aspek 5: Keterbukaan informasi. Document safeguard and storage 3.

KeGiaTan Seperti sudah disampaikan sebelumnya, Bank Victoria menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Bank. Jaminan kesehatan yang diterima seluruh karyawan berupa asuransi kesehatan untuk istri dan anak. KeseLaMaTan KeRJa K3 KeBiJaKan Dalam hal praktek ketenagakerjaan dan keselamatan kerja, Bank telah menjaminkan kesehatan dan keselamatan kerja untuk pegawai-pegawai Bank dengan diikut sertakan dalam Program Jamsostek dan Asuransi Kesehatan. Kebijakan kesehatan dan keselamatan pegawai tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank Victoria No.068HCM-DIR0413. KeGiaTan Terkait dengan program keselamatan kerja, Bank senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan seperti di bawah ini secara berkala: 1. Simulasi Evakuasi Keadaan Darurat. 2. Perawatan alat pemadam kebakaran dan sprinkle alat deteksi asap. 3. Pemeliharaan lift. 4. Penggunaan monitor komputer anti radiasi TinGKaT KeCeLaKaan KeRJa Bank Victoria telah dan terus melakukan upaya penerapan K3 secara optimal untuk memperhatikan keselamatan lingkungan kerja dengan target zero accident. Selama tahun 2015, tidak terdapat kecelakaan kerja di Bank Victoria baik oleh pegawai tetap maupun pegawai outsource, sehingga rasio kecelakaan kerja sebesar 0. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YanG TeRKaiT DenGan PenGeMBanGan sosiaL Dan KeMasYaRaKaTan Bank meyakini bahwa kinerja Perusahaan harus memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan mendukung pengembangan bisnis Bank secara berkelanjutan. KeBiJaKan Sebagai bagian dari warga korporasi yang baik good corporate citizenship, Bank Victoria menyadari bahwa hubungan dengan masyarakat merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang sangat menguntungkan bagi Bank Victoria. Kebijakan yang dimiliki Bank Victoria dituangkan dalam bentuk komitmen untuk membangun kesejahteraan bersama melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan. aCTiviTies As previously described, Bank Victoria provides health services for employees and their family members, which are expected to improve the Bank’s productivity. This health service is provided in the form of health insurance for an employees’ spouse and children. oCCUPaTionaL HeaLTH anD saFeTY K3 PoLiCies For the K3 sector, the Bank has insured employees’ K3 by enrolling them in the Jamsostek and Health Insurance Programs. Policies regarding K3 are manifested in the Board of Director Decree No.068HCM-DIR0413. aCTiviTies In relation to the K3 program, the Bank continuously and regularly conducts the following activities: 1. Simulation of Emergency Situation. 2. Maintenance of ire extinguishers and sprinkler devices. 3. Maintenance of elevators. 4. Usage of anti-radiation computer screens. WoRKPLaCe aCCiDenT RaTe Bank Victoria continuously conducts eforts to implement K3 optimally, to prioritize workplace safety with a zero accident target. During 2015, there were no workplace accidents sufered by both permanent and outsourced employees, resulting in a workplace accident rate of 0. soCiaL anD CoMMUniTY DeveLoPMenT CsR The Bank ensures that Company performance has a positive impact on community welfare development. Community welfare development will ultimately support the sustainability of the Bank’s business development. PoLiCies As an aspect of good corporate citizenship, Bank Victoria realizes that its relationship with the public is a form of symbiotic mutualism which is highly beneicial for the Bank. Bank Victoria’s policies are manifested in the form of a commitment to building mutual prosperity through various crucial eforts. KeGiaTan Sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab, Bank terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan tumbuh bersama masyarakat dengan menerapkan standar bisnis yang bertanggung jawab secara sosial melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan CSR terkait dengan sosial dan kemasyarakatan Bank Victoria pada tahun 2015 meliputi kegiatan sebagai berikut. Tabel Kegiatan CsR Lebaran di 2015 Table of Bank victoria Lebaran CsR activities 2015 