahun 9. Siti = 11 tahun 10. Caca = 5 tahun 11. Ica = 52 tahun 12. Ida = 51 tahun 13. Hendra = 19 tahun 14. Wawan = 19 tahun 15. Hadi = 29 tahun 16. Cipto = 25 tahun 17. Joko = 8 tahun 18. Bambang = 36 tahun 19. Samsul = 33 tahun 20. Anwar = 9 tahun 21. Puji = 3 tahun 22. Tari = 75 tahun 23. Endang = 19 tahun 24. Made = 17 tahun 25. Sitompul = 2 tahun 26. Endah = 42 tahun 27. Tini = 29 tahun 28. Lila = 10 tahun 29. Nita = 45 tahun 30. Anis = 46 tahun Jumlah kelas yang dapat dibuat dari data di atas, yaitu: K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 30 = 5, 8 dibulatkan menjadi 6 kelas 26 GEOGRAFI Kelas XII Dari jumlah kelas tersebut digunakan untuk memperoleh kelas interval dengan langkah sebagai berikut. Kelas Interval = Kelas Jumlah Terendah Nilai Tertinggi Nilai − = 6 2 75 − = 12 Jadi, kelas interval yang diperoleh sebagai berikut. 2–13 14–25 26–37 38–49 50–61 62–73 Dengan hasil yang diperoleh ini, kamu dapat menggambarkannya dalam bentuk diagram penduduk. Atau dapat juga kamu analisis di tingkat manakah pengelompokan umur paling banyak. Mudah bukan?

2. Tabel

Penyajian data pada peta pun dapat menggunakan tabel. Bagaimana bentuk tabel pun pasti sudah tidak asing lagi bagimu. Ya, tabel terdiri atas kolom dan baris. Berapa pun jumlah kolom dan baris dalam suatu tabel tidak ada batasan. Penyajian data dengan tabel sangat berguna apabila unsur yang dipetakan mempunyai variabel yang kompleks. Penyajian dengan cara ini sangat baik untuk analisis perbandingan. Contoh: Peta Tingkat Kepadatan Penduduk Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.24 Penyajian data dalam bentuk tabel. A B C D Pada contoh di atas, data pada tiap daerah disajikan dengan tabel. Tabel tersebut dapat berfungsi untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk pada tiap wilayah dan pada kurun waktu Tingkat kepadatan penduduk Tahun km 2 Wilayah 2000 2001 2002 2003 2004 Daerah A 800 1.000 1.500 1.600 2.000 Daerah B 700 800 1.000 1.100 1.900 Daerah C 1.500 1.600 1.750 1.800 2.000 Daerah D 1.750 1.800 1.900 2.100 2.500 27 Pengetahun Peta tertentu. Setelah ini, kamu juga bisa mencoba membuat tabel mengenai jumlah siswa di sekolahmu. Cobalah Penyajian data dengan menggunakan tabel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan penyajian data dengan tabel, yaitu apabila digunakan sebagai perbandingan, pembaca kurang cepat menangkap tingkat perbandingan karena nilai data disajikan dengan angka. Tetapi hal ini akan memberikan kelebihan, karena data disajikan dengan nominal angka sehingga tidak akan terjadi kesalahan pembacaan. Menurutmu, apakah kekurangan dan kelebihan lain penyajian data dengan tabel? Cara lain untuk menyajikan data yang digunakan sebagai perbandingan, yaitu dengan grafik atau diagram.

