Pengukuran Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2013

111 LAPORAN TAHUNAN 2013 BANK BRI AGRO Profil Perusahaan Pembuka Analisis dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Tahunan b. Penerapan Credit Risk Rating CRR dan Credit Risk Scoring CRS sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit. c. Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran PS, Kriteria Risiko yang Dapat Diterima KRD. d. Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur sesuai Putusan Wewenang Delegasi Kredit PWDK dan Batas Maksimum Pemberian KreditBMPK dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. e. Menerapkan Early Warning System EWS sebagai salah satu alat pemantauan credit monitoring dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji default. Tagihan yang telah jatuh tempo atau tagihan yang mengalami penurunan nilaiimpairment Bank BRI AGRO telah menetapkan deinisi tersendiri untuk tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai. Tagihan yang telah jatuh tempo adalah seluruh tagihankelompok tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 sembilan puluh hari, baik atas pembayaran pokok danatau pembayaran bunga. Seluruh tagihan dapat mengalami penurunan nilai impairment bila dalam suatu kondisi terdapat bukti objektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif adalah peristiwa-peristiwa merugikan terhadap kredit yang dimiliki Bank BRI AGRO berdasarkan data hasil observasi atas peristiwa yang menjadi perhatian dan yang mempengaruhi kesanggupan bayar debitur di masa mendatang. Apabila terjadi penurunan nilai sehingga nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai kurang dari nilai tercatat awal maka harus dibentuk suatu Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN untuk menutup kerugian akibat terjadinya penurunan nilai tersebut. CKPN adalah cadangan kerugian yang dihitung dari besarnya penurunan nilai pada aset keuangan yang dievaluasi secara individual atau kolektif.