Kegiatan activities Lokasi Pelaksanaan Location Jadwal Pelaksanaan Time Biaya dalam Rupiah satuan penuh Costs in Rupiah, rounded Santunan Lebaran kepada Panti Asuhan Irtoqo di Rempoa Jakarta Selatan Idul Fitri donation do Irtogo Orphanage in Rempoa, South Jakarta Jakarta 05 Juli 2015 05 July 2015 16,500,000 Santunan Lebaran kepada Panti Asuhan Yayasan Khairul Amal Jakarta Idul Fitri donation to Khairul Amal Foundation Orphanage in Jakarta Jakarta 10 Juli 2015 10 July 2015 4,000,000 Santunan Lebaran kepada keluarga almarhum Karyawan Bank Victoria an. Sigit Sukoco dan Sutiardi, masing- masing sebesar Rp4.000.000,- Idul Fitri donation to the family members of decreased employees Sigit Sukoco and Sutiardi, amounting to Rp4,000,000 each Jakarta 10 Juli 2015 10 July 2015 8,000,000 Kegiatan Natal 2015, Persembahan Kasih berupa jaring penangkap ikan Bubu dari Bank Victoria kepada nelayan daerah Dadap Tangerang 2015’s Christmas Activity, donation in the form of ishing nets bubu from Bank Victoria to ishermen in Dadap, Tangerang Tangerang 27 November 2015 27 November 2015 5,000,000 Beasiswa Pendidikan berupa Tabungan V-Plan Education Scholarship in the form of V-Plan Deposit Jakarta Agustus - Desember 2015 August - December 2015 5,500,000 ToTaL BiaYa ToTaL aMoUnT 39,000,000 aCTiviTies As part of its responsibility to the public, the Bank continuously strives to improve national welfare and grow together with the community by implementing a socially responsible business standard through various CSR programs. CSR activities relating to Bank Victoria’s social responsibilities in 2015 include the following. BiaYa YanG DiKeLUaRKan Pada tahun 2015, penggunaan dana untuk kegiatan pengembangan sosial kemasyarakatan mencapai sebesar Rp39.000.000 yang terdiri dari dana untuk Santunan Lebaran untuk Panti Asuhan dan keluarga Almarhum Karyawan dan Kegiatan Natal dengan memberikan jaring penangkap ikan bagi nelayan di daerah Dadap Tangerang. PRoGRaM LiTeRasi KeUanGan LaTaR BeLaKanG Sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan OJK mengenai program cetak biru strategi nasional literasi keuangan Indonesia, PT. Bank Victoria International Tbk Bank Victoria telah menjalankan sejumlah program inancial literacy maupun edukasi keuangan dari tahun 2014- 2015. Di tahun 2015, Bank Victoria meneruskan program-program yang telah dijalankan di tahun sebelumnya dengan terus memonitor dan mengevaluasi efektivitas program-program yang telah berlangsung sesuai dengan sasaran, strategi dan kebijakan Bank Victoria secara keseluruhan. Program-program tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi yang komprehensif kepada calon nasabah, nasabah maupun masyarakat luas tentang pentingnya memiliki sikap bijak dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan terutama dalam hal penggunaan jasa perbankan. Hal ini semakin penting dan mendesak, terutama dengan semakin berkembangnya industri jasa keuangan yang menghadirkan produk, layanan dan jasa keuangan yang semakin beragam dan lebih kompleks. Sebagaimana diketahui, tingkat literasi keuangan atau pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap sektor keuangan masih rendah. Survei Bank Dunia menunjukkan, tingkat literasi masyarakat Indonesia sebesar 20, di bawah Filipina 27, Malaysia 66, Thailand 73, dan Singapura 98. Bank Victoria berharap dengan program inancial literacy dan edukasi keuangan, calon nasabah, nasabah maupun masyarakat luas dapat terus meningkatkan pemahaman keuangan mereka. Tentunya semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa perbankan. Penetapan program kerja edukasi sesuai dengan sasaran, strategi dan kebijakan Bank victoria: a. Meneruskan program Ayo ke Bank untuk pelajar SD Menindak lanjuti progam pilot project yang dilaksanakan pada tahun 2014, kami telah memilih minimal 10 cabang untuk melanjutkan program Ayo Ke Bank di tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut. 1. 3 cabang di kwartal pertama 2. 