a. Tuturan A6 memiliki makna berupa godaanhinaan penutur kepada mitra
tutur yang sedang berusaha bimbingan skripsi. b.
Tuturan A7 memiliki makna berupa hinaan penutur kepada mitra tutur yang menjawab sekenanya.
c. Tuturan A10 memiliki makna berupa hinaan dari penutur kepada mitra
tuturnya dengan umpatan munyuk itu. d.
Tuturan A14 memiliki makna berupa hinaan dari penutur karena cara bicara mitra tutur yang aneh setelah memakai behel.
e. Tuturan A16 memiliki makna berupa hinaan penutur karena mitra tutur tidak
memerhatikan panggilan dosen, sedangkan lembar koreksi yang dipegang mitra tutur milik penutur.
4.2.2 Memain-mainkan Muka
Interpretasi lain yang berkaitan dengan definisi Locher terhadap ketidaksantunan berbahasa ini adalah bahwa tindakan tersebut sesungguhnya
bukanlah sekadar perilaku „melecehkan muka‟, melainkan perilaku yang „memain-
mainkan muka‟. Tindakan bertutur sapa akan dikatakan sebagai tindakan yang tidak santun bilamana muka face dari mitra tutur dipermainkan, atau setidaknya dia telah
merasa bahwa penutur memain-mainkan muka sang mitra tutur itu. Dengan demikian, sebuah tuturan dikatakan tidak santun jika tuturan tersebut menimbulkan kerugian
yang berupa kejengkelan hati bagi mitra tuturnya.
Cuplikan Tuturan 22
Penutur: mahasiswa perempuan, umur 20 tahun Mitra tutur: mahasiswa perempuan, umur 20 tahun
M1: “Ngapaen e kamu di sini?” sambil tertawa kecil
M2:
“Yauda sii biasa aja” B2
konteks tuturan: tuturan terjadi ketika jeda kuliah, beberapa mahasiswa masuk ke dalam kelas untuk mencari tempat duduk. Suasana dalam kelas agak gaduh, santai.
Mitra tutur berjalan di depan penutur dan menggodanya
Cuplikan Tuturan 23
Penutur: mahasiswa perempuan, umur 20 tahun Mitra tutur: mahasiswa perempuan, umur 20 tahun
M1: “Haayy nonaa” sambil melambaikan tangan dan tersenyum
M2:
“Wong stress.” B3
konteks tuturan: tuturan terjadi ketika jeda kuliah, beberapa mahasiswa masuk ke dalam kelas untuk mencari tempat duduk. Suasana kelas agak gaduh tetapi santai.
Mitra tutur menyapa penutur dengan suara menggoda
Cuplikan Tuturan 28
Penutur: mahasiswa perempuan, umur 22 tahun Mitra tutur: mahasiswa perempuan, umur 21 tahun
M1: “hay Mel”
M2:
“Ratna… huu cantik bangett.” B8 sambil melihat M1 dengan tertawa
M1: “Ahh enggak ahh, biasa aja.”
konteks tuturan: tuturan terjadi ketika menunggu kelas selanjutnya beberapa mahasiswa angkatan 2009 duduk-duduk di kelas sambil berbincang. Datang mitra
tutur dengan potongan rambut barunya. Suasana dalam kelas santai dan gaduh. Mitra tutur duduk di depan penutur lalu penutur memberi komentar kepada mitra
tutur