Kelengkapan Infrastruktur Kesalahan Panjang Alat Ukur
85
Lokasi Industri dan Pertanian
1. Mengenali Faktor yang Memengaruhi
Pertanian
Melihat kenyataan bahwa pertanian merupakan salah satu bentuk pengolahan sumber daya alam, sehingga tidak dimungkiri lagi kalau
alamlah yang menjadi faktor utama dalam keberadaan lahan pertanian pada umumnya. Nah, berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi
pertanian serta peranannya. a.
Faktor Alami
Apabila kamu mampu membedakan berbagai bentuk perwujudan penggunaan lahan di bidang pertanian, setidaknya
kamu akan menemukan faktor alami yang memengaruhi perbedaan tersebut.
1 Iklim
Iklim mempunyai beberapa unsur atau para- meter, yang tentunya juga bisa diukur. Lihat saja
sawah tadah hujan yang tergantung dari ada tidaknya hujan, dalam arti yang luas yaitu
ketersediaan air. Ya, seperti inilah peranan unsur iklim. Kamu telah belajar beberapa unsur iklim,
sekarang cobalah temukan unsur iklim yang memengaruhi pertanian, jelaskan pula bagaimana
peranannya. Kamu bisa menjawabnya dengan melakukan wawancara terhadap petani. Berikut ini
salah satu contoh klasifikasi ketersediaan air berdasarkan zona agroklimat menurut Oldeman.
Tabel 3.8 Zona Agroklimat Menurut Oldeman 1975
Zona Bulan Basah
Bulan Kering Keterangan
A 9
– Air hujan tersedia tanpa pembatas, sehingga penanaman padi lahan basah
dapat dilakukan sepanjang tahun. B1
7–9 2
Air hujan tersedia melimpah dan cukup 2 kali penanaman padi lahan basah selama periode hujan.
B2 7–9
2–4 Perencanaan yang hati-hati diperlukan untuk pertumbuhan tanaman,
karena curah hujan hanya cukup untuk 2 kali penanaman padi sawah selama setahun.
C1 5–6
2 Dua kali tanaman padi sawah, sekali tanaman lahan kering sistem
gogorancah selama setahun. C2
5–6 2–4
Dua kali padi sawah, sekali palawija, dan diikuti sistem rotasi tanaman, perlu penambahan air irigasi.
C3 5–6
5–6 Dua kali padi sawah, sekali palawija, dan diikuti sistem rotasi tanaman,
perlu penambahan air irigasi. D1
3–4 2
Secara umum hanya sekali padi sawah, dengan ketersediaan air hujan cukup selama musim hujan.
D2 3–4
2–4 Sekali padi sawah dan perlu perencanaan penanaman yang lebih hati-
hati, perlu penambahan air irigasi. D3
3–4 5–6
Sekali padi sawah dan diterapkan sistem rotasi tanam. D4
3–4 6
Hanya sekali penanaman dalam setahun, selebihnya bulan-bulan bersifat kering kurang air.
Sumber: www.sumber.litbang.deptan.go.id
Gambar 3.19 Sawah tadah hujan.
86
GEOGRAFI Kelas XII E1
3 2
Diperlukan penambahan air irigasi untuk penanaman padi sawah, karena curah hujan tidak cukup.
E2 3
2–4 Diperlukan air irigasi yang baik dengan perencanaan penanaman yang
lebih hati-hati. E3
3 5–6
Diperlukan air irigasi dan rotasi tanaman untuk menghemat air irigasi. E4
3 6
Perlu irigasi yang baik dan hanya sekali penanaman selama setahun.
Sumber: Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan
2 Tanah
Tanah merupakan faktor penting dalam pertanian, karena tanah sampai saat ini merupakan media utama yang
digunakan untuk media pertanian. Meskipun akhir-akhir ini berkembang pertanian tanpa menggunakan media tanah,
perkembangan itu juga layak kamu ikuti, siapa tahu bermanfaat bagimu. Komponen tanah yang dipertimbangkan
terutama kesuburan tanah, tetapi kita harus ingat bahwa kesuburan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menyangkut sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Masih ingat bukan apa saja sifat-sifat kimia, fisik, dan biologi tanah?