3 cabang di kwartal kedua eXPenses DisBURseD In 2015, funds disbursed for community social development activities amounted to Rp39,000,000, comprising the funds for Idul Fitri donations to orphanages and families of deceased employees, as well as the Christmas donation in the form of ishing nets for ishermen in Dadap, Tangerang. FinanCiaL LiTeRaCY PRoGRaM BaCKGRoUnD In accordance with the directives of the Financial Services Authority OJK regarding the strategy blueprint for Indonesia’s national inancial literacy program, PT Bank Victoria International Tbk Bank Victoria has conducted a number of inancial literacy and inancial education programs in 2014 and 2015. In 2015, Bank Victoria continued the programs that had been implemented in the previous year, by persisting in the monitoring and evaluation of the programs’ efectiveness, in accordance with the goals, strategies and policies of Bank Victoria as a whole. Such programs are aimed at providing comprehensive information and education to prospective customers, existing customers, and the general public, about the importance of inancial planning and management, especially the use of banking services. It is becoming increasingly important and urgent especially with the development of the inancial services industry that delivers products, services and inancial services that are increasingly diverse and complex. The level of inancial literacy or public understanding of the inancial sector remains low in Indonesia. A World Bank survey shows that Indonesian society’s literacy rate is 20, below the Philippines’ 27, Malaysia’s 66, Thailand’s 73, and Singapore’s 98. Bank Victoria hopes that with the inancial literacy and education programs, prospective customers, existing customers, and the public can continue to have their inancial literacy enhanced. The higher the level of inancial literacy of the community, the more people will utilize banking services. Determination of Financial education Program in accordance with the Goals, strategies and Policies of Bank victoria: a. Continue the Ayo ke Bank program for elementary school students Following up the pilot project conducted in 2014, we have chosen 10 branches to continue the Ayo Ke Bank program in 2015, with the following details. 1. 3 branches in the irst quarter 2. 3 branches in the second quarter 3. 2 cabang di kwartal ketiga 4. 2 cabang di kwartal keempat b. Melalui jaringan kantor cabangcabang pembantukas, Bank Victoria membangun sarana media komunikasi literasi keuangan dalam rangka mempermudah dan mempercepat akses informasi keuangan yang berfungsi sebagai wadah bagi para nasabah Bank Victoria untuk memberikan masukan kepada Bank atas layanan yang diberikan, antara lain dengan cara: 1. Memasang poster perlindungan konsumen di jaringan kantor cabangcabang pembantukas yang memuat email dan nomor telpon Customer Care Bank Victoria agar para nasabah dapat memberikan masukan kepada Bank secara langsung dan terekam baik lisan maupun tulisan. 2. Menggunakan materi komunikasi melalui semua media iklan, termasuk brosur, banner, situs Bank, sosial media berupa Facebook, dan billboard dalam memberikan informasi bahwa semua produk Bank terdaftar dan diawasi oleh OJK. 3. Dalam setiap acara customer gathering, melakukan sesi khusus untuk menerangkan kegunaan, manfaat dan perbedaan dalam produk dan layanan yang ditawarkan Bank, termasuk dalamnya informasi mengenai biaya dan informasi tambahan lainnya. c. Melalui situs dan social media Bank, kami membangun sarana media komunikasi literasi keuangan dalam rangka mempermudah dan mempercepat akses informasi keuangan yang berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat luas untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan mereka, melalui: 1. Memberikan bagian khusus di situs Bank Victoria untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai Literasi Keuangan. 2. Menggunakan social media berupa Facebook untuk memberikan informasi mengenai Literasi Keuangan. evaluasi Pelaksanaan Rencana edukasi tahun 2015 a. Program edukasi dan kampanye literasi keuangan berupa program ayo ke Bank dengan sistem kunjungan ke sekolah-sekolah dasar yang berdekatan dengan cabang 1. Perbandingan Rencana Edukasi sebelumnya dengan realisasi pada tahun 2015 Sejak awal bulan Agustus 2014, tim Literasi Keuangan Bank Victoria mulai menyusun materi Ayo ke Bank yang standar yang mencakup jenjang pendidikan informal tingkat SD. Setelah materi siap dijalankan, tim memberikan brieing kepada para Branch Manager yang diminta untuk memberikan proposal kepada sekolah- sekolah dasar sekitar cabang dalam mengundang para pelajar SD untuk mengikuti program Ayo ke Bank di cabang kami masing-masing. