Lokasi Pabrik Lokasi Permukiman

210 GEOGRAFI Kelas XII Interaksi antarwilayah desa dan kota mengakibatkan perubahan. Apakah perubahan yang terjadi di wilayah tempat tinggalmu? Coba ingat kembali keadaan wilayah tempat tinggalmu beberapa tahun lalu, mungkin 5, 7, atau 10 tahun. Bandingkan dengan keadaan sekarang. Contoh: Setelah mengingat-ingat kembali keadaan beberapa tahun yang lalu dengan keadaan sekarang, lakukan langkah sebagai berikut. 1. Catat perubahan yang terjadi di wilayahmu selama rentang waktu tertentu. 2. Kelompokkan ke dalam lima jenis perubahan, yaitu: a. Perubahan penggunaan lahan. b. Perubahan sosial. c. Perubahan ekonomi. d. Perubahan budaya. e. Perubahan kualitas lingkungan. Khusus perubahan penggunaan lahan dapat kamu ketahui perubahannya secara jelas dengan membandingkan dua peta peng- gunaan lahannya pada tahun yang berbeda. 3. Sebut dan jelaskan dampak positif dan negatif dari perubahan yang terjadi. 4. Menurut pendapatmu, bagaimana menekan atau mencegah dampak negatif perubahan wilayah itu? 5. Diskusikan dengan teman kelasmu, kemudian buatlah resume. Sumber: Kompas, 14 Mei 2005 Keadaan Pasar Senen dahulu, Jakarta Keadaan Pasar Senen sekarang, Jakarta

b. Dampak Interaksi bagi Kota

Urbanisasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi desa- kota. Menurut Hope Tisdale Eldrige 1956, pengertian urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk ke kota atau daerah permukiman padat. Istilah urbanisasi juga digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kelompok sosial yang terjadi sebagai akibat konsentrasi manusia. Urbanisasi dapat juga berarti proses perubahan daerah desa menjadi daerah kota. Pengertian urbanisasi tersebut menunjukkan bahwa penduduk desa lebih mengenal kota. Banyak penduduk desa meninggalkan daerahnya dan pindah ke kota terdekat. Sebagian dari mereka bekerja di kota, tetapi bertempat tinggal di desa. Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut. Menurutmu, apakah urbani- sasi perlu dicegah? Berikan alasanmu 211 Pola Keruangan Desa dan Kota 1 Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya. 2 Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota. 3 Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Sedangkan dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut. 1 Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. 2 Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya. 3 Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pem- buangan air, penumpukan sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit. 4 Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Per- mukiman baru muncul di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan. Degradasi kualitas lingkungan dapat terjadi pada lingkungan fisik dan sosial. Degradasi kualitas lingkungan fisik dapat disebabkan oleh pencemaran. Bentuk pencemaran lingkungan fisik misalnya pencemaran air, udara, dan suara. a Pencemaran Air Pencemaran air dapat menjadi masalah kota karena sifat air yang mengalir dan dibutuhkan semua penduduk kota. Penduduk kota mengambil air dari air permukaan dan air tanah sumur. Sumber pencemaran air, antara lain sampah rumah tangga, air bekas pencucian detergen, limbah cair industri, dan sampah hasil metabolisme tubuh tinja dan air kencing. Sumber: www.ccneurope.org.uk Gambar 6.37 Lingkungan permukiman kumuh. Sumber: Kompas, 4 Juni 2005 Gambar 6.38 Permukiman kumuh tepi kali.