Sekolah Media Massa Sifat Dasar Lingkungan Prenatal

49 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

a. Sosialisasi Represif

Sosialisasi represif ditandai adanya pemberian hukuman berat terhadap seseorang yang melanggar norma. Akan tetapi, tidak selalu dengan menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul atau menampar. Tujuan dari sosialisasi represif menuntut adanya kepatuhan terhadap suatu norma yang ada.

b. Sosialisasi Partisipatif

Berbeda dengan sosialisasi represif, sosialisasi partisipatif berusaha menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa melakukan paksaan. Misalnya seorang ayah yang memberikan pujian kepada anaknya setelah melakukan perbuatan baik atau seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya dengan penuh kelembutan. Pada proses ini tidak ditemukan adanya paksaan maupun kekerasan fisik. Proses sosialisasi partisipatif lebih menekankan pada terbentuknya kesadaran individu terhadap norma-norma yang berlaku. Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu. Beberapa media sosialisasi sebagai berikut.

a. Keluarga

Keluarga adalah agen sosialisasi karena mengajarkan berbagai nilai dan norma sosial kepada anak. Sikap sopan seorang anak dalam bertingkah laku merupakan salah satu wujud keberhasilan keluarga sebagai media penyaluran nilai dan norma. Kesopanan dan keramahan dapat membuat suasana lebih menyenangkan.

b. Teman Sepermainan

Melalui teman sepermainan, anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Tidak menutup kemungkinan, teman sepermainan membawa dampak negatif bagi perkembangan diri individu. Hal ini karena proses sosialisasi melalui teman sepermainan berjalan tanpa pengawasan dari orang tua atau guru. Contoh seorang anak yang menjadi suka bicara kotor dan kurang sopan karena terpengaruh oleh teman-teman sepermainannya. Sosialisasi di lingkungan sepermainan yang baik mampu membentuk kepribadian yang baik pula, begitu pun sebaliknya.

c. Sekolah

Nilai dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat seseorang belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat menentukan profesinya pada masa depan. Oleh karena itu, sekolah menjadi salah satu media terpenting dalam proses sosialisasi.

d. Media Massa

Sosialisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah, dan tabloid. Media massa mampu menyajikan model perilaku yang dapat ditiru oleh individu untuk membangun jati dirinya. Selain itu, media massa mampu memengaruhi pola perilaku masyarakat. Di sinilah peran media massa sebagai media sosialisasi. Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 2.10 Sosialisasi melalui teman sepermainan mempunyai pengaruh yang besar dalam diri individu. Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 2.9 Pemberian hadiah kepada anak yang berprestasi merupakan wujud sosialisasi partisipatif. Di unduh dari : Bukupaket.com 50 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. Faktor- faktor tersebut antara lain sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan perorangan, lingkungan, serta motivasi.

a. Sifat Dasar

Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang diturunkan melalui gen. Gen telah ada sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat sang ayah dan ibu.

b. Lingkungan Prenatal

Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkungan prenatal. Pada masa ini sang ibu berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya. Misalnya mengkonsumsi susu ibu hamil yang bertujuan menambah gizi bayi atau senantiasa mendengarkan musik klasik guna merangsang kecerdasan otak bayi. Tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berasal dari sang ibu, seperti penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kondisi sang bayi, gangguan endoktrin, penyakit bawaan atau shock pada saat kelahiran.

c. Perbedaan Perorangan