Jargon Kata Percakapan Pilihan Kata

2 Kata seru yang berupa kata-kata biasa, seperti aduh, celaka, gila, kasihan, bangsat, ya ampun. Serta kata serapan astaga, masya Allah, allhamduliliah, dan sebagainya. Kata seru yang berupa kata-kata singkat dapat digunakan dengan fungsi untuk menyatakan berbagai perasaan batin tergantung dengan intonasinya.

2.6.9 Kata Fatis

Kata fatis adalah kata-kata dalam bahasa lisan percakapan dengan fungsi- fungsi ‗tertentu‘. Misalnya kata sih, kan, ya, lho,seperti dalam kalimat 1 Dia sih enak gajinya besar 2 Suaminya kan pegawai kantor pajak Dalam ragam bahasa nonformal kita dapati juga kata fatis yang lain seperti dong, kek, koq, dan mah Chaer, 2011:196.

2.6.10 Rangkuman

Berdasarkan uraian di atas, pilihan kata dapat pula mempengaruhi kesantunan berbahasa seseorang. Kesanggupan memilih kata oleh seorang penutur dapat menjadi salah satu penentu santun tidaknya bahasa yang digunakan. Pilihan kata yang dimaksud adalah ketepatan pemakaian kata untuk mengungkapkan makna dan maksud dalam konteks tertentu sehingga menimbulkan efek tertentu pada mitra tutur. Keraf membagi pilihan kata menjadi tujuh macam yang meliputi 1 bahasa standar dan nonstandar, 2 kata ilmiah dan kata populer, 3 jargon, 4 kata percakapan, 5 kata slang, 6 idiom, dan 7 bahasa artifisial. Terdapat pula kata seru, dan kata fatis yang digunakan untuk menunjukkan fungsi bahasa tertentu. Beberapa pilihan kata tersebut dapat digunakan seorang penutur secara tepat dan sesuai dalam sebuah tuturan untuk membantu keberhasilan proses berkomunikasi.

2.7 Kerangka Berpikir

FENOMENA KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DI PERGURUAN TINGGI TEORI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA BOUSFIELD 2008 LOCHER 2008 TEUKORAFI 2008 CULPEPER 2008 LOCHER AND WATTS 2008 JENIS DESKRIPTIF KUALITATIF METODE PENGUMPULAN DATA: METODE SIMAK DAN METODE CAKAP METODE DAN TEKNIK ANALISIS DATA: KONTEKSTUAL HASIL PENELITIAN MAKNA KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PENANDA KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK WUJUD KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK