Perdagangan Perkawinan Pendidikan Dakwah Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan

160 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII seorang pemimpin atau bangsawan memeluk agama Islam maka rakyat akan mengikutinya. Selain itu, rakyat yang semula menganut agama Hindu, memandang agama Islam lebih baik karena tidak mengenal kasta. Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Agaknya, inilah daya tarik paling kuat bagi rakyat kecil untuk memeluk Islam. 2. Cara dan Saluran Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan melalui beberapa cara seperti berikut.

a. Perdagangan

Dalam hal ini penyebaran ajaran agama Islam dilakukan oleh pedagang Islam kepada pedagang-pedagang lain. Pada waktu berdagang saudagar-saudagar dari Gujarat, Persia, dan Arab berhubungan atau bergaul dengan penduduk setempat Indonesia. Mereka berhasil memengaruhi penduduk setempat hingga tertarik untuk menganut agama Islam.

b. Perkawinan

Seorang penganut Islam menikah dengan seorang penganut agama lain sehingga pasangannya masuk Islam. Contohnya pedagang Islam dari Gujarat, Persia, dan Arab menetap di Indonesia dan menikahi wanita Indonesia. Di antara wanita yang mereka nikahi adalah putri raja dan bangsawan. Berkat perkawinan itu, agama Islam menjadi cepat berkembang. Keturunan-keturunan mereka pasti memeluk agama Islam. Sesudah raja-rajanya memeluk Islam, sudah barang tentu rakyatnya dengan mudah dapat terpengaruh sehingga mereka memeluk agama Islam.

c. Pendidikan

Pendidikan agama Islam dilakukan melalui lembaga pesantren pondok pesantren, perguruan khusus agama Islam. Penyebaran agama Islam melalui pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam. Perguruan ini mendidik para santri dari berbagai daerah. Setelah tamat, mereka mendirikan lembaga atau pondok pesantren di daerah asal mereka. Dengan demikian, agama Islam berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia. Sebelum menjadi lembaga pendidikan resmi pada tahun 1800-an, pesantren berawal dari kegiatan guru agama di masjid atau istana, yang mengajarkan tasawuf di pertapaan atau dekat makam keramat, pada abad XVI dan XVII. Sebuah sumber sejarah tradisional, yaitu Serat Centhini menyebutkan bahwa cikal bakal pesantren terdapat di Karang, Banten. Pesantren Karang ini berdiri sekitar tahun 1520-an.

d. Dakwah

Penyebaran agama Islam juga banyak dilakukan oleh para wali dan guru dakwah mubalig. Contohnya penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh para wali, yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga.

e. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan

Untuk mempermudah dan mempercepat perkembangan agama Islam, penyebaran agama Islam juga dilakukan melalui penggabungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang ada pada suatu daerah tertentu. Misalnya penggunaan doa-doa Islam dalam upacara adat, seperti kelahiran, selapanan peringatan bayi berusia 35 hari, perkawinan, seni wayang kulit, beberapa bangunan, ragam hias, dan kesusastraan. Di unduh dari : Bukupaket.com 161 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 3. Penyebaran Islam di Nusantara Pengaruh Islam diduga pertama-tama masuk ke Pulau Sumatra melalui pelabuhan Barus yang terletak di pesisir barat Sumatra. Coba kamu lihat dalam peta, letak pelabuhan itu. Nah, dari pulau ini aktivitas bergerak ke pelabuhan Lamuri, Perlak, dan Samudera Pasai. Kamu pasti telah mengetahui mengapa daerah-daerah ini yang menjadi kawasan di Indonesia yang pertama-tama terpengaruh agama dan kebudayaan Islam. Dari Pasai, Islam kemudian berkembang ke Pariaman Sumatra Barat, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci, dan Sumatra Selatan. Pengaruh agama dan kebudayaan Islam mulai menemukan bentuknya, ketika pada tahun 840 Masehi Perlak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Sultan yang pertama adalah Alauddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah. Setelah Perlak, menyusul Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan pada abad XIII oleh Marah Silu. Ia diangkat menjadi raja Islam oleh Syekh Ismail seorang ulama dari Dinasti Mamalik di Mesir dengan gelar ”Malikus Saleh”. Gelar ini diambil dari nama pendiri Dinasti Mamalik di Mesir yaitu ”Al Malikush Shaleh Ayub”. Dinasti Pasai memerintah sampai tahun 1406 Masehi. Tampak bahwa pengaruh Asia Barat dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia masih kuat sampai abad XV. Dari Samudera Pasai, agama Islam dibawa ke wilayah lain di Sumatra oleh Syah Baharuddin. Raden Rahmat dan Minak Kumala raja Kerajaan Lampung membawa Islam ke Sumatra Selatan. Raden Samudera atau Sultan Suryanullah membawa Islam ke Banjarmasin Kalimantan Selatan, sementara yang ke Kalimantan Timur dibawa oleh seorang Arab dari Malaka yang menikah dengan putri raja. Syekh Samsuddin membawa Islam ke Kalimantan Barat. Pembawa Islam ke wilayah Maluku, Ternate, dan Nusa Tenggara adalah Sunan Giri. Datuk ri Bandang membawa Islam ke Sulawesi. Fenomena menarik terjadi di Pulau Jawa. Penyebaran agama dan kebudayaan Islam di pulau ini dilakukan oleh sekelompok yang kelak dikenal Wali Sanga. Akan tetapi, ulama pertama yang datang dan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa adalah Maulana Malik Ibrahim. Apa yang dapat kamu temukan dari fenomena tersebut? Setelah abad XV penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia dilakukan oleh ulama-ulama lokal. Pusat penyebaran pada awalnya Kerajaan Samudera Pasai kemudian berpindah dan berkembang ke berbagai daerah di Indonesia baik di daerah pesisir maupun di pedalaman. Pedagang-pedagang Islam pada umumnya tinggal selama berbulan- bulan, bertahun-tahun, bahkan akhirnya menetap di wilayah Nusantara. Pedagang-pedagang tersebut kemudian mendirikan daerah tempat tinggal tersendiri yang mayoritas dihuni oleh kelompok etnis mereka. Berikut ini beberapa kelompok masyarakat Islam yang terbentuk pada masa perkembangan Islam di Nusantara.

a. Kelompok Masyarakat Arab