Tenaga Proses Subsistem Perolehan Data

113 Penginderaan Jauh

1. Foto Udara

Foto udara diperoleh melalui pemotretan menggunakan sensor kamera yang dipasang pada wahana terbang, seperti pesawat terbang, helikopter, dan sebagainya. Pada saat wahana yang digunakan beroperasi, pemotretan dilakukan. Pemotretan tersebut seperti layaknya burung yang terbang dan melihat kenampakan permukaan Bumi secara tiga di- mensional. Foto udara, tidak ubahnya seperti foto biasa. Seperti foto dirimu yang menggambarkan ciri yang kamu punya. Dengan fotomu, orang lain bisa menyebutkan ciri-cirimu, seperti panjang rambut, bentuk muka, hidung, dan sebagainya. Begitu juga dengan foto udara. Hanya saja foto udara menampilkan kenampakan di permukaan Bumi, yang diambil dari udara. Oleh karena itu, menggunakan foto udara kita bisa mengenali kenampakan dan gejala-gejala yang ada di muka Bumi.

a. Bagian-Bagian Foto Udara

Untuk lebih mengenal bagian-bagian pada foto udara, perhatikan gambar berikut ini. Foto udara standar pada umumnya berukuran 22 cm × 22 cm. Selain tanda tepi, pada foto udara terdapat juga kelompok keterangan penting, yaitu: Sumber: Elemen Fotogrametri, halaman 159 Gambar 4.7a Foto udara Sumber: Pengenalan Bentang Lahan Parangtritis– Bali, halaman 10 Gambar 4.7b Citra Sumber: Earth Our Home, halaman 188 Gambar 4.8 Skema pemotretan udara. Sumber: Elemen Fotogrametri, halaman 7 Gambar 4.9 Foto udara dan bagian-bagiannya. altimeter panjang fokus jam level tanda tepi 114 GEOGRAFI Kelas XII 1 tanda fidusial, 2 nomor seri, dan 3 tanda tepi. Nah, untuk lebih jelasnya amati bagan berikut. Apa dan bagaimana fungsi dari ketiga informasi pada foto udara? Mari ikuti geo info berikut. Keterangan tepi pada foto udara terdiri atas:

1. Tanda Fidusial

Pada tiap foto udara umumnya diberi empat atau delapan tanda fidusial. Tanda ini terletak pada sudut foto atau pada bagian tengah foto. Apabila terletak pada sudut foto, pada umumnya berupa garis silang yang mengarah ke sudut lain di hadapannya. Apabila terletak pada bagian tengah tepi foto, pada umumnya berupa setengah anak panah. Kegunaan dari tanda ini adalah untuk menentukan titik prinsipiil foto, yaitu dengan cara menarik garis dari dua tanda fidusial yang berhadapan. Titik potong dari dua garis ini merupakan titik prinsipiil foto. Titik prinsipiil ini berguna untuk mencari daerah tampalan tumpang tindih pada foto udara selanjutnya.

2. Nomor Seri

Nomor seri yang lengkap umumnya terdiri atas nomor registrasi, nama daerah yang dipotret, tanggal pemotretan, nomor jalur terbang, dan nomor foto. Nomor registrasi diperlukan untuk pengarsipan dan pencarian kembali apabila ada yang memerlukan. Tanggal pemotretan menunjukkan kondisi lapangan pada saat pemotretan, seperti kondisi musim. Selain itu, juga menjadi petunjuk apabila akan menggunakan foto udara multitemporal. Nomor jalur terbang selain diperlukan dalam penyimpanan foto, juga diperlukan dalam penyusunan mozaik dan mencari pasangan foto udara yang bertampalan untuk analisis secara stereoskopik. Contoh: , , 25 XVI 320 VII − Sumber: Dokumen Penulis Gambar 4.10 Keterangan tepi pada foto udara. a a a a t i t i k p r i n s i p a l a a a a l e v e l j a m p a n j a n g f o k u s a l t i m e t e r X X X X V I I 3 2 0 X I V - 2 5 b Keterangan: a = tanda tepi b = nomor seri nomor registrasi nomor jalur terbang nomor foto dalam jalur terbang 115 Penginderaan Jauh

3. Tanda Tepi

Tanda tepi terletak pada salah satu sisi foto, pada kanan atau kiri foto. Pada umumnya tanda tepi terdiri atas empat buah komponen, yaitu:

a. Altimeter

Digunakan untuk menentukan tinggi pesawat terbang di atas permukaan laut pada saat pemotretan. Ketinggian dinyatakan dengan kaki dan meter. Untuk mengetahui tinggi terbang, tinggi berdasarkan altimeter ini harus dikurangi terlebih dahulu dengan tinggi daerah rata-rata. Contoh: ketinggian altimeter terbaca = 9.231 m tinggi daerah yang dipotret dapat dilihat pada peta = 192 m maka tinggi terbang = 9.231 m – 192 m = 9.039 m

b. Panjang Fokus

Panjang fokus ini menunjukkan panjang fokus kamera dan nomor seri kamera yang digunakan.

c. Jam

Jam pemotretan ini sangat membantu untuk mengetahui orientasi atau arah utara pada foto, serta tinggi relatif objek berdasarkan arah bayangan dan panjang bayangan.

d. Level

Tanda level untuk mengetahui apakah foto udara benar-benar vertikal atau tidak. Wah . . . sekarang kamu telah mengetahui bagian-bagian foto udara. Tentunya sekarang kamu mampu membedakan antara foto udara dan peta. Menurutmu, apa saja perbedaan itu?

b. Macam Foto Udara

Foto udara dapat dibedakan atas berbagai dasar, yaitu: 1 Berdasarkan sumbu kamera, foto udara dikelompokkan seba- gai berikut. a Foto udara vertikal, dibuat dengan kamera tegak lurus terhadap permukaan Bumi atau mempunyai sudut condong 1–4°. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 4.11a Proses pengambilan foto vertikal. Sumber: Penafsiran Potret Udara, halaman 10 Gambar 4.11b Foto vertikal Kota Philadelphia.