dalam mengelola risiko likuiditas, seperti rasio- rasio likuiditas sebagai indikator peringatan dini
early warning indicator. Disamping itu, Bank juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap
stabilitas pendanaan inti core deposits melalui analisa terhadap volatilitasnya.
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual Table 9.1.a. Maturity Proile in Rupiah – Bank, Individually
Lihat Lampiran halaman 514 See attachment page 514
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah – Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan anak
Table 9.1.b. Maturity Proile in Rupiah – Bank, Consolidated with subsidiaries
Lihat Lampiran halaman 516 See attachment page 516
5. Risiko Hukum
Pelaksanaan identiikasi,
pengukuran, dan
pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Bank,
terutama kegiatan operasional Bank dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi
benturan kepentingan atau gugatan hukum. Bank selalu memastikan apakah semua kegiatan dan
hubungan antara Bank dengan pihak ketiga telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta tetap melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Pengelolaan risiko hukum di Bank dilaksanakan dibawah koordinasi Biro Hukum, Legal dan Remedial
yang menjalankan fungsi hukum atau corporate legal. Biro Hukum, Legal dan Remedial bertindak sebagai
“legal advisor” yang bertanggungjawab memberikan pendapat hukum sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan dari unit-unit kerja, berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Selain memberikan pendapat hukum kepada unit- unit terkait, Biro Hukum, Legal dan Remedial juga
membantu mempersiapkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perjanjian antara Bank
dan nasabahnya dan memastikan agar dokumen- dokumen tersebut mengikat dengan sempurna.
Untuk memitigasi risiko hukum tersebut selama tahun 2015, Biro Hukum, Legal dan Remedial telah
melakukan berbagai langkah, antara lain. a. Melakukan pengkajian atas dokumen-dokumen
atau perjanjian-perjanjian guna mengamankan kepentingan hukum Bank.
b. Membuat atau memperbaharui standar
dokumenperjanjian agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku.
c. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia serta pengkajian atas
perkara litigasi yang telah terjadi. d. Memberikan analisis maupun advis hukum
dan mempersiapkan langkah-langkah hukum terhadap permasalahan-permasalahan yang
disampaikan oleh unit-unit terkait sehubungan dengan perjanjian yang sedang atau akan
dijalankan. as early warning indicators. In addition, the Bank also
monitors periodically the stability of core deposits by analyzing their volatility.
5. Legal Risks
The identiication, measurement, and monitoring of potential legal risks are undertaken to all of the
Bank’s activities, especially the Bank’s operations by involving third parties having a potential conlict of
interest or a lawsuit. The Bank always ensures that all activities and relationships between the Bank
and third parties are pursuant to applicable laws and regulations and keeps safeguarding the Bank’s
interests in legal aspect.
The legal risk management in the Bank is under the coordination of the Legal Bureau, Legal and Remedial
having a corporate legal function. The Legal Bureau, Legal and Remedial acts as a legal advisor having
responsibility for providing legal opinions as needed and requested by work units, pursuant to applicable
laws and regulations. In addition to provide legal opinions to relevant units, the Legal Bureau, Legal
and Remedial also helps preparing documents relating to agreements between the Bank and its
customers and ensures that these documents are completely binding.
To mitigate legal risks in 2015, the Legal Bureau, Legal and Remedial has conducted various measures,
among others. a. Review documents or agreements to protect the
Bank’s legal interest. b.
Prepare or update documentagreement standards to comply with applicable laws and
regulations.
c. Build the capacity and knowledge of human resources and review the occurred litigation
cases. d. Provide analysis, legal advice, and legal
preparations to problems informed by relevant units in connection with ongoing or future
agreements.
