Konteks Sebuah Tuturan Konteks Tuturan

pokok pada proposisi atau „proposisition‟, dan entitas-entitas kebahasaan, khususnya frasa dan kalimat dalam sintaksis.

2.4.5 Tuturan Sebagai Produk Tindak Verbal

Tuturan dapat dikatakan sebagai produk dari tindak verbal di dalam aktivitas bertutur sapa karena pada dasarnya tuturan yang muncul di dalam sebuah proses pertuturan itu adalah hasil atau produk dari tindakan verbal dari para pelibat tuturnya, dengan segala macam pertimbangan konteks situasi sosio-kultural dan aneka macam kendala konteks yang melingkupi dan mewadahinya. Jadi jelas, bahwa sebenarnya tuturan atau ujaran itu tidak dapat disamakan dengan kalimat. Kalimat pada hakikatnya adalah entitas produk struktural atau produk gramatikal, sedangkan tuturan atau ujaran itu merupakan hasil atau produk dari tindakan verbal yang hadir dalam proses pertuturan. Berkaitan dengan kenyataan ini maka sesungguhnya sebuah tuturan dapat dianggap sebagai maujud tindak tutur, atau sebagai manifestasi dari tindak ujar, tetapi pada sisi lain dapat juga dianggap sebagai produk dari tindak ujar itu sendiri Rahardi, 2007:22. Sebagai contoh saja sebagai seorang dosen di dalam kelas Anda mengatakan, „Papan tulisnya kotor‟ kepada para mahasiswa, maka sesungguhnya produk tindak verbal yang diharapkan dari tuturan itu adalah supaya ada tindakan membersihkan papan tulis itu oleh salah seorang mahasiswa. Demikian pula kalau seorang Ibu mengatakan kepada anaknya laki-laki yang berambut gondrong tidak rapi, „Salon sebelah masih buka‟, maka yang diharapkan dari tuturan itu adalah supaya anak laki-laki itu segera berangkat pergi ke salon untuk memotong dan merapikan rambutnya. Sebenarnya itulah sesungguhnya tuturan yang berdimensi produk tindak verbal.

2.4.6 Rangkuman

Berdasarkan beberapa definisi konteks yang telah dikemukakan di atas, jelas bahwa konteks sangat penting dalam mengkaji pemakaian bahasa di antara penutur dengan mitra tuturnya supaya tuturan menjadi lebih bermakna. Secara sederhana pengertian konteks dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan situasi dan kondisi penutur dan mitra tutur yang mempunyai latar belakang dan asumsi yang sama terhadap sesuatu hal. Aspek konteks tersebut meliputi hal-hal yang berhubungan dengan penutur dan mitra tutur yakni siapa penutur dan mitra tutur, usia, jenis kelamin, karakter, emosi, motivasi, kepercayaan antara penutur dan mitra tutur itu, status sosial, budaya, kapan dan di mana tuturan itu terjadi, tujuan tutur, serta hal-hal yang mendukung sebuah tuturan dalam keseluruhan proses komunikasi.