Faktor Pembentuk Kepribadian Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Buddha hingga Kolonialisme Barat . . . . . . . . . .

50 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. Faktor- faktor tersebut antara lain sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan perorangan, lingkungan, serta motivasi.

a. Sifat Dasar

Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang diturunkan melalui gen. Gen telah ada sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat sang ayah dan ibu.

b. Lingkungan Prenatal

Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkungan prenatal. Pada masa ini sang ibu berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya. Misalnya mengkonsumsi susu ibu hamil yang bertujuan menambah gizi bayi atau senantiasa mendengarkan musik klasik guna merangsang kecerdasan otak bayi. Tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berasal dari sang ibu, seperti penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kondisi sang bayi, gangguan endoktrin, penyakit bawaan atau shock pada saat kelahiran.

c. Perbedaan Perorangan

Setelah lahir, seorang anak akan tumbuh dewasa dengan karakteristiknya sendiri-sendiri. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, seperti ciri fisik bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan bentuk rambut, ciri-ciri normal, emosional, personal, dan sosial. Perbedaan perorangan ini mampu mempengaruhi sosialisasi seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi sekitar individu baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat mem- pengaruhi proses sosialisasi. Kondisi lingkungan sekitar tidak menentukan, tetapi mampu mempengaruhi dan membatasi proses sosialisasi seseorang.

e. Motivasi

Dalam menjalani kehidupan, setiap individu mempunyai motivasi- motivasi untuk menjadikan hidupnya lebih berarti. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu. Motivasi yang dimiliki seseorang mampu mem- pengaruhi seseorang tersebut dalam bersosialisasi. Orang yang mempunyai motivasi besar dalam bersosialisasi tentu berbeda apabila dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai motivasi. 3. Fungsi Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Berdasarkan pembelajaran di depan, dapat diketahui betapa pentingnya interaksi dan sosialisasi bagi seorang individu. Dengan sosialisasi, individu dapat menjalin hubungan sosial secara harmonis. Selain itu, sosialisasi sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang.

a. Faktor Pembentuk Kepribadian

Antara individu satu dengan individu lain memiliki kepribadian yang berbeda dan khas. Perbedaan ini dapat kamu lihat pada tiap-tiap individu di sekitarmu. Walaupun ada beberapa kepribadian yang tampak sama, tetapi secara keseluruhan mereka berbeda. Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 2.11 Cukup buah pada masa kehamilan sangat baik bagi gizi si bayi. Di unduh dari : Bukupaket.com 51 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Perbedaan kepribadian terjadi karena pengaruh beberapa faktor sebagai berikut. 1 Warisan Biologis Warisan biologis biasanya berupa bawaan dari ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada inteligensi dan kematangan fisik, seperti ciri-ciri fisik, tingkat IQ, bakat seseorang, dan sifat-sifat khas yang diturunkan oleh orang tua. Akan tetapi, warisan biologis mempunyai potensi untuk berkembang apabila dipengaruhi oleh pengalaman sosialnya. 2 Lingkungan Alam Perbedaan kepribadian dapat pula disebabkan faktor lingkungan alam. Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Oleh karena itu, kepribadian orang yang hidup di daerah kutub berbeda dengan kepribadian orang yang tinggal di daerah tropis atau kepribadian penduduk yang tinggal di daerah pantai tentu berbeda dengan kepribadian penduduk yang tinggal di daerah pegunungan. Kepribadian orang Indonesia tentu berbeda dengan kepribadian orang Amerika. 3 Lingkungan Sosial Kelompok tempat ia bergabung pun dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan masyarakat luas. Hal ini karena setiap kelompok mempunyai nilai dan norma yang disosialisasikan oleh anggotanya. Oleh karena itu, sebagian besar kepribadian seseorang dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Misalnya kepribadian seorang tukang becak tentu berbeda dengan kepribadian seorang guru atau kepribadian anak rumahan berbeda dengan kepribadian anak jalanan. Orang Tua dan Pembentukan Kepribadian Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 2.12 Peristiwa di atas salah satu contoh pengembangan po- tensi warisan biologis anak. Kepribadian dipahami sebagai himpunan dan ciri-ciri jasmani dan rohani atau kejiwaan yang relatif tetap yang membedakan seseorang dengan orang lain pada sisi dan kondisi yang berbeda-beda. Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat. Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam sisi. Keluarga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya. Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran, dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak. Keluarga berperan sebagai faktor pelaksana dalam mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan persepsi budaya sebuah masyarakat. Ayah dan ibulah yang harus melaksanakan tugasnya di hadapan anaknya. Khususnya ibu yang harus memfokuskan diri dalam menjaga akhlak, jasmani, dan kejiwaannya pada masa prakehamilan sampai masa kehamilan dengan harapan Allah memberikan kepadanya anak yang sehat dan saleh. Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain sebagai berikut. 1. Orang tua harus mencintai dan menyayangi anak- anaknya. 2. Orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak- anak. 3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. 4. Mewujudkan kepercayaan. 5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga kedua orang tua dan anak. Sumber: salehlapadi.wordpress.com Di unduh dari : Bukupaket.com 52 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

b. Tahap Perkembangan Kepribadian