6. Risiko stratejik
Sebagai upaya untuk mengelola risiko stratejik yang mungkin terjadi, Bank telah menyusun rencana
stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnis yang dituangkan dalam rencana strategi tahunan Rencana Bisnis Bank
RBB dan strategi bisnis 3 tahunan. RBB disusun melalui serangkaian diskusi yang melibatkan jajaran
manajemen. Kebijakan umum atau arahan strategis yang dirumuskan Bank dilakukan dalam perspektif
jangka pendek maupun jangka menengah, yang dikaji ulang secara berkala minimal 1 satu tahun
sekali.
Bank selalu mengevaluasi kinerja bisnis dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan perubahan internal
maupun eksternal Bank guna memperkecil risiko stratejik Bank. Dalam pelaksanaannya Manajemen
Risiko Stratejik dilakukan oleh Divisi Finance dan Accounting yang berada di bawah pengawasan aktif
Manajemen Bank.
Dalam rangka proses identiikasi atas risiko dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik
eksternal maupun internal, Bank melakukan analisis atas lingkungan industri yang dapat mempengaruhi
pendapatan dan keberlangsungan bisnis Bank, baik dari sisi makro maupun mikro ekonomi secara
berkala untuk semua lini bisnis. Untuk pemantauan atas realisasi atas rencana strategis Bank dilakukan
minimal 1 satu bulan sekali atau sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan sehingga memungkinkan
Bank untuk merespon perubahan lingkungan bisnis dengan cepat sesuai perkembangan industri.
Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk manajemen risiko stratejik mencakup pengawasan
secara berkala atas kinerja Bank yang berdampak pada pendapatan usaha dan budaya pengendalian
risiko stratejik yang melibatkan seluruh lini bisnis Bank. Dewan Komisaris dan Direksi mengadopsi dan
mendukung pengendalian internal yang kuat serta memastikan bahwa manajemen menerapkan dan
melakukan komunikasi atas pengendalian internal yang kuat ke seluruh organisasi. Proses ini dipantau
oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara langsung dan Bank telah memiliki sistem untuk identiikasi dan
penilaian risiko stratejik, serta kegiatan pengendalian yang dipantau oleh Divisi Manajemen Risiko
Terintegrasi dan SKAITerintegrasi dan Anti Fraud.
7. Risiko Kepatuhan
Untuk dapat mengelola potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi, seluruh lini organisasi perlu
bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko kepatuhan pada seluruh aktivitas Bank. Unit kerja
baik di Kantor Pusat dan cabang sebagai lini depan bertanggung jawab menjaga agar seluruh aktivitas
bisnis dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dibantu oleh Divisi Kepatuhan UKPNTerintegrasi
yang bersifat independen terhadap satuan
6. strategic Risks
As an efort to manage any possible strategic risk, the Bank has prepared a strategic plan and business
initiatives in the forms of an annual strategic plan the Bank’s Business Plan RBB and a 3-year business
strategy. The RBB was prepared through a series of discussions involving the entire management. A
general policy or a strategic directive is formulated by the Bank for short- and mid-terms which is reviewed
periodically at least once in 1 one year.
The Bank always evaluates its business performance from time to time to be adjusted with its internal and
external changes in order to minimize its strategic risks. The Strategic Risk Management is implemented
by the Finance and Accounting Division under active oversight of the Bank’s Management.
In identifying risks and responding both external and internal changes in business environment, the Bank
analyzed periodically its industrial environment which may afect its returns and business sustainability,
both macro- and micro-economic aspects, in all business lines. Monitoring of the realization of the
Bank’s strategic plan is conducted at least once in 1 one month or anytime as required so that the Bank
is able to respond changes in business environment timely in line with the industrial developments.
The Bank has an internal control system toward the strategic risk management, including periodic
oversight on its performance afecting business returns and the strategic risk control culture
by involving all of its business lines. Board of Commisioners and Board of Directors adopted
and supported strong internal control and ensured that the Management made communications on
this strong internal control across the organization. This process is monitored directly by Board of
Commisioners and Board of Directors and the Bank has a system for strategic risk identiication and
assessment, and also controlling activities which is monitored by the IntegratedRisk Management
Division and the IAWUIntegrated and Anti Fraud.
