Kelompok Masyarakat Arab Kampung Pekojan Komunitas Muslim Cina di Nusantara

161 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 3. Penyebaran Islam di Nusantara Pengaruh Islam diduga pertama-tama masuk ke Pulau Sumatra melalui pelabuhan Barus yang terletak di pesisir barat Sumatra. Coba kamu lihat dalam peta, letak pelabuhan itu. Nah, dari pulau ini aktivitas bergerak ke pelabuhan Lamuri, Perlak, dan Samudera Pasai. Kamu pasti telah mengetahui mengapa daerah-daerah ini yang menjadi kawasan di Indonesia yang pertama-tama terpengaruh agama dan kebudayaan Islam. Dari Pasai, Islam kemudian berkembang ke Pariaman Sumatra Barat, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci, dan Sumatra Selatan. Pengaruh agama dan kebudayaan Islam mulai menemukan bentuknya, ketika pada tahun 840 Masehi Perlak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Sultan yang pertama adalah Alauddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah. Setelah Perlak, menyusul Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan pada abad XIII oleh Marah Silu. Ia diangkat menjadi raja Islam oleh Syekh Ismail seorang ulama dari Dinasti Mamalik di Mesir dengan gelar ”Malikus Saleh”. Gelar ini diambil dari nama pendiri Dinasti Mamalik di Mesir yaitu ”Al Malikush Shaleh Ayub”. Dinasti Pasai memerintah sampai tahun 1406 Masehi. Tampak bahwa pengaruh Asia Barat dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia masih kuat sampai abad XV. Dari Samudera Pasai, agama Islam dibawa ke wilayah lain di Sumatra oleh Syah Baharuddin. Raden Rahmat dan Minak Kumala raja Kerajaan Lampung membawa Islam ke Sumatra Selatan. Raden Samudera atau Sultan Suryanullah membawa Islam ke Banjarmasin Kalimantan Selatan, sementara yang ke Kalimantan Timur dibawa oleh seorang Arab dari Malaka yang menikah dengan putri raja. Syekh Samsuddin membawa Islam ke Kalimantan Barat. Pembawa Islam ke wilayah Maluku, Ternate, dan Nusa Tenggara adalah Sunan Giri. Datuk ri Bandang membawa Islam ke Sulawesi. Fenomena menarik terjadi di Pulau Jawa. Penyebaran agama dan kebudayaan Islam di pulau ini dilakukan oleh sekelompok yang kelak dikenal Wali Sanga. Akan tetapi, ulama pertama yang datang dan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa adalah Maulana Malik Ibrahim. Apa yang dapat kamu temukan dari fenomena tersebut? Setelah abad XV penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia dilakukan oleh ulama-ulama lokal. Pusat penyebaran pada awalnya Kerajaan Samudera Pasai kemudian berpindah dan berkembang ke berbagai daerah di Indonesia baik di daerah pesisir maupun di pedalaman. Pedagang-pedagang Islam pada umumnya tinggal selama berbulan- bulan, bertahun-tahun, bahkan akhirnya menetap di wilayah Nusantara. Pedagang-pedagang tersebut kemudian mendirikan daerah tempat tinggal tersendiri yang mayoritas dihuni oleh kelompok etnis mereka. Berikut ini beberapa kelompok masyarakat Islam yang terbentuk pada masa perkembangan Islam di Nusantara.

