Tata Kehidupan Teknologi yang digunakan untuk mem- peroleh informasi tentang sesuatu objek

191 Pola Keruangan Desa dan Kota 2. Klasifikasi Kota Seperti halnya desa, kota juga memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Untuk membedakannya, kota diklasifikasikan berdasarkan pada hal-hal sebagai berikut. a. Berdasarkan jumlah penduduk, kota diklasifikasikan sebagai berikut. 1 Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang. 2 Metropolitan kota raya, yaitu kota yang berpenduduk antara 1–5 juta orang. 3 Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.000– 1 juta orang. 4 Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara 100.000–500.000 orang. 5 Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000–100.000 orang. b. Berdasarkan tingkat perkembangannya, kota diklasifikasikan menjadi: 1 Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadi kota baru. 2 Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris. 3 Tingkat Metropolis, yaitu kota besar yang perekonomiannya sudah mengarah ke industri. 4 Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. 5 Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang tinggi. 6 Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yang berkembang menuju keruntuhan. c. Berdasarkan fungsinya, kota diklasifikasikan sebagai berikut. a Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang. b Kota pusat perdagangan Centre of Trade and Commerce, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta, dan Singapura. c Kota pusat pemerintahan Political Capital, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara. d Kota pusat kebudayaan Cultural Centre, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan Surakarta. Berdasarkan tingkat per- kembangan kota, kota-kota di Indonesia termasuk pada tingkat yang mana? Pada tingkat yang manakah Kota Jakarta saat ini? Jelaskan Sumber: www.static.flickr.com Gambar 6.8 Kota kebudayaan Yogyakarta. 192 GEOGRAFI Kelas XII Sejarah Pertumbuhan Kota di Indonesia Kota-kota di Indonesia telah berkembang sejak zaman dahulu. Sebagian besar, kota-kota yang tumbuh dengan cepat adalah kota-kota yang terletak di dekat pelabuhan. Pemilihan lokasi didasarkan pada potensi- potensi yang dapat dikembangkan terutama potensi sumber daya alam dan letak yang strategis. Berdasarkan sejarah pertumbuhannya, kota-kota di Indonesia bermula dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut. 1. Kota yang berawal dari pusat perdagangan. Di Indonesia kota-kota yang berasal dari kegiat- an perdagangan, antara lain adalah Surabaya, Jakarta dan Makassar. Kota-kota ini merupakan kota perdagangan yang ramai. 2. Kota yang berawal dari pusat perkebunan. Pembukaan lahan baru untuk areal perkebunan berdampak pada pembuatan permukiman baru yang kemudian berkembang menjadi kota. Contohnya: Sukabumi perkebunan teh, Ambarawa perkebunan kopi, dan Jambi perkebunan karet. 3. Kota yang berawal dari pusat pertambangan. Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari perluasan daerah pertambangan, antara lain Pangkal Pinang dan Tanjung Pandan pertambangan timah, Palembang dan Plaju tambang minyak bumi, Samarinda, Tarakan, Balikpapan tambang minyak Bumi. 4. Kota yang berawal dari pusat administrasi pe- merintah. Pada zaman penjajahan Belanda, Batavia me- rupakan pusat peme- rintahan Hindia Belanda. Setelah Indonesia mer- deka, Kota Batavia Jakarta menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia. Sumber: Manusia dan Lingkungan 2, halaman 104 Kota perdagangan Surabaya tempo dahulu. Sumber: Arsitektur 6, halaman 108 Kota administrasi Batavia.