7. Compliance Risks
In order to manage potential compliance risks, all lines in the organization should be responsible for
managing compliance risks in all the Bank’s activities. Work units in the Head Oice and branches as
frontliners are responsible for maintaining that all business activities be performed pursuant to
applicable regulations.
Director of Compliance and Risk Management, being assisted by the IntegratedUKPN Compliance
Division which is independent from operational work
kerja operasional, bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan dan meminimalkan risiko
kepatuhan. Divisi Kepatuhan UKPNTerintegrasi juga bertanggung jawab terhadap penerapan
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT di Bank. Dalam
pelaksananannya untuk mendukung efektiitas kepatuhan Bank didukung oleh komite esekutif
yaitu komite Pemantau Pelaksanaan Good Corporate Governance.
Bank mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan mengambil langkah- langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila
terjadi.
Salah satu strategi dalam manajemen risiko kepatuhan adalah adanya Kebijakan GCG dan
Prosedur Kepatuhan sebagai dua kebijakan dan prosedur utama dalam mengelola risiko kepatuhan.
Namun disisi lain, untuk mendukung agar kebijakan dan prosedur tersebut dapat diimplementasikan
secara efektif, aspek mendasar yang harus ada adalah budaya kepatuhan, yaitu nilai, perilaku, dan
tindakan yang mendukung kepatuhan Bank atas hukum dan peraturan yang berlaku.
8. Risiko Reputasi
Reputasi pada bank merupakan aset terpenting dan tak ternilai oleh karena jasa yang ditawarkan
merupakan bisnis kepercayaan. Untuk meminimalisir risiko
reputasi, maka
Bank melalui
Divisi Corporate Secretary dan Communication melakukan
pemantauan terhadap setiap berita yang berkaitan dengan Bank di media massa. Selain itu, optimalisasi
fungsi unit customer complaint, merupakan salah satu usaha yang dilakukan Bank untuk meningkatkan
pengelolaan risiko reputasi. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan dari nasabah
Bank terkait dengan produk dan pelayanan Bank.
Pengelolaan risiko reputasi juga diterapkan kepada seluruh unit bisnis seperti
front-line oicer sebagai garda depan bagi Bank dalam melayani kebutuhan
nasabah dan memberikan informasi perbankan. Adanya berita negatif secara terus menerus
serta kurang penanganan yang maksimal dapat mempengaruhi reputasi Bank. Penanganan berita
negatif pada saat krisis ditangani oleh corporate secretary pada bank. Sedangkan pengelolaan
komplainkeluhan nasabah dilakukan bekerjasama dengan unit layanan nasabah.
units, is responsible for ensuring the compliance and minimizing compliance risks. The Integrated
UKPN Compliance Division is also responsible for implementing the Bank’s Programs of Anti-
Money Laundering and Prevention of Funding for Terrorism APU and PPT programs. In supporting
the efectiveness of the Bank’s compliance, it is supported by an executive committee, viz.
the Monitoring Committee of Good Corporate Governance GCG.
The Bank has a strong commitment to continuously comply with the applicable laws and regulations
takes measures to ix any shortcoming.
One of strategies in compliance risk management is the GCG Policy and the Compliance Procedure
as the main policy and procedure in managing compliance risks. On the other hand, in order the
policy and procedure to be implemented efectively, a basic requirement is a compliance culture, i.e.
values, behavior, and actions supporting the Bank’s compliance with applicable rules and regulations.
8. Reputation Risks
The reputation of a Bank is the most important and invaluable as services ofered are businesses of trust.
In minimizing reputation risks, the Bank through the Corporate Secretary and Communication Division
monitors any news about the Bank in mass media. In addition, the Bank optimizes the function of the
customer complaint unit as one efort to enhance the reputation risk management. This unit functions
to receive and settle any complaint from the Bank’s customers concerning the Bank’s products and
services.