Beberapa sifat kimia di antaranya kadar N nitrogen, P fosfor, dan K potasium. Fungsi nitrogen dalam tanah terutama untuk
memperbaiki pertumbuhan tanaman dan pembentukan protein. Fosfor membantu dalam pembentukan sel, bunga,
buah, dan biji, mempercepat pematangan, memperkuat batang dan ketahanan terhadap penyakit. Sementara potasium
mempercepat akar. Berikut ini klasifikasi kadar N, P, dan K untuk pertumbuhan tanaman.
Tabel 3.9 Klasifikasi N, P, dan K untuk Pertumbuhan Tanaman
Kandungan N Kandungan P ppm
Kandungan K mg100 gr Klas
Kisaran Klas
Kisaran Klas
Kisaran Sangat rendah
0,10 Sangat rendah
5 Sangat rendah
10 Rendah
0,10–0,20 Rendah
5–10 Rendah
10–20 Menengah
0,21–0,50 Menengah
11–15 Menengah
21–40 Tinggi
0,51–0,75 Tinggi
16–20 Tinggi
41–60 Sangat tinggi
0,75 Sangat tinggi
20 Sangat Tinggi
60
Sumber: Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan
Sementara itu, sifat fisik tanah yang banyak dipertimbang- kan, yaitu drainase tanah, tekstur tanah, serta kedalaman
efektif tanah. Drainase menggambarkan sifat kecepatan perpindahan air dari suatu bidang. Tekstur tanah menunjuk-
kan ukuran butir tanah. Sifat tekstur berpengaruh pada kemudahan pertumbuhan akar tanaman dan pengolahannya.
Nah, bagaimana menilai tekstur tanah pun pernah kamu praktikkan di kelas X. Adapun kedalaman efektif menunjuk-
kan kedalaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, yaitu lapisan yang masih bisa ditembus oleh akar tanaman.
87
Lokasi Industri dan Pertanian
Lalu bagaimanakah karakteristik faktor-faktor tersebut yang mendukung terhadap pertanian? Cermati tabel-tabel berikut ini.
Tabel 3.10 Klasifikasi dan Kriteria Tekstur Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman
Tekstur Tanah Kode
Karakteristik Pasir sand
p Kandungan pasir
t 85 dan persentase debu ± 1,5 kalinya persentase lempung tidak lebih dari 15. Subklas pasir kasar
kadar pasir kasar t 25, pasir halus 50; pasir kadar pasir
kasar menengah t 25, pasir halus sangat halus 50; pasir
halus kadar pasir halus t 50, 25 pasir kasar menengah,
pasir sangat halus 50; dan subklas pasir sangat halus kadar pasir sangat halus
t 50. Pasir bergeluh loamy sand
pg Tanah yang mengandung 85–90 pasir dan persentase debu
± 1,5 kalinya persentase lempung tidak kurang dari 15 pada bagian atas; dan pada bagian bawah mengandung tidak kurang
dari 70–85 pasir, dengan persentase debu ± 2 kalinya persentase lempung tidak kurang dari 38. Kelompok ini dapat
dibagi lagi menjadi subklas pasir bergeluh kasar, pasir bergeluh sangat halus.
Geluh berpasir sandy loam gp
Kandungan lempung d 20, persentase debu ± 2 kalinya
persentase lempung 30, kadar pasir t 52, lempung 7,
debu 50 dan pasir 43–53. Kelompok ini dapat dibagi lagi menjadi geluh berpasir kasar, geluh berpasir, geluh berpasir halus
dan geluh berpasir sangat halus. Geluh loam
g Kadar lempung 7–27, debu 28–50, dan pasir 52.
