Bangsa Inggris Bangsa Belanda

170 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII arah selatan di sekitar Kepulauan Maluku. Pada tahun 1606 mereka berhasil menduduki Ternate dan membangun kembali Benteng Kastela berasal dari Castile peninggalan Portugis. Spanyol berhasil mendirikan permukiman di Ternate dan Siau. Akhirnya, pada tahun 1677 bangsa Spanyol kembali ke Filipina setelah Belanda berhasil masuk dan men- duduki Ternate.

c. Bangsa Inggris

Sejak akhir abad XVI East Indian Company EIC sudah mengadakan hubungan dagang dengan beberapa wilayah di Indonesia. Namun, Inggris tidak berhasil menanamkan monopoli perdagangan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan Inggris untuk bersaing dengan Belanda. Dengan kekuatan militer dan kemampuan mempengaruhi penguasa setempat, armada dagang Belanda mampu membuat Inggris perlahan-lahan tersingkir dari kawasan perdagangan di Indonesia.

d. Bangsa Belanda

Ekspedisi bangsa Barat lainnya ke Indonesia yang berhasil mem- bentuk kekuasaan kolonial cukup lama adalah Belanda. Pada bulan Juni 1596 kapal-kapal Belanda berhasil berlabuh di pelabuhan lada ter- besar di Jawa Barat. Kamu tentu tahu pemimpin ekspedisi itu dan nama pelabuhan yang dimaksud. Setelah menyusuri berbagai tempat dan memicu konflik dengan pedagang lain di berbagai daerah, tahun 1597 ekspedisi itu kembali ke Belanda dengan membawa keuntungan yang besar. Selanjutnya, ekspedisi Belanda ke Indonesia bukannya berakhir melainkan membuka zaman baru. Pada tahun 1598–1601 perusahaan- perusahaan ekspedisi Belanda berlomba-lomba mengirimkan armada- nya untuk memperebutkan rempah Indonesia. Akibat persaingan itu adalah meningkatnya pengiriman rempah ke Eropa dan naiknya harga rempah. Untuk mengatasi persaingan dagang yang tidak sehat, pada tahun 1602 perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda itu akhirnya melebur menjadi satu pada tanggal 20 Maret 1602 dengan nama Vereenigde Oost-Indische Compagnie VOC atau Perserikatan Maskapai Hindia Timur. Dalam lidah kita persekutuan dagang itu dikenal dengan nama Kompeni dari kata Compagnie. Ide penggabungan perusahaan- perusahaan itu berasal dari seorang tokoh Majelis Perwakilan Tinggi Belanda, Johan van Olderbarnevelt. Pemerintah Belanda mendukung secara resmi keberadaan VOC. Dengan modal awal 6,5 juta gulden Belanda, mereka diberi wewenang dan hak octrooi. Kewenangan itu antara lain untuk membuat perjanjian dengan para raja Asia atas nama Republik Belanda, membangun benteng dan pasukan, mengangkat para gubernur, serta memelihara hukum dan ketenangan wilayah di luar Belanda. Jan Pieterszoon Coen, sang arsitek kejayaan VOC. Dialah Gubernur Jenderal Belanda yang berhasil menyatukan dua bidang sekaligus. Selain menguasai tempat-tempat produksi rempah dan jalur perdagangannya, dia juga berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kuat dan menguasai wilayahnya. Kejelian J.P. Coen itu menempatkan VOC sebagai persekutuan dagang multinasional yang pertama. Persekutuan itu mempunyai pegawai yang berasal dari berbagai negara dengan jaringan perdagangan yang meliputi kawasan Asia. Dengan didukung oleh armada dagang yang kuat, disertai oleh siasat yang licik, VOC berhasil menguasai pulau- pulau di Indonesia. Setelah menaklukkan Jayakarta tahun 1619, VOC memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan Ternate 1620, Banda Sumber: www.upload.wikimedia.com Gambar 5.33 Jan Pieterszoon Coen Sumber: Sejarah Modern Awal 3 Gambar 5.32 Anggota Dewan VOC. Sumber: www.engelfriet.net Gambar 5.31 Armada dagang Belanda berlabuh di Banten. Di unduh dari : Bukupaket.com 171 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 1621, Makassar 1660, Banten 1682, dan lain-lain. Perlahan-lahan kehadiran VOC itu melumpuhkan jaringan perdagangan antarpulau yang telah lama terbentuk di Kepulauan Indonesia. Tampak bagi kita bahwa tujuan kedatangan bangsa Eropa sudah berubah dari tujuan awalnya. Mereka bukan sekadar memperoleh rempah-rempah langsung dari Indonesia, melainkan melakukan kolonialisme atau penjajahan terhadap Indonesia. 2. Cara-Cara Bangsa Eropa Mencapai Tujuan dan Reaksinya Sebelum kedatangan VOC, Indonesia sudah terlibat dalam jaringan perdagangan internasional dengan sistem yang terbuka. Segala hal mengenai peraturan jual beli, proses penawaran, dan penentuan harga dilakukan secara transparan. Kegiatan ini sebagian besar dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Islam Indonesia dengan bangsa-bangsa asing melalui perantara Malaka. Jalur yang mereka gunakan adalah Malaka–Maluku dengan Laut Jawa sebagai urat nadinya. Di sepanjang jalur itu muncul pusat-pusat perdagangan dan bandar-bandar pelabuhan. Komoditas perdagangannya antara lain cengkih dari Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan, pala dari Banda, dan cendana dari Solor dan Timor. Sementara itu, komoditas kain dari Gujarat dan Benggali, beras dari Jawa, serta lada dari Banten dan Sumatra. Selama abad XVII dan XVIII Masehi, pengaruh VOC baik di bidang ekonomi maupun politik sudah tersebar di berbagai wilayah strategis Indonesia. Selama hampir dua abad VOC telah mengeruk keuntungan dari tanah Indonesia. Dalam melakukan kegiatannya VOC membuat kebijakan berupa hal-hal berikut:

a. Membangun Benteng Pertahanan