58
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
b. Identifikasi
Kekaguman seseorang kepada tokoh idola mendorong mereka menjadi sama dengan tokoh idolanya. Proses ini dalam sosiologi
dinamakan identifikasi. Terjadinya identifikasi adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena setiap individu dalam
masyarakat mempunyai tipe-tipe ideal yang hendak dicapai. Untuk mencapai tipe ideal tersebut, biasanya individu melakukan proses
identifikasi.
Proses identifikasi terjadi ketika seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain, bahkan menerima kepercayaan dan
nilai yang dianut orang lain menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri. Oleh karena itu, mereka berusaha mengenal sang tokoh sedalam
mungkin. Proses ini berawal dari adanya keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Berlangsungnya proses
identifikasi dapat secara sengaja maupun tanpa sengaja.
c. Sugesti
Pernahkah kamu merasa berada di antara dua pilihan? Kamu meng- inginkan sesuatu, tetapi hati nuranimu menginginkan lain. Pada waktu
yang bersamaan, kamu harus memutuskan satu di antara keduanya. Situasi ini membuatmu bingung dan tidak heran jika rasionalmu pun
menjadi terhambat. Contohnya pada saat kelulusan. Masih ingat kebingunganmu ketika memutuskan sekolah mana yang kamu tuju.
Senang rasanya ketika selembar surat pernyataan dari kepala sekolah menyatakan bahwa kita telah lulus. Akan tetapi, seiring dengan
kebahagiaan tersebut, rasa bingung pun menyelimuti. Saat itulah kita meminta saran-saran dari orang yang lebih berpengalaman dari kita.
Pada keadaan ini, masukan atau nasihat dari siapa pun akan kita terima secara utuh. Proses inilah yang dinamakan sugesti.
Sugesti merupakan cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu
sehingga orang tersebut mau mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa pikir panjang. Hal ini karena sugesti bersifat meng-
gugah emosi spontan sehingga orang tersebut menerima suatu masukan tanpa pikir panjang.
Sugesti mudah terjadi pada seseorang yang daya pikirnya terhambat, seperti seseorang yang sedang dilanda kebingungan,
kesedihan, kekalutan, dan kekhawatiran. Selain itu, kewibawaan dan otoritas orang yang memberikan sugesti mempengaruhi
berlangsungnya proses sugesti itu. Semakin tinggi kewibawaan dan otoritas seseorang, semakin mudah orang tersebut memberikan
sugesti kepada orang lain, seperti kapolri, presiden, pendeta, kiai atau pastor, dan ayah. Hal ini karena orang tersebut mempunyai
hak untuk melakukan tindakan atau membuat peraturan yang mengikat orang lain.
d. Simpati
Pernahkah kamu tersentuh ketika melihat suatu peristiwa? Peristiwa apakah yang mampu menggugah hatimu? Peristiwa-peristiwa ini
biasanya berupa peristiwa yang melibatkan emosi kita sebagai manusia yang berbelas kasihan. Peristiwa-peristiwa tersebut seperti bencana alam,
kecelakaan, dan kematian. Setelah melihat peristiwa tersebut, tidak jarang hati kita menjadi sedih, kasihan, iba, dan sebagainya. Perasaan
ini dalam sosiologi dinamakan simpati.
Sumber: www.indonesia.nl
Gambar 2.19 Kekaguman pada sosok Soekarno mendorong
orang untuk mengidentifi- kasinya.
Sumber: Tempo, 24 Maret 2002
Gambar 2.20 Orang yang mempunyai otoritas mampu memberikan sugesti kepada
orang lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
59
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
Simpati merupakan salah satu faktor pendorong interaksi sosial yang menekankan pada perasaan seseorang. Selain itu,
simpati dapat muncul ketika seseorang merasa terlibat dalam emosi yang sedang dirasakan orang lain. Proses simpati
merupakan perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya seolah-olah dalam keadaan orang lain.