The reputation risk management is also implemented across business units such as frontline oicers as the
Bank’s frontliners in serving customers’ needs and providing any banking information.
In the event of continuous negative news which is not responded appropriately may afect the Bank’s
reputation. Negative news at the time of crisis is handled by the Bank’s Corporate Secretary whereas
customers’ complaints are settled in cooperation with the customer service unit.
Lapor an T
ahunan 20
15 Annual R
eport
4 67
Tabel 1.a. Permodalan Bank Umum Table 1.a. Commercial Bank’s Capital
Keterangan 31 Desember 2015
December 31, 2015 31 Desember 2014
December 31, 2014 Description
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
i MoDaL inTi Tier 1
1,938,099 2,070,489
1,660,781 1,750,747
i Core Tier i Capital
1. Modal inti Utama CeT 1 1,938,099
2,070,489 1,660,781
1,750,747 1. Modal inti Utama CeT 1
1.1 Modal Disetor setelah Dikurangi saham Treasury 601,962
601,962 -
- 1.1 Paid in Capital after Deducted by Treasury stock
1.2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves 1,502,691
1,448,419 -
- 1.2 Disclosed Reserves
1.2.1 Agio Disagio 21,945
21,945 -
- 1.2.1 Agio Disagio
1.2.2 Modal sumbangan -
- -
- 1.2.2. Contributed capital
1.2.3 Cadangan umum 91,000
91,000 -
- 1.2.3 General reserves
1.2.4 Laba Rugi tahun- tahun lalu yang dapat diperhitungkan
910,604 932,547
- -
1.2.4 Previous year proitloss which can be calculated into capital
1.2.5 Laba Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
119,438 94,073
- -
1.2.5 Current year proitloss which can be calculated into capital
1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan -
- -
- 1.2.6 Positive translation adjustment of inancial
statements 1.2.7 Dana setoran modal
111,955 111,955
- -
1.2.7 Capital fund 1.2.8 Waran yang diterbitkan
44,166 44,166
- -
1.2.8 Issued warrant 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka
program kompensasi berbasis saham -
- -
- 1.2.9 Stock option issued related to compensation
program 1.2.10 Pendapatan komprehensif lainnya
6,046 6,046
1.2.10 Other comprehensive income 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap
260,083 260,083
- -
1.2.11 Fixed asset revaluation surplus balance 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset produktif 50,454
58,734 -
- 1.2.12 Negative diferences between regulatory provision
and impairment of earning assets 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset PPA atas aset non
produktif yang wajib dihitung -
2,570 -
- 1.2.13 Required regulatory provision on non productive
assets 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari
instrumen keungan dalam trading book. -
- -
- 1.2.14 Negative diferences on adjustment of fair value on
inancial instrument in the trading book
1.3 Kepentingan non Pengendali Yang Dapat Diperhitungkan
16 -
- 1.3 Minority interest that can be calculated into capital
1.4 Faktor Pengurang Modal inti Utama: 166,554
19,908 -
- 1.4 Deduction of Core Tier i Capital
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan -
15,468 -
- 1.4.1 Deferred tax calculation
1.4.2 Goodwill -
- -
- 1.4.2 Goodwill
1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya 1,840
4,380 -
- 1.4.3 Other intangible assets
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang
164,714 60
- -
1.4.4 Investment calculated as deduction factor 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
- -
- -
1.4.5 Shortfall on the capital of insurance subsidiary 1.4.6 Eksposur Sekuritisasi
- -
- -
1.4.6 Securities Exposure 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya
- -
- -
1.4.7 Deduction Factor for Tier 1 Capital 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank
lain -
- -
- 1.4.8 Investment on AT and Tier 2 Instruments on other
bank
468
PT Bank V ict
oria Int erna
tional T bk.
