Imitasi Identifikasi Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Buddha hingga Kolonialisme Barat . . . . . . . . . .

57 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2 Komunikasi Negatif Komunikasi negatif terjadi jika kedua pihak tidak saling memahami maksud dan tujuan satu sama lain. Dalam komunikasi negatif, terlihat adanya kesalahan dalam memahami maksud dan tujuan sehingga komunikasi yang terjadi adalah komunikasi negatif. Saat berkomunikasi, seseorang memberikan tafsiran gerak- gerik badaniah, sikap, dan perasaan suatu kelompok manusia ataupun individu sehingga dapat diketahui pihak lain. Misalnya seulas senyuman dapat ditafsirkan keramahtamahan dan persahabatan, tetapi juga dapat diartikan sebagai sikap sinis atau mengejek. Terjadinya komunikasi seiring dengan berlangsungnya kontak sosial. Akan tetapi, terjadinya kontak sosial belum tentu komunikasi telah terjadi. Misalnya orang Sunda bertemu dan berjabat tangan dengan orang Minang kemudian dia berbicara dalam bahasa Sunda. Padahal, orang Minang sama sekali tidak mengerti bahasa Sunda. Kontak sebagai isyarat pertama telah terjadi, tetapi komunikasi belum terjadi karena kedua orang tersebut tidak saling mengerti sehingga interaksi sosial pun tidak terjadi. Dengan demikian, kontak tanpa komunikasi tidak mempunyai arti. 2. Faktor-Faktor yang Mendorong Interaksi Sosial Setiap tindakan seseorang selalu didasari oleh faktor-faktor yang mendorongnya. Begitu pula interaksi sosial, berlangsungnya proses interaksi sosial didasarkan pada faktor-faktor pendorong. Faktor-faktor tersebut antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

a. Imitasi

Imitasi merupakan proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Dalam proses ini tidak hanya sikap yang ditiru, tetapi penampilan performance, tingkah laku behavior, maupun gaya hidup life style, bahkan apa pun yang dimiliki oleh orang tersebut. Proses imitasi dapat bersifat positif dan negatif. Bersifat positif, jika proses imitasi mampu mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah- kaidah dan nilai yang berlaku. Misalnya seorang anak yang meniru sikap sopan santun dari kedua orang tuanya. Atau pada iklan layanan masyarakat. Melalui pemilihan artis-artis favorit, diharapkan mampu mengajak masyarakat ikut andil dalam program yang diiklankan. Bersifat negatif jika perilaku atau tindakan yang ditiru berupa tindakan menyimpang dari norma. Misalnya anak menjadi suka berjudi karena dia bergaul dengan para penjudi atau anak yang suka bicara kotor karena meniru teman-teman gengnya. Proses imitasi pun berlaku dalam dunia perdagangan. Misalnya barang-barang tiruan dengan harga yang murah di pasaran. Umumnya barang bermerek terkenallah yang menjadi sasaran peniruan. Peniru tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi meniru sesuatu yang sudah ada dengan kualitas yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan menurunnya kreativitas produsen. Kondisi tersebut dapat pula terjadi pada seorang anak yang suka meniru lingkungannya. Si anak akan tumbuh dengan kreativitas yang terbatas. Potensi dalam diri tidak mampu dikembangkan secara maksimal. Sumber: www.sgp.or.id Gambar 2.17 Perbedaan bahasa salah satu penghalang komunikasi. Sumber: Kompas Gambar 2.18 Mainan yang biasanya dimiliki anak-anakorang kaya kini dijual di pinggir jalan dengan harga murah. Di unduh dari : Bukupaket.com 58 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

b. Identifikasi

Kekaguman seseorang kepada tokoh idola mendorong mereka menjadi sama dengan tokoh idolanya. Proses ini dalam sosiologi dinamakan identifikasi. Terjadinya identifikasi adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena setiap individu dalam masyarakat mempunyai tipe-tipe ideal yang hendak dicapai. Untuk mencapai tipe ideal tersebut, biasanya individu melakukan proses identifikasi. Proses identifikasi terjadi ketika seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain, bahkan menerima kepercayaan dan nilai yang dianut orang lain menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri. Oleh karena itu, mereka berusaha mengenal sang tokoh sedalam mungkin. Proses ini berawal dari adanya keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Berlangsungnya proses identifikasi dapat secara sengaja maupun tanpa sengaja.

c. Sugesti