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada perwakilan dari kantor cabangcabang pembantu kantor kas mengenai cara pengajaran materi Ayo ke Bank. Untuk melengkapi proses tersebut, video 3. 2 branches in the third quarter 4. 2 branches in the fourth quarter b. Through the network of branchsub-branchcash oices, Bank Victoria established a means of inancial literacy communication to simplify and accelerate access to inancial information, serving as a forum for Bank Victoria customers to provide input to the Bank for the services rendered, among others, by: 1. Installing a poster on consumer protection in branchsub-branchcash oices across the business network. The poster also includes e-mail and phone number of the Bank Victoria Customer Care, so that customers can provide input to the Bank directly and on record both orally and in writing. 2. Utilizing communication materials through all advertising media, including brochures, banners, websites, social media such as Facebook, and billboards for stating the information that all products of the Bank are registered in and supervised by the OJK. 3. In all customer gathering events, organizing a special session to explain the uses, beneits and diferences in the products and services ofered by the Bank, including information on fees and other additional information. c. Through the Bank’s website and social media, developing inancial literacy communication media to simplify and accelerate access to inancial information, serving as a forum for the public to improve their understanding of inancial literacy, by: 1. Providing a special section on Bank Victoria website to gain information and understanding of Financial Literacy. 2. Utilizing social media such as Facebook to provide information about Financial Literacy. evaluation of the education Plan implementation in 2015 a. Financial literacy and education campaigns in the form of ayo ke Bank program, made through visits to elementary schools located close to the Bank’s branches. 1. Comparison of the Prior Education Plan with Actual Results in 2015 Since the beginning of August 2014, the Bank’s Financial Literacy Team started compiling the standardized materials for Ayo ke Bank, including informal education for elementary school level. Once the material is ready to be disseminated, the team gave a brieing to the Branch Managers who were requested to deliver the proposal to elementary schools located near the branches. The proposal’s purpose is to invite elementary school students to join the Ayo ke Bank program taking place in the branches. In addition, the Bank also provided training and counseling to representatives from the branchsub-branchcash oices on how to teach the Ayo ke Bank materials. To complement this, a video on Ayo ke Bank has also been made, providing an overview and a clear audio-visual reference for every branch that participated in this program. 2. Achievement of the set objectives, and targets that have not been achieved and explanation thereof In 2015, the Ayo ke Bank program is applied by Bank Victoria by its team’s visit to elementary schools and educating students from grades 1 to 5. The selection of the elementary schools was based on branch locations adjacent to schools and residential areas, and thus Bank Victoria’s head oice team and branch teams may coordinate more easily with the schools. The intent of the program is to educate children from an early age about various inancial instruments, so that the process of learning about inancial literacy can be smooth. According to the Education Program Report that has been submitted, the branches that have participated in the Ayo ke Bank program is as follows. After the Ayo ke Bank program had been executed, Bank Victoria analyzed the data obtained from the pre-test and post-test. Here is a summary of the data obtained: mengenai pelaksanaan program Ayo ke Bank juga telah dibuat, sehingga dapat memberikan gambaran dan referensi audio visual yang jelas kepada setiap cabang yang mengikuti program ini. 2. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan hal-hal yang belum tercapai serta penjelasannya Di tahun 2015, program “Ayo ke Bank” diterapkan dalam bentuk kunjungan tim Bank Victoria ke sejumlah Sekolah Dasar, tepatnya untuk mengunjungi para pelajar Sekolah Dasar SD kelas satu 1 hingga lima 5 SD. Penunjukkan sekolah- sekolah SD disesuaikan dengan lokasi cabang yang berdekatan dengan daerah sekolah maupun residensial, sehingga tim kantor pusat maupun cabang Bank Victoria lebih mudah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan. Program ini dijalankan agar dari usia dini, anak-anak sudah diperkenalkan dengan instrumen keuangan, sehingga proses pembelajaran mengenai literasi keuangan juga dapat berjalan dengan baik. Sesuai dengan Laporan program Edukasi yang telah kami sampaikan, sejumlah cabang yang telah menjalankan program “Ayo ke Bank” adalah sebagai berikut. Tabel Jadwal pelaksanaan program ayo ke Bank melalui sosialisasi terhadap pelajar sD. The table of ayo ke Bank program schedule for the elementary school children is provided below. no Tanggal Date Cabang Branch Tempat Location Dihadiri oleh attended by 1 10 Februari 2015 Kantor cabang Taman Palem SD Sang Timur 65 pelajar SD kelas 1 65 grade 1 students 2 29 Juli 2015 Kantor cabang Samanhudi SDN Pasar Baru 05 26 pelajar SD kelas 3 26 grade 3 students 3 10 Agustus 2015 Kantor cabang Samanhudi SDN Pasar Baru 03 20 pelajar SD kelas 2 20 grade 2 students 4 18 Agustus 2015 Kantor cabang Samanhudi SDN Pasar Baru 03 36 pelajar SD kelas 2 36 grade 2 students 5 19 Agustus 2015 Kantor cabang Samanhudi SDN Pasar Baru 03 29 pelajar SD kelas 3 29 grade 3 students 6 20 Agustus 2015 Kantor cabang Tanjung Duren SDN Tanjung Duren 28 pelajar SD kelas 5 28 grade 5 students Setelah program “Ayo ke Bank” dijalankan, Bank Victoria mengadakan analisa data berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah diisi. Berikut adalah kesimpulan dari data yang kami peroleh: Tabel Kesimpulan pengelolaan data Pre-Test dan Post-Test per sekolah Tabel of Conclusion from Pre-Test and Post-Test Data by school no sekolah school Rata-rata Pre-test average Pre-Test score Rata-rata Post-test average Post-Test score Margin perubahan Margin of Progress 1 SD Sang Timur kelas 1 65.29 81.49 16.2 2 SDN Pasar Baru 05 kelas 3 74.53 78.46 3.93 3 SDN Pasar Baru 03 kelas 2 87.1 91.6 4.5 4 SDN Pasar Baru 03 kelas 2 17.19 76.36 59.17 5 SDN Pasar 05 kelas 3 46.93 93.86 46.93 6 SDN Tanjung Duren kelas 5 14.64 100 85.36 Setiap sekolah mempunyai marjin perubahan yang berbeda-beda. Marjin perubahan sangat berguna, dimana kita bisa melihat perubahan pengertian dan pemahaman para pelajar atas modul pelatihan yang diberikan. Semakin tinggi marjin perubahan, maka tingkat pengertian dan pemahaman para pelajar semakin tinggi. Semakin rendah marjin perubahan yang terukur lewat pre-test dan post-test, semakin rendah juga pemahaman yang didapatkan oleh para pelajar tersebut. 3. Pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan Mengenai mekanisme dari pelaksanaan program Ayo ke Bank ini antara lain: • Pre-test tentang pemahaman mengenai uang Sebelum para pelajar mengikuti program Ayo ke Bank, mereka terlebih dahulu diberikan pre- test berupa tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengertian mereka mengenai uang, fungsi uang, menabung serta kegunaan menabung di bank. • Pendalaman materi Ayo ke Bank Materi Ayo ke Bank dibagikan dengan cara interaktif dan komunikatif, sehingga para pelajar dapat bertanya maupun memberikan pendapat selama program pelatihan berlangsung. • Quiz dan games yang berhubungan dengan Ayo ke Bank Untuk menguji pengertian dan pengetahuan para pelajar yang telah mengikuti program Ayo ke Bank, mereka diberikan pertanyaan sehubungan dengan materi Ayo ke Bank yang mereka baru saja pelajari melalui quiz dan games menarik, dimana para pelajar diberi skenario mengenai penggunaan uang. • Branch