Sekilas antara simpati dan identifikasi mempunyai proses yang hampir sama. Persamaan di antara keduanya terletak pada
kecenderungan menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Bedanya, dalam simpati perasaan memegang peranan penting
walaupun dorongan utamanya adalah keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa
memandang kedudukan dan status. Adanya identifikasi didorong adanya keinginan menjadi sama dengan pihak lain
yang dianggap memiliki kelebihan tertentu.
Sumber: Serambinews.com
Gambar 2.21 Rasa simpati terhadap korban tsunami diwujudkan dengan menulis nama
mereka pada prasasti.
A. Pilihlah jawaban yang tepat
1. Pernyataan di bawah ini yang bukan ciri-ciri
interaksi sosial adalah . . . . a.
kontak sosial sebagai tahap pertama b. hubungan timbal balik yang saling mem-
pengaruhi c.
kurangnya reaksi dari pihak lain d. berlangsungnya dua orang atau lebih
2. Proses identifikasi berawal adanya . . . . a.
keinginan dalam diri individu untuk menjadi sama dengan pihak lain
b. sikap ingin maju c.
keuntungan ketika melakukan proses identifikasi
d. sikap ingin populer di dalam masyarakat 3. Perhatikan pernyataan di bawah ini
1 Hati Anti menjadi cemas, setelah men- dengar bunyi langkah kaki orang tidak
dikenal di luar rumah. 2 Siska mencurahkan seluruh isi hatinya di
buku harian. 3 Studi banding siswa SMP Ketawang ke SMP
Budi Utomo. 4 Cinta sedang bersenda gurau dengan Dita.
5 Seharian Nita menghabiskan waktunya dengan boneka kesayangannya.
Manakah pernyataan di atas yang termasuk interaksi sosial?
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4 c.
2, 4, dan 5 d. 3, 4, dan 5
4. Berikut ini merupakan interaksi sosial antar- kelompok, kecuali . . . .
a. pertandingan voli antarkampung ber-
langsung seri b. terjadinya bentrokan fisik antarsuporter
sepak bola c.
memperingati sewindu reformasi, para mahasiswa dan mahasiswi USAKTI mem-
bagi-bagikan bunga di sekitar jalan raya d. terjadinya pertemuan antara pengurus desa
dengan warga desa untuk membahas masalah kampung
Ada banyak contoh bentuk interaksi sosial yang ada di sekitar kita, baik dalam bentuk interaksi individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Nah, sekarang ambillah
salah satu contoh bentuk interaksi sosial kemudian analisislah faktor-faktor pendorongnya. Mengapa
interaksi itu bisa terjadi? Tulislah hasil analisismu dalam bentuk makalah singkat
Di unduh dari : Bukupaket.com
60
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
5. Terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat diperlukan adanya . . . .
a. status dan peran sosial
b. komunikasi dan kontak sosial c.
nilai dan norma sosial d. dinamika dan statika sosial
6.
Peristiwa di atas merupakan salah satu bentuk kontak sosial . . . .
a. positif
c. langsung
b. negatif d. tidak langsung
7. Seorang penderita penyakit mag sembuh setelah berkonsultasi kepada seorang dukun. Dalam
kasus tersebut terjadi interaksi sosial antara penderita mag dengan seorang dukun yang di-
dasari oleh faktor . . . . a.
identifikasi c.
simpati b. imitasi
d. sugesti 8.
Dalam kasus ini Dinda melakukan . . . .
Ketika jalan-jalan di mal, Dito bertemu dengan tetangga barunya. Walaupun
belum begitu mengenal, mereka ber- dua sama-sama melempar senyum.
Begitu mengagumi gaya serta pe- nampilan Agnes Monica, Dinda me-
motong rambutnya yang panjang sama dengan Agnes Monica.
a. identifikasi
c. simpati
b. imitasi d. sugesti
9. Warga di lereng Gunung Merapi sebenarnya takut dengan bahaya letusan dan lahar dingin
yang mungkin sewaktu-waktu datang. Namun, atas anjuran Mbah Marijan, mereka disuruh
membuat kenduri. Mereka pun menjadi tidak takut dengan bahaya yang bakal datang .