a. Kelompok Masyarakat Arab

Salah satu fenomena yang muncul sebagai akibat dari interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa dari kawasan Asia Barat adalah terbentuknya koloni Arab di Indonesia. Mereka sebagian besar berasal dari Hadramaut yaitu kawasan pantai Arab Selatan sekarang daerah Yaman. Coba kamu cari dalam peta letak Hadramaut itu. Daerah yang menjadi koloni Arab Hadramaut antara lain Banten, Jakarta, Karawang, Priangan, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, Rembang, Surabaya, Madura, Makassar, Ternate, Aceh, Palembang, dan Pontianak. Sumber: Indonesian Heritage 3 Gambar 5.18 Hikayat Raja Pasai. Sumber: Negara dan Bangsa 3 Gambar 5.19 Pelabuhan Aden di Hadramaut. Di unduh dari : Bukupaket.com 162 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Di antara orang Arab Hadramaut yang menjadi ulama dan tokoh masyarakat antara lain Sayid Husein Abu Bakar al-Aidrus wafat tahun 1798 di Jakarta, Sayid Abdurahman bin Abu Bakar al-Habsyi wafat tahun 1853, Salim bin Abdullah bin Sunair wafat tahun 1854, dan Sayid Usman bin Akil bin Yahya al-Alawi wafat tahun 1913. Dari generasi ke generasi, keturunan Arab Hadramaut ternyata dapat bersosialisasi dan bermasyarakat dengan penduduk Indonesia lainnya. Mereka beraktivitas dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, sebagian besar dari mereka terjun di dunia perdagangan kain, batik, minyak wangi, dan lain-lain.

b. Kampung Pekojan

Pergaulan antara pedagang Gujarat dengan masyarakat Indonesia memunculkan sebuah perkampungan yang disebut pekojan. Hingga saat ini, beberapa kota di Indonesia di dalamnya terdapat Kampung Pekojan. Pekojan berasal dari kata koja yang artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari pedagang tersebut menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri-putri raja atau bangsawan. Oleh karena pernikahan itu, banyak keluarga raja atau bangsawan yang masuk Islam, yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.

c. Komunitas Muslim Cina di Nusantara

Awal kedatangan muslim Cina di Nusantara tidak dapat diketahui secara tepat. Sebagai agama, Islam masuk dan berkembang di negeri Cina melalui jalur perdagangan, dan masuk melalui ”jalan sutra” mulai abad VII. Saat itu kekhalifahan Islam yang berada di bawah kepemimpinan Usman bin Affan 557–656 M telah mengirim utusannya yang pertama ke Cina pada tahun 651 Masehi. Muslim Cina di Nusantara berasal dari imigran muslim asal Cina yang kemudian menetap atau imigran Cina yang memeluk Islam karena interaksi antaretnis di Nusantara. Pada umumnya mereka datang ke Nusantara untuk meningkatkan taraf hidupnya. Jadi, bukan untuk menyampaikan Islam atau berdakwah. Mereka berasal dari Zhangzhou, Quanzhou, dan Guandong. Meskipun kedatangan etnis Cina muslim bukan untuk berdakwah, keberadaan mereka berdampak dalam perkembangan dakwah. Salah satunya karena adanya proses asimilasi dan perkawinan dengan penduduk setempat. Demikian pula dengan muhibah pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara pada abad XV. Latar belakang pelayaran Cheng Ho adalah perdagangan serta mempererat hubungan antara Cina dan negara- negara Asia Afrika. Muslim Cina di Nusantara sudah berbaur dengan penduduk setempat. Akan tetapi, pada masa kolonial Belanda, mereka dimasukkan dalam golongan Timur Asing sehingga terpisah dengan penduduk setempat. Pada masa pergerakan kemerdekaan, muslim Cina ikut pula berjuang. Salah satu perannya adalah menjadi peserta dalam peristiwa Sumpah Pemuda. Pembahasan yang telah kamu pelajari dan analisis di depan, menunjuk- kan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dan ulama atau pedagang yang sekaligus seorang mubalig. Misalnya pedagang-mubalig Syekh Abdullah Arif yang mengislamkan masyarakat Pasai. 4. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia Di depan kita sudah sedikit menyinggung beberapa kerajaan Islam yang tumbuh pada masa awal perkembangan agama Islam di Indonesia. Dalam subbab ini kamu akan lebih memperdalam mengenai kerajaan-kerajaan Islam tersebut dan perannya dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia. Sumber: www.upload.wikimedia.org Gambar 5.20 Laksamana Cheng Ho Di unduh dari : Bukupaket.com 163 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

a. Perlak