Asimilasi Kompetisi Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Buddha hingga Kolonialisme Barat . . . . . . . . . .

63 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

c. Asimilasi

Perkawinan campuran di antara dua warga negara yang berbeda merupakan salah satu contoh proses asimilasi. Dalam perkawinan campuran terdapat dua kebudayaan yang hidup secara bersamaan. Tiap- tiap pihak berusaha mengurangi perbedaan-perbedaan di antara mereka. Lambat laun masing-masing kebudayaan melebur menjadi satu membentuk suatu kebudayaan baru. Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan. Tujuannya untuk mencapai kesatuan atau mencapai suatu integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan. Menurut Koentjaraningrat, terdapat beberapa syarat terjadinya asimilasi sebagai berikut. 1 Adanya kelompok-kelompok manusia yang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. 2 Adanya interaksi langsung secara intensif dalam kurun waktu yang lama. 3 Akibatnya, masing-masing kebudayaan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan campuran. Selain itu, terjadinya proses asimilasi didukung pula adanya interaksi yang asimilasif. Artinya, interaksi yang terjadi bersifat persahabatan, tidak ada hambatan dan pembatasan dalam melakukan interaksi, serta interaksi yang berlangsung bersifat langsung dan primer. Pergaulan antara kelompok-kelompok secara luas dan intensif saja, tidak menjamin terjadinya proses asimilasi jika di antara kelompok tersebut tidak didasari sikap toleransi dan empati satu sama lain. Misalnya orang Barat yang berada di Indonesia. Mereka telah bergaul secara luas dan intensif dengan orang Indonesia sejak berabad-abad lamanya. Akan tetapi, mereka belum juga semua terintegrasi ke dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya sikap saling bertoleransi dan bersimpati. 2. Proses Disosiatif Proses disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertikaian.

a. Kompetisi

Kompetisi merupakan proses individu atau kelompok mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan. Dalam kehidupan sehari-hari keuntungan-keuntungan tersebut biasanya berupa sesuatu yang berharga, tetapi dalam jumlah yang terbatas. Contohnya gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya. Kompetisi mempunyai dua tipe umum, yaitu persaingan pribadi dan persaingan kelompok. 1 Kompetisi Pribadi Kompetisi pribadi melibatkan satu individu dengan individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya Dino dan Tatang bersaing untuk mendapatkan hati Clara atau persaingan antarkaryawan untuk mendapatkan posisi yang bagus. Kompetisi-kompetisi di atas dinamakan rivalry. Di unduh dari : Bukupaket.com 64 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2 Kompetisi Kelompok Kompetisi kelompok merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara berkelompok. Bentuk kompetisi ini dapat dilihat pada setiap pertandingan seperti pertandingan voli, sepak bola, dan basket. Namun, dapat pula terjadi pada dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan suatu yang berharga. Bentuk-bentuk tersebut mendorong munculnya bentuk-bentuk kompetisi lain, yaitu kompetisi di bidang ekonomi, kebudayaan, kedudukan, dan peranan, serta kompetisi ras.

b. Kontravensi