Pola Permukiman Memanjang Pola Permukiman Mengelompok

194 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Dari penjelasan dan contoh di depan, kamu bisa memahami bahwa penggunaan lahan di desa dan kota berbeda. Faktor fisik dan nonfisik berperan pada timbulnya penggunaan lahan yang berbeda di kedua daerah tersebut. Coba perhatikan dua gambar di depan. Kedua gambar tersebut mewakili penggunaan lahan di desa dan kota. Kamu bisa menyebutkan jenis-jenis penggunaan lahan di kota dan desa serta menemukan faktor yang mempengaruhinya. 3. Pola Permukiman Penduduk Apakah sebutan lahan yang digunakan untuk tempat tinggal sekelompok orang? Ya, permukiman. Permukiman terdiri atas banyak rumah, yaitu bangunan yang digunakan untuk bermukim penduduk dalam kurun waktu yang lama. Dusun atau kampung adalah bentuk permukiman di desa. Rumah-rumah penduduk yang berdekatan membentuk pola permukiman tertentu. Pola ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pola memanjang linear, mengelompok nucleated, dan berpencar dispersed.

a. Pola Permukiman Memanjang

Pola permukiman memanjang berada di tepi jalan, sungai, dan pantai. Pola ini mengikuti bentuk kenampakan jalan, sungai, dan pantai yang memanjang. Jalan, sungai, dan pantai penting untuk mendukung kehidupan penduduk, yaitu sebagai prasarana transportasi yang menghubungkan dengan daerah lain. Banyak penduduk memilih bertempat tinggal di dekat jalan, sungai, dan pantai. Pola permukiman memanjang mengikuti beberapa kenampakan objek geografis. 1 Pola Permukiman Memanjang di Tepi Jalan Jalan penting sebagai prasarana perhubungan antardaerah. Wilayah juga mudah berkembang dan maju apabila terdapat jaringan jalan yang memadai. Apabila jalan baru dibuka di suatu daerah maka dengan segera penduduk membangun permukiman baru di sepanjang tepi jalan. 2 Pola Permukiman Memanjang di Tepi Sungai Di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatra, pola permukiman memanjang di tepi sungai mudah dijumpai. Mengapa demikian? Di daerah tersebut sungai berfungsi sebagai jalur penting yang menghubungkan daerah hulu dan hilir. Lalu lintas barang dan penumpang masih memanfaatkan sungai. Selain itu, sumber air penduduk diambil dari sungai. : Jalan : Rumah Sumber: Profil Propinsi Republik Indonesia Kalimantan Timur Gambar 6.8 Pola permukiman memanjang di tepi jalan. Sumber: Dokumen Penulis Di unduh dari : Bukupaket.com 195 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 3 Pola Permukiman Memanjang di Tepi Pantai Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Sering penduduk membangun rumahnya di sepanjang pantai, terutama pada pantai yang landai dan dekat muara sungai. Mengapa penduduk bermukim di tepi pantai? Penduduk yang hidupnya mengandalkan sumber daya laut seperti nelayan akan bermukim di tepi pantai. Selain itu, penduduk yang bermukim di pantai lebih mudah berhubungan dengan penduduk di daerah atau pulau lain. Rumah- rumah yang dibangun di tepi pantai berkembang memanjang di sepanjang pantai sehingga membentuk pola permukiman memanjang.

b. Pola Permukiman Mengelompok

Pola permukiman mengelompok dapat terbentuk di daerah yang penduduknya memanfaatkan sumber daya yang dimiliki bersama-sama, misalnya sumber air. Pola ini juga dapat terbentuk di daerah berelief kurang rata atau di lokasi dekat persimpangan jalur transportasi pertigaan atau perempatan jalan dan muara sungai. Di daerah yang relatif rata, seperti dataran rendah, pembangunan rumah-rumah lebih mudah, akibatnya wilayah cepat berkembang kemudian terbentuk permukiman mengelompok. Sumber: Manusia dan Lingkungan Gambar 6.9 Pola permukiman memanjang mengikuti sungai. Sungai : Sungai : Rumah Sumber: Dokumen Penulis Sumber: Understanding Geography Gambar 6.10 Pola permukiman tepi pantai. Daratan : Rumah P a n t a i o Sumber: Dokumen Penulis Di unduh dari : Bukupaket.com 196 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Di dekat persimpangan jalan dan muara sungai, rumah-rumah mengelompok di lokasi tertentu. Lokasi ini dipilih karena penduduk mudah mendapatkan kebutuhan dasar dari lingkungan sekitar.

c. Pola Permukiman Berpencar