Rumus Carrothers Teknologi yang digunakan untuk mem- peroleh informasi tentang sesuatu objek

211 Pola Keruangan Desa dan Kota 1 Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya. 2 Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota. 3 Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Sedangkan dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut. 1 Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. 2 Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya. 3 Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pem- buangan air, penumpukan sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit. 4 Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Per- mukiman baru muncul di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan. Degradasi kualitas lingkungan dapat terjadi pada lingkungan fisik dan sosial. Degradasi kualitas lingkungan fisik dapat disebabkan oleh pencemaran. Bentuk pencemaran lingkungan fisik misalnya pencemaran air, udara, dan suara. a Pencemaran Air Pencemaran air dapat menjadi masalah kota karena sifat air yang mengalir dan dibutuhkan semua penduduk kota. Penduduk kota mengambil air dari air permukaan dan air tanah sumur. Sumber pencemaran air, antara lain sampah rumah tangga, air bekas pencucian detergen, limbah cair industri, dan sampah hasil metabolisme tubuh tinja dan air kencing. Sumber: www.ccneurope.org.uk Gambar 6.37 Lingkungan permukiman kumuh. Sumber: Kompas, 4 Juni 2005 Gambar 6.38 Permukiman kumuh tepi kali. 212 GEOGRAFI Kelas XII b Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat meliputi wilayah yang luas. Pencemaran ini ditimbulkan oleh pembakaran sampah, gas buang dari kendaraan bermotor, dan asap pabrik. c Pencemaran Suara Suara yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan wilayah kota dapat mengganggu atau merusak pendengaran. Suara yang melebihi 75 desibel dapat mengganggu saraf dan konsentrasi kerja. Suara yang mencapai 145 desibel dan terus-menerus didengar akan menimbulkan rasa sakit. Suara sepeda motor pada umumnya antara 45–120 desibel. Pencemaran suara dapat berasal dari klakson kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan alat-alat berat. Jenis pencemaran yang dapat digolongkan sebagai degradasi kualitas lingkungan sosial sebagai berikut. a Kepadatan lalu lintas kendaraan yang banyak dimiliki penduduk kota dapat menimbulkan perasaan jengkel dan kesal pemakai jalan akibat kemacetan. b Semakin berkembangnya sikap hidup materialistis dan individualistis. c Tumpukan sampah yang terdapat di banyak tempat, terutama dekat permukiman, mengganggu kesehatan dan keindahan lingkungan. d Rumah dan bangunan kota yang telantar atau tidak terawat mengganggu pemandangan di sekitarnya. Penggunaan lahan land use di wilayah perkotaan berbeda dengan di wilayah perdesaan. Di wilayah perkotaan, lahan digunakan untuk perumahan dan industri. Sedang di wilayah perdesaan , lahan digunakan untuk lahan pertanian dan hutan. Di negara-negara maju secara ekonomi More Economical Developed Countries terdapat dua model penggunaan lahan yang diterapkan untuk wilayah perkotaan. Apakah yang dimaksud model penggunaan lahan? Ada dua model yang diterapkan di wilayah perkotaan di negara-negara maju secara eko- nomi. Model apa sajakah itu? Bagaimanakah zona penggunaan lahan perkotaan di negara Inggris serta ciri-cirinya? Kamu akan segera tahu apabila kamu mengakses situs internet www.geography.learnontheinter- net.co.uk. Di situ penggunaan lahan perkotaan dipaparkan secara singkat tetapi jelas serta disertai gambar. Proses perkembangan wilayah kota dan perubahan struktur tata guna lahannya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu gaya sentrifugal dan gaya sentripetal kota. Gaya sentrifugal mendorong penduduk dan kegiatannya bergerak ke luar. Dorongan ini menyebabkan dispersi kegiatan penduduk serta relokasi sektor-sektor dan zona-zona kota. Sedang gaya sentripetal sebaliknya, mendorong penduduk dan kegiatannya menuju pusat sehingga terjadi konsentrasi di pusat. Apakah yang mendorong gerak sentrifugal kota? Gerak sentrifugal kota disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.