147
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
Pengetahuan bangsa-bangsa luar tentang letak strategis dan potensi yang dimiliki Nusantara mendorong mereka untuk menjalin komunikasi dan
interaksi. Dengan menggunakan jalur laut, mereka datang dengan membawa pengaruh. Pelan-pelan bangsa kita mengenal beragam bentuk kebudayaan
yang kita warisi hingga kini.
A. Sejarah Hindu-Buddha dan Peninggalannya di Indonesia
Pada masa perdagangan kuno, kota-kota di pesisir Pulau Sumatra dan Jawa berkembang menjadi pusat perdagangan. Pedagang yang singgah di
kota-kota pesisir tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Hal itu terjadi karena letak Kepulauan Indonesia berada di
daerah yang strategis, yaitu di antara dua benua dan dua samudra. Keadaan ini menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang dilewati jalur perdagangan
dan pelayaran internasional.
1. Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia
Menurut sejarawan van Leur dan Wolters, hubungan dagang
antara Indonesia dan India lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang antara Indonesia dan Cina. Namun, sumber
sejarah untuk mengungkapkan hubungan antara Indonesia dan India ini sangat terbatas, yaitu melalui kitab-kitab sastra dan sumber-
sumber dari Barat. Sementara itu, orang-orang Cina mempunyai kebiasaan menuliskan kisah perjalanannya sehingga banyak ditemu-
kan sumber-sumber tentang hubungan dagang Indonesia-Cina.
Dari hubungan perdagangan, muncul beberapa teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Teori-teori
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Teori Brahmana
Penguasa-penguasa wilayah Nusantara ingin mendapat status terhormat di mata tamu-tamunya, yaitu para pedagang asing dari India
dan Cina. Mereka kemudian mengundang para Brahmana dari India. Sebagian dari mereka kemudian memutuskan untuk memeluk agama
Hindu agar memperoleh penetapan sebagai kasta kesatria melalui upacara wratyastoma yang harus diselenggarakan oleh seorang
brahmana.
b. Teori Kesatria
Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia akibat pengaruh para
bangsawan. Teori ini dikemukakan F.D.K. Bosch yang beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Daerah koloni
ini menjadi pusat penyebaran budaya India. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kolonisasi yang terjadi disertai penaklukan melalui
perang. Pemegang peranan terhadap proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah golongan prajurit atau kasta kesatria.
c. Teori Waisya
Menurutnya N.J. Krom, golongan kesatria bukan merupakan
golongan terbesar di antara orang-orang India yang datang ke Indonesia. Krom berpendapat bahwa masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
karena peranan kepada kasta waisya pedagang. Mereka menetap di Indonesia kemudian menyebarkan kebudayaan India melalui hubungan
dengan penguasa di Indonesia. Krom mengisyaratkan telah terjadi perkawinan antara pedagang India dan penduduk asli Indonesia.
Sumber: www.id.wikipedia.org
Gambar 5.2 Peta penyebaran agama Buddha Mahayana.
Di unduh dari : Bukupaket.com
148
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
d. Teori Arus Balik Teori arus balik dikemukakan oleh van Leur. Menurutnya, orang
Indonesia juga memiliki peran dalam proses masuknya kebudayaan India. Para pedagang dari Indonesia, datang sendiri ke India karena
penasaran dengan kebudayaan tersebut. Mereka menetap di India selama beberapa waktu kemudian pulang kembali dengan membawa
kebudayaan India dan menyebarkannya. Teori ini disebut teori arus balik.
Selain dengan India, bangsa Indonesia pada zaman kuno telah menjalin
hubungan dagang dengan Cina. Satu hal yang penting dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Cina adalah adanya hubungan pelayaran
langsung antara kedua tempat tersebut. Bukti adanya pelayaran antara Indonesia dan Cina berasal dari abad V Masehi. Hal ini ditunjukkan dalam
catatan perjalanan dua orang pendeta Buddha, yaitu Fa-Hsien dan Gunawarman.
Sebuah berita mengenai hubungan antara orang Indonesia dan Cina adalah datangnya utusan dari Ho-lo-tan, sebuah negeri di She-po Jawa.
Hubungan dagang Indonesia dengan India dan Cina telah menempatkan Indonesia pada jaringan pergaulan internasional. Selain itu, pengaruh India
serta Cina telah menyebabkan perubahan dalam tata susunan masyarakat di Indonesia.
2. Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dari India di Indonesia sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari hasil akulturasi yang ada di berbagai
bidang. Istilah yang tepat untuk menyebut pengaruh agama dan budaya Hindu-Buddha pada budaya Indonesia menurut Prof. Dr. F.D.K. Bosch
disebut fecundation penyuburan, yaitu penyuburan budaya Indonesia oleh budaya Hindu-Buddha. Kenyataan menunjukkan bahwa budaya Hindu-
Buddha tidak menghilangkan budaya asli Indonesia. Oleh orang Indonesia, budaya Hindu-Buddha dimodifikasi sesuai dengan keadaan masyarakat.
Lihatlah peta penyebaran pengaruh Hindu dan Buddha di bawah ini.
Sumber: Lukisan Sejarah
Gambar 5.3 Peta penyebaran pengaruh Hindu-Buddha.
Di unduh dari : Bukupaket.com
149
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
Dari gambar di depan, kamu dapat melihat daerah-daerah yang ter- pengaruh agama Hindu dan Buddha. Benda-benda peninggalan sejarah
Hindu-Buddha banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Hasil interaksi antara para pendatang dari India dengan penduduk Nusantara
menghasilkan sesuatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Beberapa pengaruh Hindu-Buddha di antaranya sebagai berikut:
a. Bidang Bahasa dan Aksara