3. Grafik atau Diagram

Penyajian data dengan grafik atau diagram dapat dilakukan dengan berbagai cara, mari kita bahas bersama.

a. Diagram Garis

Penggambaran diagram garis dapat menggunakan garis lurus diagram garis lurus atau menggunakan garis lengkung diagram garis lengkung. Diagram garis penggunaannya ditekankan untuk melihat perkembangan. Pada umumnya diagram garis digunakan untuk data-data yang kontinu. Contoh: suhu perubahan suhu dari bulan ke bulan. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dia- gram garis ini, dasar garis vertikal harus dimulai dari 0. 1 Grafik atau Diagram Garis Sederhana Pada diagram garis, skala horizontal digunakan untuk mencerminkan variabel bebas, seperti waktu, jam, hari, bulan, tahun, sedangkan sumbu tegak untuk variabel yang tidak bebas, misalnya jumlah dan nilai pada data yang telah ada. Contoh: 2 Grafik atau Diagram Garis Campuran Pada diagram ini digambarkan kuantitas dari beberapa unsur, di mana setiap unsur digambarkan dengan garis yang berlainan, sehingga diagram ini sering disebut grafik garis campuran. Menggunakan diagram ini, kita dapat secara langsung melihat perbedaan unsur-unsur data yang disajikan dan membandingkan besar atau nilai unsur. Ya, karena dia- gram ini memang khusus digunakan untuk perbandingan berbagai unsur. Selain itu, menggunakan diagram ini kita bisa Apakah kelebihan dan keku- rangan penyajian data dengan tabel? 1.000 2.000 2000 2001 2002 2003 2004 km 2 tahun Grafik kepadatan penduduk daerah A Keterangan: Kepadatan Daerah A tahun 2000 = 800km 2 tahun 2001 = 1.000km 2 tahun 2002 = 1.500km 2 tahun 2003 = 1.600km 2 tahun 2004 = 2.000km 2 ––– = kepadatan penduduk Grafik ini menggambarkan tingkat pertambahan kepadatan penduduk tiap kurun waktu tertentu. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.25 Grafik atau diagram garis sederhana. K epadatan penduduk 28 GEOGRAFI Kelas XII melihat perkembangan nilai suatu unsur pada jangka waktu tertentu. Contoh: Data dalam bentuk tabel. Tabel 1.1 Data Produksi Pertanian Tahun Kwha 2000 2001 2002 2003 2004 Padi 5 6 5 4 2 Jagung 4 6 6 7 5 Sumber: Dokumen Penulis Data dalam bentuk grafik. 3 Diagram Garis Gabungan Bentuk diagram ini dinyatakan dengan campuran beberapa garis yang sama tetapi tidak saling berpotongan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan individu atau bagian dari suatu total jumlah. Misalnya untuk menunjukkan masing- masing produksi padi dan jagung pada jumlah seluruh bahan makanan pokok. Contoh: Berdasarkan tabel data produksi pertanian, digambarkan diagram garis gabungan seperti gambar samping. Cara penggambaran pada grafik ini, dimulai dari data padi yang bernilai 5, kemudian untuk menggambarkan data produksi jagung nilai 5 dianggap sebagai titik awal nilai 0 untuk produksi jagung pada tahun 2000. Untuk tahun 2001, produksi padi 6 kwha, nilai 6 digunakan sebagai titik awal nilai 0 untuk produksi jagung pada tahun 2001. Dari berbagai macam diagram garis yang telah kamu ketahui, temukanlah keunggulan dan kelemahan masing-masing diagram tersebut.

b. Diagram Batang

Pembuatan diagram batang hampir sama dengan diagram garis tetapi diagram garis biasanya untuk menunjukkan naik turunnya suatu harga nilai, sedangkan diagram batang terutama untuk menunjukkan jumlah. Sehingga panjang dari batang sesuai dengan jumlah atau nilai datanya. Pewarnaan atau pemberian pola arsiran Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.26 Diagram garis campuran. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2000 2001 2002 2003 2004 kuintalha tahun Produksi pertanian Keterangan: –––– = produksi jagung - - - - = produksi padi Sumber: Dokumen Penulis Gambar 1.27 Diagram garis gabungan. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2000 2001 2002 2003 2004 kuintalha tahun = produksi padi = produksi jagung T ingkat produksi Keterangan: