Wilayah Geografis Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan di

235 Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan Model ini dikemukakan oleh William J. Reilly. Teori ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi unit usaha ekonomi, sarana kesehatan, atau sarana pendidikan. Rumus model titik henti: TH AB = B P A P 1 AB J + Keterangan: TH AB = jarak lokasi titik henti yang diukur dari wilayah pertumbuhan dengan jumlah penduduk lebih kecil. J AB = jarak antara wilayah pertumbuhan A dan B. P A = jumlah penduduk wilayah pertumbuhan yang lebih besar penduduk A. P B = jumlah penduduk wilayah pertumbuhan yang lebih kecil penduduk B. Contoh soal: Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A adalah 5.000 orang, wilayah pertumbuhan B adalah 1.000 orang. Jarak antara wilayah pertumbuhan A dan B adalah 20 km. Berapa lokasi titik henti antara A dengan B? Jawab: TH AB = B A AB P P 1 J + = 000 . 1 000 . 5 1 20 + = 5 1 20 + = 6,18 km. Jadi, lokasi titik henti antara wilayah pertumbuhan A dan B adalah 6,18 km diukur dari wilayah pertumbuhan B. Apakah arti angka tersebut? Hal itu menunjukkan wilayah B pertumbuhan wilayahnya memiliki jangkauan yang lebih dekat dibandingkan dengan wilayah A. Dengan kata lain, wilayah A memberikan pelayanan barang maupun jasa jangkauannya lebih jauh dibandingkan dengan wilayah B.

2. Interaksi Wilayah Pertumbuhan

Berdasarkan data empiris pengamatan di lapangan, apabila dua wilayah pertumbuhan saling berinteraksi maka salah satunya mempunyai pengaruh yang lebih kuat. Interaksi yang terjadi antarwilayah pertumbuhan dapat dilihat dari beberapa aspek. Interaksi antarwilayah pertumbuhan dapat dilihat dari tiga aspek sebagai berikut. a. Aspek Ekonomi 1 Jaringan jalan yang menghubungkan dua wilayah per- tumbuhan menjadikan transportasi lancar, sehingga me- rangsang kegiatan ekonomi di kedua wilayah itu. 236 GEOGRAFI Kelas XII 2 Wilayah pertumbuhan A menjadi produsen barang-barang yang dibutuhkan di wilayah pertumbuhan B, sehingga barang- barang dari A dikirim ke B. 3 Lalu lintas yang lancar antarwilayah pertumbuhan akan menekan harga kebutuhan di kedua wilayah. 4 Wilayah pertumbuhan A dapat menjadi pasar bagi barang- barang yang diproduksi di wilayah pertumbuhan B dan sebaliknya.

b. Aspek Sosial

1 Mobilitas dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan berbagai tujuan yang berbeda terjadi antarwilayah per- tumbuhan. 2 Tenaga kerja dari luar wilayah pertumbuhan yang bekerja dan mencari nafkah di suatu wilayah. 3 Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan penduduk bermigrasi ke wilayah pertumbuhan lain. 4 Kebutuhan bahan baku dan hasil industri menyebabkan terjadinya interaksi antarwilayah pertumbuhan.

c. Aspek Budaya

1 Mode pakaian dan gaya berpakaian dari salah satu wilayah pertumbuhan banyak ditiru di wilayah lain. 2 Penyebaran seni dan budaya melalui media komunikasi ke wilayah pertumbuhan lainnya. 3 Budaya konsumtif dari suatu wilayah pertumbuhan mudah menular ke wilayah lain. 4 Penemuan bidang teknologi dari suatu wilayah pertumbuhan dapat diterapkan untuk kemajuan wilayah lainnya. Dari aspek-aspek di atas tampak bahwa pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antarwilayah pertumbuhan dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi masing-masing wilayah. Setelah memahami materi pada bab ini, salin dan isilah rangkuman berikut ini dalam buku catatanmu

A. Wilayah Formal dan Fungsional

1. Wilayah adalah . . . . 2. Wilayah formal adalah . . . . 3. Wilayah fungsional adalah . . . .

B. Perwilayahan Formal dan Fungsional

1. Perwilayahan formal bertujuan . . . . 2. Pendekatan yang digunakan dalam perwilayahan fungsional adalah . . . dan . . . .

C. Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis

1. Regionalisasi wilayah adalah . . . . 2. Klasifikasi wilayah adalah . . . . 3. Klasifikasi wilayah digolongkan menjadi: a. . . . . b. . . . . c. . . . . d. . . . . e. . . . . 237 Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan

D. Pusat-Pusat Pertumbuhan

1. Pusat pertumbuhan adalah . . . . 2. Kutub pertumbuhan adalah . . . . 3. Syarat-syarat penerapan teori dari Walter Christaller adalah . . . . 4. Spread effect adalah . . . . 5. Backwash effect adalah . . . .

E. Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia

1. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas membagi wilayah Indonesia menjadi empat pusat pertumbuhan dengan kota utamanya . . . . 2. Tujuan pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu