Adanya Intervening Opportunity Teknologi yang digunakan untuk mem- peroleh informasi tentang sesuatu objek

207 Pola Keruangan Desa dan Kota Berdasar rumus Carrothers, dapat dihitung interaksi antara kota A, B, dan C. Interaksi antara kota A dan kota B. I AB = 30 10.000 15.000 u = 30 150.000.00 =5.000.000 Interaksi antara kota B dan kota C I BC = 50 20.000 10.000 u = 50 200.000.00 = 4.000.000 Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa interaksi antara A dan B lebih besar dari interaksi antara B dan C. Untuk membuktikan interaksi AB lebih kuat daripada C, juga dapat dilihat dari jumlah penumpang kendaraan, angkutan barang, arus transportasi, dan jenis interaksi lain.

b. Hukum Gravitasi

Dasar interaksi desa-kota adalah hukum gravitasi dari Issac Newton, seorang ahli ilmu fisika. Sir Issac Newton 1687 mengatakan bahwa dua buah benda atau materi memiliki gaya tarik-menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut. Hukum gravitasi Newton dapat diterapkan dalam studi geografi pemasaran dan studi transportasi. Selain itu, juga digunakan dalam studi perpindahan penduduk, masalah memilih lokasi, dan masalah interaksi. Jika hukum gravitasi Newton digunakan untuk menghitung besarnya interaksi antara wilayah pertumbuhan A dan B, maka rumusnya menjadi: I A.B = Keterangan: I A.B : interaksi wilayah pertumbuhan A dan B. P A : jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A. P B : jumlah penduduk wilayah pertumbuhan B. D A.B : jarak antara wilayah pertumbuhan A dan kota B. Contoh soal: Hitunglah interaksi antara A, B, dan C, bila diketahui: Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A = 300.000 jiwa. Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan B = 20.000 jiwa. Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan C = 10.000 jiwa. Jarak antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B = 5 km maka, I A.B = 2 5 000 . 20 000 . 300 u = 25 000 . 000 . 000 . 6 = 240.000.000. Jika di dekat wilayah pertumbuhan A ada desa lain, yaitu wilayah pertumbuhan C dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa dan jaraknya dengan A = 10 km, maka: I A.C = 2 10 000 . 10 000 . 300 u = 100 000 . 000 . 000 . 3 = 30.000.000. Jadi, interaksi antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B dan wilayah pertumbuhan C dapat ditulis dengan angka sederhana, yaitu 24 berbanding 3 atau 8 berbanding 1. Jika digambarkan sebagai berikut. 208 GEOGRAFI Kelas XII Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi A dengan B lebih besar daripada interaksi antara A dengan C. Berarti pengaruh A terhadap B lebih besar daripada pengaruh A terhadap C. 4. Dampak Interaksi Desa-Kota Dalam geografi dibahas interaksi spasial yang menyangkut kota dan desa. Menurut Ullman interaksi spasial mencakup gerak dari barang, penumpang, migran, uang, dan informasi. Perkembangan bidang transportasi dan pembangunan jalur-jalur jalan baru telah meningkatkan interaksi desa-kota. Peningkatan interaksi juga disebabkan perkembangan di bidang pendidikan, budaya, teknologi, dan ekonomi penduduk. Akibat interaksi ini akan berpengaruh terhadap wilayah satu dengan wilayah yang lain. Dampak apakah yang timbul dari interaksi desa dan kota? Interaksi desa-kota dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi desa dan kota.

a. Dampak Interaksi bagi Desa

Interaksi antara dua atau lebih daerah yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga akan memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari jarak, jumlah penduduk, dan berbagai faktor pendukung lainnya seperti sarana transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya. Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut. 1 Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa. Demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa. Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul, pengawetan kesuburan tanah, dan pengolahan hasil panen. 2 Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang. 3 Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan pangan mudah dilakukan. 4 Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.33 Interaksi wilayah model hukum gravitasi. Lihatlah lingkungan sekeliling- mu, temukan bentuk interaksi antarwilayah beserta dam- paknya bagi wilayah tempat tinggalmu Sumber: www.yayasanhak.minihub.org Gambar 6.34 Pemerataan pendidikan mendorong kemajuan desa. 209 Pola Keruangan Desa dan Kota 5 Pelestarian lingkungan hidup perdesaan , seperti pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air bersih, serta pengaturan pengairan dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari ber- bagai disiplin ilmu. 6 Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas, seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, teknik perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan. 7 Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa. 8 Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa. Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut. 1 Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka. Misalnya, budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto model. 2 Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi. 3 Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan anak-anak yang tidak produktif. 4 Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain. 5 Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa. 6 Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota. Sumber: Kompas, 18 Mei 2005 Gambar 6.35 Kegiatan wiraswasta. Sumber: Swasembada 02XIV22 Gambar 6.36 Peragaan busana adalah bentuk moderni- sasi kota. Sebutkan beberapa teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di perdesaan . Jelaskan manfaatnya bagi pembangunan desa