Tour Selain diperkenalkan dengan produk dan layanan Bank, anak-anak usia sekolah juga dapat berinteraksi dengan para karyawan Bank dalam fungsi mereka sebagai teller, customer service, Kepala Operasional dan Branch Manager. Dengan demikian, fungsi bank maupun profesi yang berkaitan dengan perbankan juga merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi anak-anak tersebut. • Post-test tentang pemahaman mengenai uang Setelah para pelajar mengikuti program Ayo ke Bank, mereka kembali diberikan post-test berupa tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengertian mereka mengenai uang, fungsi uang, menabung serta kegunaan menabung di bank. Dengan memperkenalkan kunjungan ke bank, anak-anak juga dapat dipacu dan dimotivasi untuk semakin peduli dengan cara mereka menggunakan uang dalam konteks sehari-hari. Each school has a diferent margin of progress. Margin of progress is a useful indicator as here we can see the changes in the level of understanding and comprehension of students on the training modules provided. The higher the margin of progress, the higher the level of understanding and comprehension of the students. The lower the margin of progress, the lower the understanding gained by the students. 3. Implementation of strategies and policies that have been set The mechanisms of implementation of Ayo ke Bank program are, among others: • Pre-test to gauge understanding on money Before students participate in the Ayo ke Bank program, they are irst given a pre-test in the form of seven questions related to their knowledge and understanding of money, functions of money, savings and the use of savings in banks. • Deeper learning of the Ayo ke Bank materials The Ayo ke Bank materials are distributed in an interactive and communicative way, so that students can ask questions and voice their opinions throughout the training. • Quiz and games related to Ayo ke Bank To test the understanding and knowledge of the students who have participated in the Ayo ke Bank program, students were posed with questions with respect to the Ayo ke Bank materials that they had just learned through quizzes and games, where students were given scenarios on the uses of money. • Branch Tour In addition to being introduced to the products and services by the Bank, children of school age can also interact with the employees of the Bank, such as tellers, customer service oicers, Heads of Operations and Branch Managers. Thus, the functions and professions related to banking can become more familiar to the school children. • Post-test to gauge understanding on money After students participated in the Ayo ke Bank program, they are given a post-test in the form of seven questions related to their knowledge and understanding of money, functions of money, savings and the use of savings in banks. Through the visits to the Bank, school children are also encouraged and motivated to be more concerned with the ways they use money in everyday context. 4. Kendala yang dihadapi dan upaya-upaya pemecahan masalah yang dilakukan Beberapa kendala yang dihadapi lebih berhubungan dengan upaya kantor cabangkas dalam menyakinkan sekolah-sekolah dasar sekitarnya dalam mengikuti program Ayo ke Bank, antara lain: • Umur pelajar yang terlalu muda Module program “Ayo ke Bank” memang didesain untuk para pelajar SD dari kelas 4 hingga 6. Namun di awal tahun 2015, Bank Victoria mendapatkan undangan untuk memberikan pelatihan tentang program “Ayo ke Bank” kepada para pelajar SD kelas 1 dan 2. Pada saat program “Ayo ke Bank” dijalankan untuk para pelajar SD kelas 1 dan 2, hasilnya tidak terlalu menggembirakan, dikarenakan banyak pelajar tersebut yang belum mengerti maupun memahami konsep pengenalan diri dengan uang. Selain itu, mereka juga tidak begitu familiar dengan cara pengisian survei pre-test dan post- test yang tujuannya adalah untuk mengukur keberhasilan daripada program “Ayo ke Bank” dari sisi pengetahuan dan pengertian pelajar sebelum dan sesudah program dijalankan. Oleh karena itu, khusus pada kelas tersebut, perbedaan pengetahuan antara pre-test dan post-test tidak berbeda jauh, hanya sekitar 3-4. Setelah kami