Golongan Pembawa Islam di Indonesia

158 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII B. Sejarah Islam dan Peninggalannya di Indonesia Ada beberapa pertanyaan awal yang bisa diajukan untuk menelusuri kedatangan Islam di Indonesia. Beberapa pertanyaan itu adalah, dari mana Islam datang? Siapa yang membawa dan kapan kedatangannya? Mari kita cari jawabannya bersama-sama. 1. Merunut Masuknya Islam ke Indonesia Pernahkah kamu mendengar sebutan Serambi Mekah? Daerah manakah yang mendapat sebutan itu? Mengapa daerah itu disebut Serambi Mekah? Serambi Mekah adalah sebutan bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dahulu kawasan Aceh menjadi salah satu pusat perdagangan dan per- kembangan agama serta kebudayaan Islam yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Kalau untuk dunia perdagangan, mungkin kamu tidak akan heran karena Aceh letaknya sangat strategis dalam jalur perdagangan dunia. Namun, bagaimana mungkin Aceh bisa menjadi pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam? Siapa yang membawa dan dari mana asal pengaruh Islam itu?

a. Golongan Pembawa Islam di Indonesia

Adanya interaksi antarpedagang dari penjuru dunia dengan intensitas yang tinggi, memunculkan beragam teori mengenai tokoh yang sebenarnya memperkenalkan agama Islam kepada penduduk Nusantara. Teori-teori yang muncul sehubungan dengan pembawa Islam ke Nusantara antara lain sebagai berikut: 1 Islam Diperkenalkan oleh Bangsa Arab Sir John Crawford, seorang sejarawan Inggris berpendapat bahwa Islam sudah sampai ke Indonesia sejak abad VII. Teori ini didasarkan atas berita Cina dari zaman Dinasti Tang yang menceritakan adanya orang-orang Ta-shih bangsa Cina menyebut bangsa Arab dengan sebutan Ta-shih yang mengurungkan niatnya menyerang Kalingga. Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah Hamka berpendapat bahwa sejak abad pertama Hijriah, orang-orang Indonesia telah menggali ideologi Islam ke Mekah dan Mesir yang berintikan mazhab Syafi’i. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam diperkenalkan oleh bangsa Arab sendiri. Apakah alasan yang beliau ajukan? Pertama, dalam laporan perjalanan yang ditulis Ibnu Batutah tertulis bahwa Raja Samudera Pasai bermazhab aliran Syafi’i. Saat itu mazhab Syafi’i baru berkembang di Mesir. Kedua, gelar yang dipakai oleh raja-raja Samudera Pasai dengan raja-raja Mesir ada persamaan, yaitu al-Malik. Ketiga, sudah ada seorang ulama Indonesia yang mengajarkan ilmu Tasawuf ajaran atau cara untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya di Arab, yaitu Syekh Abu Masud Abdullah Ibn Masud al-Jawi. 2 Islam Datang dari GujaratIndia Pendapat ini dikemukakan oleh Christian Snouck Hurgronje dari Belanda. Ia berpendapat bahwa bangsa yang menyebarkan agama Islam pertama-tama di Indonesia bukan dari Arab, melainkan dari Gujarat, India. Hubungan langsung antara Indonesia dan Arab baru terjadi pada masa kemudian. Pendapat tersebut didasarkan pada adanya unsur-unsur Islam di Indonesia yang menunjukkan persamaan dengan India. Pendapat Snouck diperkuat oleh hasil Sumber: www.begraafplaatsgroenesteeg.nl Gambar 5.16 Snouck Hurgronje Di unduh dari : Bukupaket.com 159 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII penelitian kepurbakalaan J.P. Moquette mengenai nisan kubur dari Samudera Pasai yang memuat nama Sultan Malik as-Saleh yang berangka tahun 696 H 1297 M dan diduga nisan tersebut diproduksi di Cambay-Gujarat. 3 Islam Datang dari Persia Sejarawan terkemuka Prof. Dr. P.A. Hoessein Djajadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Iran Persia. Beliau memberi bukti dari ejaan dan tulisan Arab. Baris atas disebut Jabar, bawah disebut Ajer, dan depan disebut Pes. Dalam bahasa Arab ejaan itu disebut Fathah, Kasrah, dan Dhammah. Di dalam tulisan Arab, Sin bergigi sementara dalam tulisan Persia tidak bergigi. Sementara itu, Oemar Amir Hoesin mengatakan bahwa di Persia terdapat suku bangsa ”Leren”. Beliau berpendapat suku inilah yang dahulu datang ke tanah Jawa, sebab di Giri terdapat Kampung Leran. Apa yang dapat kamu simpulkan dari pendapat ketiga tokoh dan peneliti Islam di depan?

b. Golongan Penerima Islam di Indonesia