Fenomena ini terjadi karena . . . . a.
imitasi c.
simpati b. sugesti
d. identifikasi 10. Warga Sidoarjo terkena bencana lumpur panas
sebagai akibat eksplorasi Lapindo. Peristiwa tersebut menimbulkan . . . .
a. identifikasi
c. sugesti
b. imitasi d. simpati
B. Jawablah pertanyaan dengan tepat 1. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk interaksi
sosial 2. Jelaskan dua syarat interaksi sosial menurut Gillin
dan Gillin 3. Jelaskan perbedaan kontak primer dan sekunder
4. Sebutkan contoh imitasi yang terjadi di kalangan anak-anak muda
5. Jelaskan empat faktor yang mendorong terjadi- nya interaksi sosial
D. Proses Interaksi Sosial
Segala bentuk interaksi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan
orang lain. Akan tetapi, proses interaksi tidak selalu bersifat positif, seperti pada gambar di samping.
Pertandingan bola voli antara dua kelompok. Setiap kelompok ingin menjadi pemenang sehingga tiap-tiap kelompok berusaha
dengan sekuat tenaga mencapai tujuan tersebut. Sikap ini mem- bentuk suasana kompetisi dalam pertandingan. Kompetisi
merupakan salah satu bentuk interaksi sosial karena terdapat hubungan timbal balik antardua kelompok.
Interaksi dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan
pendidikan. Oleh karena itu, terdapat beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Para ahli sosiologi membagi
proses interaksi sosial menjadi dua bentuk, yaitu proses interaksi sosial asosiatif dan proses interaksi sosial disosiatif.
Sumber: www.granma.cu
Gambar 2.22 Pertandingan voli merupakan salah satu wujud interaksi sosial.
Di unduh dari : Bukupaket.com
61
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
1. Proses Asosiatif
Proses interaksi sosial asosiatif terjadi apabila interaksi ini mengarah pada penyatuan. Bentuk interaksi asosiatif dapat dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
a. Kerja Sama
Kerja sama merupakan usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan bersama. Seperti pada gambar di samping. Seluruh staf perusahaan bekerja sama dalam memecahkan suatu per-
masalahan.
Dalam masyarakat tradisional Indonesia, kerja sama dikenal dengan istilah gotong royong. Pada kehidupan saat ini
gotong royong diwujudkan melalui kegiatan kerja bakti, ronda malam, dan bersih desa. Menurut Cooley, terjadinya kerja sama
disebabkan orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang harus diperjuangkan bersama. Gelar juara,
kesuksesan hasil karya, kebersihan lingkungan, dan keamanan merupakan beberapa hal yang dicapai secara bersama-sama.
Selain kepentingan-kepentingan bersama, ada pula motivasi- motivasi lain orang melakukan kerja sama. Motivasi-motivasi yang men-
dorong orang melakukan kerja sama sebagai berikut. 1 Adanya orientasi perorangan terhadap kelompoknya sendiri.
2 Adanya ancaman dari luar. 3 Rintangan yang dihadapi anggota untuk mencapai cita-cita
kelompok. 4 Kelompok merasa dirugikan ketika hal-hal yang mendasar diusik
oleh orang lain atau kelompok lain. 5 Keinginan mendapatkan keuntungan atau memiliki pamrih tertentu.
Apabila dilihat dari pelaksanaannya, kerja sama mempunyai beberapa macam bentuk, yaitu bargaining, cooptation, coalition, dan
joint venture. 1 Bargaining adalah perjanjian mengenai tawar-menawar atau
pertukaran barang dan jasa antarindividu atau antarkelompok. 2 Cooptation adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari kekacauan.
3 Coalition adalah kombinasi antardua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
4 Joint venture adalah kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan menurut porsi
masing-masing yang disepakati.
b. Akomodasi