pelajari dan telusuri jawaban di pre- test dan post-test, tampaknya banyak pelajar yang tidak mengerti arti pertanyaan dan jawabannya. Atas pembelajaran tersebut, kami menaikkan umur pelajar yang ingin kami targetkan supaya menghindari ketidakefektifan program. • Kurikulum sekolah yang telah ditetapkan sejak awal tahun Mayoritas sekolah-sekolah dasar yang ditemui oleh perwakilan cabang cukup tertarik dengan program Ayo ke Bank ini, namun dikarenakan penetapan kurikulum sekolah yang telah diadakan sejak awal tahun, maka sejumlah sekolah tidak bisa mengirimkan pelajar mereka ke cabang Bank Victoria. Ke depannya, program ini akan ditawarkan dari awal tahun 2016, sehingga program ini juga dapat dimasukkan dalam kurikulum tetap sekolah. • Jumlah pelajar yang ingin mengikuti program Ayo ke Bank Dikarenakan tim kantor pusat dan kantor cabang yang memiliki pengetahuan program “Ayo ke Bank” hanya terbatas, Bank Victoria hanya bisa menerima permintaan dari sekolah dalam jumlah yang terbatas setiap bulannya. Hal ini memerlukan koordinasi yang lebih antara cabang, kantor pusat dan pihak sekolah sehingga bisa memenuhi setiap permintaan sekolah untuk program ini. Selain itu, banyak sekolah yang menginginkan program ini dijalankan untuk jumlah pelajar yang banyak atau di atas 50 orang. Kami melihat bahwa hal ini kurang efektif, dikarenakan setiap pelajar mempunyai attention span yang rendah dan mudah terganggu konsentrasinya. Oleh karena itu, ke depannya, program “Ayo ke Bank” hanya dijalankan untuk maksimal 40 pelajar per kali kunjungan. 4. Obstacles encountered and problem-solving measures undertaken Some of the obstacles encountered were more related to the eforts of the branchcash oices in convincing the elementary schools in their surroundings to participate in the Ayo ke Bank program. Issues include: • Students were too young The Ayo ke Bank program module is designed for elementary school students from grade 4 to 6. However, in early 2015, Bank Victoria received an invitation to provide training on Ayo ke Bank program to grade 1 and 2 students. When the Ayo ke Bank program training was given to students of grade 1 and 2, the results were not very encouraging, because many of the students failed to understand or grasp the introductory concept of money. In addition, they were also not familiar with how to ill out survey forms pre-test and post-test whose purpose is to measure the program’s success in terms of their knowledge and understanding before and after the program. Therefore, speciically for such a class, the margin of progress between pre-test and post-test scores did not difer by much, only about 3-4. Once we learned and searched for answers in the pre-test and post-test, it seemed that many students did not understand the meaning of the questions and answers. On learning, we raised the age of our students targeted, in order to avoid the program being inefective. • The school’s curriculum had been set at the beginning of the year The majority of elementary schools that were approached by representatives of the Bank’s branches showed interest in the Ayo ke Bank program, however due to the establishment of school curriculum being done at the beginning of the year, some schools were not able to dispatch their students to visit Bank Victoria’s branches. In the future, this program will be ofered from early 2016, so that the program can be included in the school curriculum. • The number of students wishing to join Ayo ke Bank program As the head oice and branch oice teams that possessed the knowledge of the Ayo ke Bank program are limited, Bank Victoria could only accept requests from a limited number of schools every month. This required coordination between the branches, head oice and the schools, so that the schools’ demands in relation to this program could be met. In addition, many schools wanted this program to involve at least 50 students. We believe that it will be less efective, because every student has a short attention span and can be easily distracted while concentrating. Therefore, in the future, the Ayo ke Bank program is only run for a maximum of 40 students per visit.

