Sistem Ekonomi Model Pengembangan Wilayah

273 Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya di seluruh wilayah Indonesia. Dengan pembentukan KAPET diharapkan dapat berfungsi sebagai penggerak pembangunan wilayah sekitarnya. Keputusan presiden tentang KAPET dituangkan dalam Keppres Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000. Penetapan KAPET tersebut perlu disertai dengan pemberian kemudahan-kemudahan untuk dapat memberikan peluang kepada dunia usaha untuk ikut berperan serta dalam kegiatan pembangunan di wilayah tersebut. Kemudahan yang diberikan kepada para pengusaha tersebut terutama dalam hal perpajakan. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu KAPET merupakan wilayah geografis dengan batas-batas tertentu yang memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Memiliki potensi untuk cepat tumbuh. b. Mempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertum- buhan ekonomi di wilayah sekitarnya. c. Memiliki potensi pengembalian investasi yang besar. Beberapa daerah telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai lokasi KAPET. Daerah-daerah tersebut, yaitu kawasan timur Indonesia, meliputi Manado-Bitung Sulawesi Utara; Batui Sulawesi Tengah; Pare-Pare Sulawesi Selatan; Bukari Sulawesi Tenggara; Bima Nusa Tenggara Barat; Seram Maluku; Mbay Nusa Tenggara Timur; dan Biak Papua, serta kawasan tengah Indonesia meliputi Sanggau Kalimantan Barat; Das-Kakab Kalimantan Tengah; Batulicin Kalimantan Selatan; Sasamba Kalimantan Timur. Adapun kawasan barat dipusatkan di daerah Sabang Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan menitikberatkan pada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif komoditas spesifik yang berada di masing- masing kawasan, diharapkan akan memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di seluruh wilayah di sekitarnya, yang U Sabang Sanggau Das Kakab Batulicin Sasamba Manado-Bitung Batui Bukari Pare-Pare Bima Mbay Seram Biak Skala 1 : 38.000.000 Sumber: Dokumen Penulis Gambar 8.16 Lokasi KAPET 274 GEOGRAFI Kelas XII sekaligus akan menyebar ke seluruh wilayah Nusantara. Keunggulan komparatif adalah spesialisasi jenis produksi dari suatu lokasi produksi yang lebih unggul dan menonjol dibandingkan dengan lokasi produksi yang lain. Sedangkan keunggulan kompetitif adalah spesialisasi jenis produksi yang lebih unggul dan lebih bersaing dibanding dengan lokasi produksi yang lain. Melacak Keberadaan KAPET di Indonesia a. Tujuan: Mengenali bentuk-bentuk pengembangan KAPET di berbagai daerah di Indonesia. b. Alat dan Bahan: 1 Alat tulis 2 Artikel-artikel dari media cetak maupun internet. c. Langkah Kerja: 1 Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang. 2 Masing-masing kelompok memilih salah satu KAPET di Indonesia. 3 Kumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai satu KAPET yang kamu pilih. Informasi tersebut antara lain meliputi: a lokasi KAPET, b konsentrasi bidangkegiatan yang dikembangkan, dan c alasan didirikannya lokasi KAPET tersebut. 4 Susunlah informasi-informasi tersebut dalam satu makalah. Kamu dapat menambah informasi lain untuk menunjang kelengkapan makalahmu. 5 Presentasikan makalah tersebut di depan kelas agar kamu bisa saling bertukar informasi mengenai lokasi KAPET yang lain. 3. Strategi Pembangunan Ekonomi Kipas Nusantara Indonesia adalah negara kepulauan. Kamu tentu sudah tahu hal itu. Keberadaan negara Kepulauan Indonesia dengan wilayah laut dan teritorial berada dalam satu konsep Wawasan Nusantara yang dicetuskan dalam ”Deklarasi Djoeanda” pada tanggal 13 Desember 1957. Konsep ini mengintegrasikan kesatuan wilayah laut dan daratan berupa pulau-pulau sebagai satu kesatuan kewilayahan beserta sistem ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan Ipoleksosbud–hankam. Dari segi geografis Indonesia, Kepulauan Indonesia dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Sunda Besar dan Sunda Kecil. Yang termasuk Sunda Besar adalah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua yang membentang di belahan utara Indonesia. Sedangkan Sunda Kecil membentang di belahan selatan Indonesia, terdiri atas Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Apabila dicermati, Kepulauan Indonesia yang membentang ke utara dengan pusatnya di Pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Secara entitas wujud, wilayah negara Kepulauan Nusantara yang berbentuk kipas itu dapat dikatakan sebagai Kipas Nusantara. 275 Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang Dengan memerhatikan potensi geografi, demografi, dan kekayaan alam di setiap pulau atau kepulauan maupun kawasan yang berada dalam Kipas Nusantara, dapat ditarik garis-garis lurus yang menghubungkan potensi-potensi sebagai jari-jari tulang kipas. Garis- garis ini ditarik dari titik pusat di Jawa ke titik-titik ujung wilayah Nusantara yang potensial. Dengan demikian, dapat dipetakan keseluruhan potensi nasional dalam Kipas Nusantara menggunakan pertimbangan titik-titik mana yang merupakan pusat-pusat unggulan, pusat gravitasi, dan pusat-pusat pengembangan potensi. Nah, bentuk kipas tersebut dapat kamu cermati pada gambar berikut ini. Dalam pembangunan pada titik-titik potensi baru yang akan dikembangkan menjadi pusat-pusat baru, perlu diperhatikan hal-hal penting sebagai berikut. a. Membangun suatu wilayah tidak boleh mematikan atau melemahkan wilayah lainnya. b. Membangun suatu wilayah tidak boleh menghilangkan identitas wilayah dan menggantinya dengan identitas wilayah lain. c. Membangun suatu wilayah hendaknya mengutamakan terbentuknya saling memperkuat antardaerah dalam suatu rangkaian yang simbiosis mutualistik. d. Membangun suatu wilayah harus mempertimbangkan aspek budaya daerah terutama adat dan tradisi daerah, sebagai wujud pelestarian budaya daerah dan memperkaya keanekaragaman budaya nasional dengan titik berat pada budaya daerah. Dengan pola tersebut, diharapkan bahwa berkembangnya titik-titik pusat pertumbuhan dan pembangunan pada rusuk-rusuk kipas, akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Secara bertahap dan berantai, maka pertumbuhan ekonomi akan merata di seluruh wilayah Nusantara. Skala 1 : 38.000.000 Sumber: Dokumen Penulis Gambar 8.17 KIPAS Indonesia U