Geluh berdebu silty loam gd
Kadar debu t 50, lempung 12–27 atau debu 50–80 dan
lempung 12. Debu silt
d Kadar debu
t 80 dan lempung 12. Geluh lempung berpasir sandy eclay loam
glp Kadar lempung 20–30, debu 28, dan pasir
t 45. Geluh berlempung clay loam
gl Kadar lempung 27–40 dan pasir 20–45.
Geluh lempung berdebu silty clay loam gld
Kadar lempung 27–40 dan pasir 20. Lempung berpasir
lp Kadar lempung
t 35 dan pasir t 45. Lempung clay
l Kadar lempung
t 40, pasir 45, dan debu 45.
Sumber: Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan
Tabel 3.11 Klasifikasi dan Kriteria Drainase Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman
Klasifikasi Kode
Kriteria Kadar biasa baik
d0 Air segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah, sehingga
tanaman akan segera mengalami kekurangan air. Kadar luar biasa baik
d1 Pada tanah-tanah yang ditandai oleh permeabilitas cepat atau kapasitas kandungan
air rendah. Kebanyakan pada tanah pasiranporous, warna tanah kemerahan, kecokelatan, kekuningan, keabuan. Apabila terdapat bercak adalah hasil pelapukan
batuan dan terbentuk pada kondisi basah.
Baik d2
Tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai bawah 150 cm berwarna cerah yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak kuning,
cokelat atau kelabu. Agak baik
d3 Lapisan tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran. Tidak terdapat
bercak berwarna kuning, cokelat atau kelabu pada lapisan atas top soil atau bagian atas lapisan bawah sub soil atau sampai sekitar 60 cm dari permukaan tanah.
88
GEOGRAFI Kelas XII Agak buruk
d4 Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik dan tidak terdapat bercak
berwarna kuning, cokelat atau kelabu. Adanya bercak pada kedalaman sekitar 40 cm dari permukaan tanah.
Buruk d5
Pada bagian bawah lapisan atas atau dekat permukaan terdapat tanah berwarna atau bercak kelabu, cokelat atau kekuningan.
Sangat buruk d6
Pada seluruh lapisan tanahhorison tanah terdapat warna kelabu di lapisan atas dan bawah, serta di lapisan bawah dijumpai bercak berwarna kebiruan, atau terdapat air
yang menggenang di permukaan dalam waktu yang relatif lama sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Sumber: Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan
Tabel 3.12 Klasifikasi dan Kriteria Kedalaman Tanah Efektif untuk Pertumbuhan Tanaman
Kode Klas
Kedalaman cm k0
Sangat dalam 120
k1 Dalam
90–120 k2
Sedang 60–90
k3 Dangkal
30–60 k4
Sangat dangkal 30
Sumber: Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan
3 Kondisi Medan
Kondisi medan di sini berbeda dengan tanah. Menurut van Zuidam, medan adalah suatu bidang lahan yang
berhubungan dengan sifat-sifat fisik permukaan dan dekat permukaan yang kompleks dan penting bagi manusia. Jadi,
kondisi medan lebih memandang bagaimana konfigursi permukaan Bumi yang ditentukan oleh kemiringan lereng,
ada tidaknya singkapan batuan, serta keadaan batuan atau bahan kasar di permukaan Bumi. Bahan kasar tersebut seperti
kerikil, kerakal, dan batuan biasa. Menurutmu mengapa hal ini perlu dipertimbangkan? Bisakah kamu bayangkan seorang
petani harus membajak sawah pada lokasi yang masih terdapat banyak batuan? Pasti akan sangat sulit dalam
pengolahan lahannya bukan? Tidak hanya itu, bahkan faktor persebaran bahan kasar ini juga menentukan pertumbuhan
tanaman.
Selain itu, medan memengaruhi kondisi kestabilan lahan untuk bangunan. Meskipun kestabilan lahan tidak banyak
berperan dalam memengaruhi keberadaan lokasi pertanian, namun perlu juga dipertimbangkan karena menyangkut
kelangsungan lahan pertanian itu sendiri. Berikut ini kriteria dan klasifikasi medan yang bisa digunakan sebagai pedoman
penilaian kelayakan lahan untuk pertanian.