Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

110 LAPORAN TAHUNAN 2013 BANK BRI AGRO Pembuka Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Tahunan

4. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern yang memadai dalam fungsi manajemen risiko diperlukan untuk memastikan bahwa proses pengelolaan risiko berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Pengendalian intern di bidang manajemen risiko dilakukan antara lain sebagai berikut: a. Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional business unit dengan satuan kerja manajemen risiko risk management unit dan menerapkan metode pemisahan fungsi segregation of duties dengan menggunakan konsep Maker, Checker, ApprovalMCA pada seluruh kegiatan operasional. b. Satuan kerja manajemen risiko merupakan satuan kerjaindependen yangmembuatkebijakan, prosedur dan alat untuk identiikasi, pengukuran,pemantauan dan pengendalian risiko. c. Satuan Kerja Audit Intern SKAI melaksanakan pengawasan risiko pada setiap proses kegiatan usaha Bank yang mengandung kerawanan terhadap penyalahgunaan atau menimbulkan risiko bagi bank. Temuan- temuan audit oleh SKAI diinformasikan secara tertulis kepada unit terkait dan satuan kerja manajemen risiko untuk ditindaklanjuti, guna mendeteksi dan mengantisipasi segala potensial risiko sehingga kerugian dapat dihindari dan dimitigasi. Risiko yang dihadapi Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk mengelola risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, stategik, kepatuhan dan reputasi pada level yang dapat diterima. Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui irst line of defense, second line of defense dan third line of defense. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas bank yang dilakukan pada seluruh satuan kerja, dan di review secara bank wide oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko serta diukur keefektifan pelaksanaan assurance oleh Satuan Kerja Audit Internal. Kedelapan risiko baik secara langsung maupun tidak langsung serta upaya bank untuk mengelola risiko tersebut, diklasiikasikan ke dalam delapan jenis risiko sebagai berikut:

1. Risiko Kredit

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya: a. Pemisahan pejabat kredit Relationship Management RM dan Credit Risk Management CRM serta pemisahan pengelolaan kredit lancar performing dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.