Implementasi New PELNI Ticketing System NPTS
Laporan Tahunan
2016
Annual Report PT PELNI Persero
Meskipun jumlah penumpang dan muatan barang mengalami penurunan, secara konsolidasi, PT PELNI Persero berhasil
membukukan pendapatan usaha mencapai Rp4.477.678 juta atau mencapai 80,06 dari RKAP Tahun 2016 sebesar Rp5.593.013
juta. Tidak tercapainya pendapatan sesuai target RKAP diakibatkan oleh tidak tercapainya target RKAP pada masing-
masing pos pendapatan di mana Pendapatan Usaha Perkapalan hanya membukukan pendapatan Rp3.609.268 juta atau 76,15
dari RKAP, Pendapatan Usaha Non-Perkapalan membukukan Rp40.346 juta atau 50,83 dari RKAP dan Pendapatan Usaha
Perusahaan Anak hanya mencapai Rp828.064 juta atau 107,02 dari target RKAP 2016. Sekalipun demikian, raihan pendapatan
tahun 2016 mengalami pertumbuhan 115,04 dibandingkan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp3.892.201 juta.
Di sisi lain, capaian Laba Bersih Setelah Pajak pada tahun 2016 sebesar Rp248.773 juta atau 151,05 di atas target RKAP 2016
sebesar Rp164.694 juta dan mengalami peningkatan secara signifikan sebesar 251,46 dibandingkan capaian Laba Bersih
Setelah Pajak Tahun 2015 yaitu Rp98.930 juta. Pencapaian Laba Bersih Setelah Pajak melampaui target RKAP tersebut
merupakan kontribusi dari implementasi kebijakan strategis Manajemen dalam mengoptimalkan alat produksi serta efisiensi
aspek operasional selama tahun 2016.
Kendala Yang DIhadapi Tahun 2016
Manajemen melihat bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh Perseroan pada tahun 2016 adalah faktor Sumber Daya
Manusia SDM. Perseroan saat ini tengah berada pada suatu fase transformasi untuk mengubah pola pikir seluruh Insan PELNI
terhadap standar pelayanan minimum dalam jasa angkutan pelayaran dan angkutan barang yang diberikan oleh Perseroan.
Dalam kondisi aktual, pelayanan dalam setiap armada kapal tidak lagi cukup hanya dengan mengacu pada Standar Pelayanan
Minimum yang diterapkan oleh Kementerian Perhubungan. Manajemen senantiasa mengarahkan seluruh Insan PELNI untuk
memberikan pelayanan service excellence dan hospitality yang prima dengan standar pelayanan merujuk pada best practice di
sektor pariwisata.
Selain tantangan dalam melakukan transformasi mindset SDM dan standar pelayanan, Perseroan juga tetap mewaspadai
tantangan kompetisi sektor transportasi dan jasa angkutan yang terus berkembang serta adanya kemungkinan entrance
dari perusahaan pelayaran swasta pada rute-rute yang dikelola oleh Perseroan saat ini.
Analisis Prospek Usaha
Memasuki tahun 2017, Manajemen memandang bahwa PT PELNI Persero memiliki prospek usaha yang masih menjanjikan.
Untuk meraih peluang pertumbuhan di tahun mendatang, Manajemen telah mempersiapkan 2 dua portfolio bisnis
Despite decreasing number of passenger and cargo, PT PELNI Persero booked consolidated revenues achieving Rp4,477,678
million or 80.06 of Rp5,593,013 million targeted in RKAP 2016. Revenue achievement below the RKAP target was due
to achievment below the target in each revenue account where Revenues from Shipping Business only booked
Rp3,609,268 million or 76.15 from the RKAP, Non-Shipping Business booked Revenues of Rp40,346 million or 50.83
from the RKAP and Revenues from Subsidiaries only achieved Rp828,064 million or 107.02 from the RKAP 2016 target.
However, revenue realization grew 115.04 in 2016 if compared with Rp3,892,201 million revenues booked in 2015.
On the other hand, realization of Net Profit achieved Rp248,773 million in 2016 or 151.05 exceeding Rp164,694 million
targeted in RKAP 2016 or significantly increased by 251.46 if compared with Net Income realization in 2015 that was
Rp98,930 million. The realization of Net Income exceedign the RKAP target was contributed from implementation of strategic
policy by the Management in optimizing production modes as well as operational aspect efficiency throughout 2016.
Issues in 2016
The Management views that the greatest challenge for the Company in 2016 was coming from Human Resoruces HR
aspect. The Company is currently under transformation phase to transform mindset of all PELNI People towards minimum service
standard in the shipping and carago transportation services that are provided by the Company. In the actual condition, the
services provided in every vessel fleet are no longer sufficient if only referring to Minimum Service Standard applied by the
Ministry of Transportation. The Management always leads the PELNI People to provide service and hospitality excellence with
service standard referring to best practice in tourism sector.
Besides a challenge in transforming mindset of our people, the Company also concerns challenge from growing competition
in transportation and logistic sectors as wlel as possibility of entrance from private shipping company in routes that are
currently managed by the Company.
