Prinsip Ekonomi Produsen Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Buddha hingga Kolonialisme Barat . . . . . . . . . .

84 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII bersusah payah menyampaikan barang-barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen. Apa yang menggerakkannya? Apabila mereka tidak mendapat balas jasa, mungkinkah mereka mau melakukannya? Tidak berbeda dengan produsen, motif distributor dalam melakukan tindakan ekonomi cara untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Kamu tentu ingat penghitungan laba tersebut diperoleh. Ya, para distributor seperti pedagang mengambil laba dari selisih antara harga jual dengan harga pokoknya. Namun, tahukah kamu bahwa ada lembaga distribusi yang tidak semata-mata bertujuan mencari laba? Lembaga ini kamu kenal sebagai koperasi. Koperasi merupakan badan usaha bersama yang mengutamakan kepentingan para anggotanya. Keuntungan yang diperoleh akan dikembalikan kepada anggota dalam bentuk SHU. Misalnya koperasi unit desa KUD dan koperasi di sekolahmu. Koperasi unit desa aktif mendistribusikan barang-barang pertanian dengan harga yang relatif lebih murah. Di sini jelas bahwa kegiatan koperasi bukan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

3. Prinsip Ekonomi

Selain bertindak atas motif ekonomi, suatu tindakan ekonomi umumnya menganut prinsip ekonomi. Apakah yang kamu ketahui tentang prinsip ekonomi? Prinsip ini mengajak kamu untuk bertindak secara rasional. Bagaimanakah penerapan prinsip ekonomi itu? Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan distributor. Prinsip ini menuntun pelaku ekonomi untuk: ✔ berusaha dengan biaya pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, atau ✔ berusaha dengan biaya pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu. Prinsip ekonomi ini berlaku untuk semua tindakan ekonomi baik produksi, konsumsi, maupun distribusi.

a. Prinsip Ekonomi Produsen

Kamu telah mengetahui bahwa motif utama produsen dalam meng- hasilkan barang dan jasa untuk mencari laba seoptimal mungkin. Motif ini tidak akan terwujud jika produsen tidak memperhitungkan dengan baik antara pengorbanan dan hasil yang diharapkan. Di sinilah penting- nya produsen mengetahui dan menerapkan prinsip ekonominya. Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi menjadi dasar berpikir dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi atau pengorbanan tertentu. Sebaliknya, dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya dapat dihasilkan sejumlah barang serta jasa tertentu. Oleh karena itu, sebelum memulai usaha, produsen harus mem- pertimbangkan hal-hal berikut. 1 Barang dan Jasa Apa yang Dibutuhkan oleh Masyarakat? Para produsen yang sukses biasanya jeli dalam mengamati perkembangan kebutuhan masyarakat. Produsen harus mampu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi ketika belum ada produsen lain yang bisa menghasilkan barang dan jasa tersebut. Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 3.14 Koperasi tidak semata-mata bertujuan mencari laba, tetapi menyejahterakan anggotanya. Di unduh dari : Bukupaket.com 85 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2 Di Mana Barang dan Jasa Tersebut Dihasilkan? Kegiatan usaha pasti membutuhkan lahan atau lokasi. Apalagi jika usaha yang akan dijalankan berupa produksi skala besar. Tentu dibutuhkan area pabrik yang luas dan berbagai sarana pendukung seperti jalan, jaringan listrik, dan jaringan komunikasi. Permasalahan yang muncul adalah menyangkut pemilihan tempat pabrik yang akan dibangun. Produsen harus mempertimbangkan apakah berdasarkan ketersediaan bahan baku, kemudahan trans- portasi, atau kedekatan dengan konsumen pasar. Lokasi pabrik tidak strategis bisa mengakibatkan borosnya biaya pengangkutan, yaitu biaya pengangkutan bahan mentah ke pabrik dan biaya pengangkutan barang ke pasar. 3 Bagaimana Cara Menghasilkan Produk yang Paling Efisien? Dalam berproduksi produsen selalu berusaha menekan biaya yang serendah-rendahnya dengan tetap memerhatikan kualitas barang yang dihasilkan. Produsen tidak mungkin mengurangi penggunaan tenaga kerja atau bahan mentah di bawah standar kebutuhan produksi. Jadi, produsen harus mengusahakan teknik produksi yang paling efisien serta menghindari penggunaan sumber daya yang sia-sia. Apabila biaya produksi tidak dapat ditekan, produsen berusaha agar dengan biaya produksi tertentu diperoleh produktivitas yang sebesar-besarnya.

b. Prinsip Ekonomi Konsumen