Laporan Tahunan
2016
Annual Report PT PELNI Persero
Tindakan Mitigasi: Penyusunan SOP Penggunaan dan Pemeliharaan Gedung
menjadi risk response plan risiko ini.
Risiko Kelayakan dan Keamanan Gedung Building feasibulity and sercurity risk
Risiko KotorGross Risk Risiko SisaRisk Outstanding
Keterangan
Description
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact billion
Tingkat
Level
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact Billion
Tingkat
Level
Almost Certain
100 Almost
Certain 100
1,2 T Catastropic
1,2 T Catastropic
1,2 T Extreme
1,2 T Extreme
Rare 40 Rare 40
12,1 M Major
12,1 Bio Major
12,1 M High 12,1 Bio
High KRI Target tercapai dan Response Plan dilaksanakan
sehingga dapat menurunkan gross risk. KRI target is achieved and Response Plan is done to
reduce gros risk
7. Risiko Pemakaian BBM dan Pelumas;
Biaya BBM dan pelumas merupakan biaya variable terbesar bagi PT PELNI Persero dalam mengoperasikan armada
kapal.
Tindakan Mitigasi: Pembentukan Biro Pengelolaan Bahan Bakar yang
bertugas monitoring pemakaian BBM dan pelumas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Standard Fuel Oil
Consumption akan berdampak pada efisiensi pemakaian BBM Pelumas.
Risiko Kenaikan Harga BBM Pelumas Oil Fuel Lubricants Price Increase Risk
Risiko KotorGross Risk Risiko SisaRisk Outstanding
Keterangan
Description
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact billion
Tingkat
Level
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact Billion
Tingkat
Level
Almost Certain
100 Almost
Certain 100
1,05 T Catastropic
1,05 T Catastropic
1,2 T Extreme
1,2 T Extreme
Moderate 60
Moderate 60
17,5 M Major
17,5 Bio Major
10,5 M High
10,5 Bio High
Pengelolaan risiko ini dengan baik SFOC mampu menurunkan gross risk sebesar 1,05 T menjadi
residual risk sebesar 10,5 M. This sufficient risk management SFOC is capable
to decrease gross risk by Rp1.05 trilliob to resiual risk at 10.5 billion.
8. Risiko Pemasaran Kapal Barang, Ternak Perintis;
Penyerapan subsidi pada Kapal Barang Tol Laut, Perintis dan Ternak merupakan salah satu kunci keberhasilan
pengelolaan risiko ini.
Tindakan Mitigasi: Pemenuhan
voyage Kapal Barang Tol Laut, Perintis dan Ternak menjadi hal yang utama dalam mitigasinya.
Mitigation Plan: Formulation of Building Use and Maintenance as this risk
response plan.
7. Oil Fuel and Lubricants Consumption Risk;
Oil fuel and lubricants costs are the highest variable cost for PT PELNI Persero in operating its vessel fleets.
Mitigation Plan: Establishment of Oil Fuel Management Bureau who is in
charge to monitor Oil Fuel and Lubricants use based on stipulated standard Standard Fuel Oil Consumption that
will influence Oil Fuel Lubricants use efficiency.
8. Cargo, Cattle Pioneer Ships Marketing Risk; Subsidy absorption in cargo ship, Tol Laut Shop, Piooner
Ship and Cattle Ship becomes key of this risk management success.
Mitigation Plan: Fulfillment of Tol Laut, Pioneer and Cattle ships voyage is
primary mitigation plan.
Laporan Tahunan
2016
Annual Report PT PELNI Persero
Risiko Kapal Barang, Ternak Perintis Risk on Cargo, Cattle and Pioneer Ships
Risiko KotorGross Risk Risiko SisaRisk Outstanding
Keterangan
Description
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact billion
Tingkat
Level
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact Billion
Tingkat
Level
Almost Certain
100 Almost
Certain 100
753 M Catastropic
753 Bio Catastropic
753 M Extreme
753 Bio Extreme
Almost Certain
100 Almost
Certain 100
97,8 M Major
97,8 Bio Major
97,8 M High
97,8 Bio High
Program mitigasi telah berhasil menurunkan tingkat risiko sebesar 656 M dan tingkat risiko ini
dapat diterima dengan kondisi bahwa kontrol yang ada dapat menjaga pemenuhan voyage kapal.
The mitigation program has successfully reduced risk level by 656 billion and the risk measurement
is acceptable due to the existing control in maintaining ship vogages requirement.
9. Risiko Pengadaan Barang Jasa;
Menjadi risiko bagi perusahaan apabila terjadi suatu case proses pengadaan barang jasa tidak sesuai dengan aturan
dan ketentuan yang berlaku, pada tahun 2016 Case: Nil, maka termasuk dalam risk tolerance.
Tindakan Mitigasi: Menjaga
existing controls yang telah ditetapkan agar risiko ini tidak terjadi.
Risiko Pengadaan Barang Jasa Procurement Risk
Risiko KotorGross Risk Risiko SisaRisk Outstanding
Keterangan
Description
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact billion
Tingkat
Level
Probalitas
Probability
Dampak Milyar
Impact Billion
Tingkat
Level
Almost Certain
100 Almost
Certain 100
650 M Catastropic
650 Bio Catastropic
650 M Extreme
650 Bio Extreme
Moderate 60
Moderate 60
17,5 M Major
17,5 Bio Major
8,2 M High 8,2 Bio
High Program mitigasi telah berhasil menurunkan
tingkat risiko sebesar 641,8 M dan tingkat risiko ini dapat diterima dengan kondisi bahwa kontrol
yang ada dapat menjaga compliance terhadap peraturan yang berlaku
The mitigation program that as successfully reduced risk level of Rp641.8 billion and the risk
level is acceptable under condition existing control to maintain compliance with previaling Law.
10. Risiko Pengadaan Modifikasi Kapal;
Risiko penyimpangan terhadap peraturan perundang- undangan, penyimpangan atas standar operasi dan prosedur,
kesalahan spesifikasi dapat terjadi dan memberikan dampak yang tidak diinginkan.
Tindakan Mitigasi: Memastikan semua peraturan perundang-undangan
dan standar operasi prosedur ditaati oleh Divisi yang melakukan fungsi pengadaan kapal.
9. Procurement Risk; Risk for the Company if dealing with ac procurement process
that is not complied with prevailing law and regulation, In 2016 the case was nil, and classified as risk tolerance.
Mitigation Plan: Maintain existing controls that has been implemented to
prevent this risk occurrence.
10. Ship Procurement Modification Risk; Risk of incompliance with the Law, violation of operational
standard and procedure, specification mistake may be occurred and cause unexpected impact.
Mitigation Plan: Ensure every law and regulation and operational standard
procedure have been complied by the Division that performs ship procurement function.