Business Prospect Analysis
Approaching 2017, the Management views that PT PELNI Persero has a promising business prospect. To seize growth
opportunity in the upcoming year, the Management has prepared 2 two business portfolio, tourism program and cargo or logistic
Laporan Tahunan
2016
Annual Report PT PELNI Persero
yaitu program wisata dan angkutan barang atau logistik. Hal ini merupakan bagian dari fokus Manajemen pada tahun 2017
untuk meningkatkan pangsa pasar dan kontribusi pendapatan dari segmen penumpang non-konvensional, yaitu penumpang
yang memiliki kebutuhan lifestyle business dan event on board. Dalam segmen event on board, Perseroan menyediakan fasilitas
untuk berbagai event antara lain pelatihan, study tour, meeting, gathering ataupun event wisata. Untuk mengoptimalkan pangsa
pasar di segmen pariwisata, Perseroan telah merancang paket- paket wisata untuk diluncurkan pada tahun 2017 bekerja sama
dengan berbagai mitra strategis untuk menawarkan paket wisata bernilai tambah kepada pelanggan.
Selain prospek usaha dari program-program baru yang menjanjikan, sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN
sektor pelayaran, pengembangan usaha PT PELNI Persero juga akan dipengaruhi secara signifikan oleh implementasi
kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan seluruh wilayah Indonesia untuk terhubung satu
sama lain dan program kerja Pemerintah untuk meminimalisir kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Manajemen melihat bahwa ke depan, Pemerintah akan terus mendorong implementasi kebijakan transportasi dan angkutan
barang hingga ke wilayah terpencil di Indonesia yang akan menjadi suatu peluang tersendiri bagi PT PELNI Persero yang
memiliki core business pelayaran hingga ke pulau-pulau terpencil dan terluar di wilayah Republik Indonesia.
Terkait dengan prospek usaha Perseroan ke depan, Manajemen mencermati bahwa saat ini era transportasi dan angkutan
pelayaran sudah berubah. Saat ini, industri pelayaran juga menghadapi digital competition era di mana perusahaan yang
dapat bertahan adalah perusahaan yang dapat cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pelanggan. Ke
depan, Perseroan akan terus melakukan upaya transformasi untuk mencapai sustainable growth bagi PT PELNI Persero.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
PT PELNI Persero menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance sebagai landasan bagi seluruh
aktifitas bisnis dan operasional untuk membangun BUMN yang berkinerja unggul dan beretika kepada seluruh pemegang
saham dan pemangku kepentingan. Komitmen terhadap GCG direalisasikan melalui pembentukan organ-organ Perseroan
sesuai dengan kaidah dan landasan GCG di Indonesia baik Organ Utama seperti Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan
Komisaris dan Direksi maupun Organ Pendukung seperti komite- komite, Sekretaris Perusahaan, Internal Audit dan Whistle
Blowing System WBS.
Sebagai bentuk evaluasi terhadap penerapan GCG di Perseroan, PT PELNI Persero juga telah secara rutin melakukan GCG
Assessment secara berkala setiap tahun, baik Self-Assessment transportation. These also become part of Management’s focus
in 2017 to gain market share and increase revenue contribution from non-conventional passenger segments that targets
passenger with lifestyle business and event on board demands. In event on board segment, the Company provides facilities
for events such as training, study tour, meeting, gathering and tourism event. To optimize market share in tourism segment,
the Company has deisgned tourism package to be launched in 2017 in cooperation with strategic partners to offer added-value
tourism package to the customers.
Besides business prospect from new and promising programs, as a State-Owned Enterprise SOE in shipping sector,
business development of PT PELNI Persero will also influence significantly by implementation of The Republic of Indonesia
Government’s policy that aims to bridge entire territory of Indonesia to be connected as well as other working programs
of the Government to bridge gap in one region with another. The Management analyze sthat the Government will
continuously support transportation and cargo logistic policy until remote area of Indonesia that will bring another
opporunity for PT PELNI Persero with shipping core- business until the smallest and broer islands in the Republic of
Indonesia territory.
Related with the Company’s business prospect in the future, the Management observes shifting of transprotationa nd
shipping era nowadays. The shipping industry is currently also embracing digital competition era where the survived
companies are they who are capable toa dapt with technology development and changing customer’s needs. Going forward,
the Company will continue the transformation to achieve sustainable growth for PT PELNI Persero.
Corporate Governance Implementation
PT PELNI Persero places Good Corporate Governance as foundation for entire business and operational activities to
develop SOE with excellent performance and ethics to all Shareholders and Stakeholders. The GCG Commitment is
manifested by establishing Corporate structures in accordance with GCG principle and framework in Indonesia both the Main
Structures such as General Meetings of Shareholders GMS, Board of Commissioners and Board of Directors as well as
Supporting Structures such as the Committees, Corporate Secretary, Internal Audit and Whistle Blowing System.
As means of GCG implementation evaluation, PT PELNI Persero also has regularly conducted GCG Assessment every year both
Self-Assessment and Assessment by Independent Assessor.