Kontak Sosial Komunikasi Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Buddha hingga Kolonialisme Barat . . . . . . . . . .

56 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII kelompok dengan kelompok. Interaksi ini terjalin antara kelompok dengan kelompok. Contoh, keributan antarpendukung kesebelasan sepak bola. Peristiwa ini membuat suasana di sekitar tempat kejadian mencekam, membuat warga serta pemakai jalan menjadi panik. Menurut Soerjono Soekanto, peristiwa ini dapat dikatakan sebagai interaksi sosial. Walaupun tidak saling bertatap muka atau berkomunikasi, tetapi satu pihak menyebab- kan perubahan-perubahan dalam diri orang bersangkutan yang mampu menimbulkan tindakan. 1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Menurut Gillin dan Gillin, suatu peristiwa dapat dikatakan interaksi sosial jika memenuhi dua syarat. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial tersebut, antara lain adanya kontak sosial social contact dan komunikasi communication.

a. Kontak Sosial

Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Dalam sosiologi, kontak sosial dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut Soerjono Soekanto, kontak sosial dibagi ke dalam dua bentuk sebagai berikut. Foto: Doly Eny Khalifah Gambar 2.16 Berjabat tangan merupakan salah satu contoh kontak langsung. 1 Kontak Sosial Primer Langsung Kontak sosial primer langsung terjadi secara langsung dan berhadapan muka, serta tidak membutuhkan alat untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain. Contohnya kamu melambaikan tangan kepada temanmu. 2 Kontak Sosial Sekunder Tidak Langsung Kontak sosial sekunder tidak langsung terjadi secara tidak langsung dan memerlukan perantara tertentu. Perantara tersebut dapat berupa telepon, SMS, dan internet. Misalnya Santi menulis e-mail kepada Saskia, Ratih menulis SMS kepada Retno, atau penduduk yang membunyikan kentungan sebagai tanda kebakaran.

b. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberi tanggapan atau respons tertentu. Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communicant, isi komunikasi atau berita yang disampaikan disebut pesan message, orang yang menerima pesan disebut komunikan communicate. Berdasarkan tingkat pemahamannya, komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi positif dan negatif. 1 Komunikasi Positif Komunikasi positif terjadi ketika masing-masing pihak saling memahami maksud dan tujuan pihak lain. Misalnya kamu berkeluh kesah dengan sahabatmu kemudian sahabatmu memahami dan mengerti masalah yang sedang kamu rasakan, bahkan sahabatmu ikut memberi solusi bagi masalahmu. Dalam hal ini, kamu dan sahabatmu saling memahami maksud dan tujuan. Di unduh dari : Bukupaket.com 57 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 2 Komunikasi Negatif Komunikasi negatif terjadi jika kedua pihak tidak saling memahami maksud dan tujuan satu sama lain. Dalam komunikasi negatif, terlihat adanya kesalahan dalam memahami maksud dan tujuan sehingga komunikasi yang terjadi adalah komunikasi negatif. Saat berkomunikasi, seseorang memberikan tafsiran gerak- gerik badaniah, sikap, dan perasaan suatu kelompok manusia ataupun individu sehingga dapat diketahui pihak lain. Misalnya seulas senyuman dapat ditafsirkan keramahtamahan dan persahabatan, tetapi juga dapat diartikan sebagai sikap sinis atau mengejek. Terjadinya komunikasi seiring dengan berlangsungnya kontak sosial. Akan tetapi, terjadinya kontak sosial belum tentu komunikasi telah terjadi. Misalnya orang Sunda bertemu dan berjabat tangan dengan orang Minang kemudian dia berbicara dalam bahasa Sunda. Padahal, orang Minang sama sekali tidak mengerti bahasa Sunda. Kontak sebagai isyarat pertama telah terjadi, tetapi komunikasi belum terjadi karena kedua orang tersebut tidak saling mengerti sehingga interaksi sosial pun tidak terjadi. Dengan demikian, kontak tanpa komunikasi tidak mempunyai arti. 2. Faktor-Faktor yang Mendorong Interaksi Sosial Setiap tindakan seseorang selalu didasari oleh faktor-faktor yang mendorongnya. Begitu pula interaksi sosial, berlangsungnya proses interaksi sosial didasarkan pada faktor-faktor pendorong. Faktor-faktor tersebut antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

a. Imitasi