Risiko Nilai Tukar Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2013

135 LAPORAN TAHUNAN 2013 BANK BRI AGRO Profil Perusahaan Pembuka Analisis dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Tahunan sesuai regulasi BI dengan menggunakan metode Basic Indikator Approach BIA atau Pendekatan Indikator Dasar. Berikut merupakan tabel beban modal dan ATMR risiko operasional dengan metode Basic Indikator Approach. Pengungkapan Risiko Operasional dengan Menggunakan Metode BIA No. Pendekatan yang digunakan 31 Desember 2013 ATMR Pendekatan Bruto Rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal 1 Pendekatan Indikator Dasar 184.451 27.668 345.846

4. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Pengelolaan likuiditas Bank telah ditetapkan dalam kebijakan penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko likuiditas mencakup manajemen likuiditas, penetapan strategi pendanaan, sistem peringatan dini, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas termasuk pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat contingency plan. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan dana harian dalam memenuhi kewajiban pada kondisi normal maupun kondisi krisis secara tepat waktu dari berbagai sumber dana tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Pengendalian eksposur dan konsentrasi likuiditas, disampaikan melalui rapat Asset and Liability Committee ALCO dan rapat Risk Management Committee RMC dengan limit risiko konsentrasi 25 deposan inti, konsentrasi deposan besar, Primary Reserve, Secondary Reserve, LDR dan PDN. Potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank dimasa mendatang diukur melalui analisa Liquidity Gap Analysis dan Repricing Gap, yang merupakan proyeksi kelebihan kekurangan likuiditas atas dasar jatuh tempo asetliabilitas, setelah memperhitungkan kebutuhan untuk ekspansi bisnis. Informasi ini menjadi pertimbangan Bank dalam perencanaan dan pengelolaan likuiditas Bank, termasuk juga kebutuhan ekspansi bisnis Bank yang diharapkan dapat meminimalkan risiko likuiditas di Bank. Berikut adalah tabel mengenai pengungkapan pemetaan aset dan kewajiban keuangan dalam skala waktu tertentu maturity bucket berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo remaining maturity pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012: Pengendalian risiko likuiditas dilakukan oleh Bagian Treasury dan Bagian Manajemen Risiko pada Divisi Kepatuhan,Manajemen Risiko Hukum sebagai tindak lanjut hasil pemantauan kinerja dan kepatuhan unit kerja operasional terhadap limit likuiditas yang telah ditetapkan. Secara khusus, Divisi Treasury juga memperhatikan indikator peringatan dini earlywarning indicators dalam memantau posisi likuiditas sebagai bagian dari proses manajemen likuiditas serta untuk mengetahui peningkatan potensi risiko.