b. Financial Literacy infrastructure strengthening Program

The program is related to the introduction of banking products and services provided to prospective and existing customers. This was done in coordination between the branches and the head oice. Taking advantage of the 101 oices in its branch network, Bank Victoria consistently conducts a inancial education program to its prospective and existing customers to promote its new banking products and services. Since the irst quarter of 2014, Bank Victoria has oicially collaborated with several insurance partners by ofering a number of bancassurance products to the customers. This cooperation marked the beginning of Bank Victoria’s wealth management program, with which we aim to help our customers increase their wealth. With the presence of bancassurance products, we continued to disseminate and introduce such products to prospective and existing customers in and outside of the branches. In addition, training and deeper learning of the materials related to the products are given to all Bank Victoria Branch Managers, through gathering and roadshows to each cluster of branches, so that the Branch Manager who is a branch leader also understands in detail the beneits and risks of the products ofered to customers. Moreover, in customer gatherings a special session is held to explain the uses, beneits and diferences of the products and services ofered by the Bank, including information on fees and other additional information. Dissemination and introduction of products was also backed by insurance partners who dispatched their bancassurance experts, so the explanation of products that were ofered could be more comprehensive and detailed. This program has been run in several clusters of branches, including in the areas of West Jakarta, Central Jakarta and South Jakarta.

b. Program Penguatan infrastruktur Literasi Keuangan

Program ini berhubungan dengan pengenalan produk, layanan dan jasa perbankan yang diberikan kepada calon nasabah maupun nasabah. Hal ini dilakukan dengan koordinasi antara cabang dan kantor pusat. Dengan bermodalkan jaringan cabang yang telah mencapai 101 cabang, Bank Victoria dengan konsisten mengadakan program edukasi keuangan kepada nasabah dan calon nasabah terkait dengan hadirnya produk maupun layanan baru di Bank. Sejak triwulan pertama tahun 2014, Bank Victoria telah resmi bekerjasama dengan beberapa mitra asuransi dengan menghadirkan sejumlah produk bancassurance kepada nasabah kami. Kerjasama ini merupakan awal dari program wealth management Bank Victoria dimana kami bertujuan membantu para nasabah kami dalam meningkatkan wealth mereka. Dengan hadirnya produk-produk bancassurance, kami terus melakukan sosialisasi dan pengenalan produk kepada calon nasabah dan nasabah baik di cabang maupun di luar cabang. Selain itu, training dan pendalaman materi mengenai produk juga terus dilakukan kepada semua Branch Manager Bank Victoria, baik dalam bentuk gathering maupun roadshow per cluster cabang, supaya Branch Manager yang merupakan pimpinan cabang juga memahami dan mengerti secara detil mengenai manfaat dan risiko atas produk-produk yang ditawarkan kepada nasabah. Selain itu, dalam setiap acara customer gathering, akan dilakukan sesi khusus untuk menerangkan kegunaan, manfaat dan perbedaan dalam produk dan layanan yang ditawarkan Bank, termasuk dalamnya informasi mengenai biaya dan informasi tambahan lainnya. Sosialisasi dan pengenalan produk juga didukung oleh para mitra asuransi yang hadir ditemani dengan pakar bancassurance, sehingga penjelasan produk yang ditawarkan semakin komprehensif dan mendetail. Program ini telah dijalankan di beberapa cluster cabang, termasuk di antaranya di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.