Keterangan 31 Desember 2015
December 31, 2015 31 Desember 2014
December 31, 2014 Description
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
2. Modal inti Tambahan aT-1 -
- -
- 2. additional Tier i Capital
2.1 Intrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 -
- -
- 2.1 Instruments supplement AT-1 requirement
2.2 Agio Disagio -
- -
- 2.2 Agio Disagio
2.3 Faktor Pengurang : Investasi pada instrumen AT 1 dan Tier 2 pada bank lain.
- -
- -
2.3 Deduction Factor : Investment on AT1 and Tier 2 instruments in other bank
ii MoDaL PeLenGKaP Tier 2
617,266 628,934
657,461 725,985
ii Tier ii Capital
1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan
470,000 470,000
- -
1 Capital instruments in the form of shares or other meet the requirements
2 . Agio atau Disagio yang berasal dari penerbitan instrument modal pelengkap
- -
- -
2. Agio or Disagio come from the issuance of other capital instrument
3. Cadangan umum PPA atas aset produktif yan g wajib dihitung dengan jumlah paling tinggi sebesar 1,25 satu
koma dua puluh lima persen dari ATMR untuk risiko kredit 147,266
158,934 -
- 3. PPA general reserves on productive assets which are
mandatory calculated by the highest amount of 1.25 one point twenty ive percent of Risk Weighted Assets ATMR
for credit risk 4. Cadangan Tujuan
- -
- -
4. Spesiic reserves 5. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
- -
- -
5. Deduction Factor of Tier 2 Capital 5.1 Sinking Fund
- -
- -
5.1 Sinking Fund 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada Bank Lain
- -
- -
5.2 Investment of Tier 2 Instrument in other Bank
ToTaL MoDaL 2,555,365
2,699,423 2,318,242
2,476,732 ToTaL CaPiTaL
Keterangan Description
31 Desember 2015 December 31, 2015
31 Desember 2014 December 31, 2014
Keterangan Description
31 Desember 2015 December 31, 2015
31 Desember 2014 December 31, 2014
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
Bank Bank
Konsoiidasi Consolidated
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RISK WEIGHTED ASSETS
Rasio KPMM Minimum Capital Requirement KPMM
Ratio ATMR RISIKO KREDIT
CREDIT RISK WEIGHTED ASSETS 11,781,326
12,714,726 11,985,406
12,878,837 Rasio CET 1
CET 1 Ratio 14.64
14.53 13.15
12.90 ATMR RISIKO PASAR
MARKET RISK WEIGHTED ASSETS 697,346
697,346 -
- Rasio Tier 1
Tier 1 Ratio
14.64 14.53
13.15 12.90
ATMR RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK WEIGHTED ASSETS
759,572 840,695
647,014 690,346
Rasio Tier 2 Tier 2
Ratio 4.66
4.41 5.20
5.35
ToTaL aTMR ToTaL oF RisK WeiGHTeD asseTs
MiniMUM CaPiTaL ReQUiReMenT KPMM
13,238,244 14,252,767
12,632,420 13,569,183
Rasio Total Total
Ratio 19.30
18.94 18.35
18.25
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO RATIO IN ACCORDANCE WITH RISK PROFILE
9.00 9.00
- -
Lapor an T
ahunan 20
15 Annual R
eport
4 69
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara individual Table 2.1.a. net Receivables by area - Bank, individually
dalam Juta Rp in million Rp
no Kategori Portofolio
31 Desember 2015 December 31, 2015
31 Desember 2014 December 31, 2014
Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
net Receivables by Region Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
net Receivables by Region Zona
indonesia Barat
indonesia Zone West
Zona indonesia
Tengah indonesia
Zone Center
Zona indonesia
Timur indonesia
Zone east
Diluar indonesia
indonesia outside
Total Total
Zona indonesia
Barat indonesia
Zone West Zona
indonesia Tengah
indonesia Zone
Center Zona
indonesia Timur
indonesia Zone east
Diluar indonesia
indonesia outside
Total Total
1 2
3 4
5 6
7 3
4 5
6 7
2
1 Tagihan Kepada Pemerin tah
4,378,962 -
- -
4,378,962 4,107,359
- -
- 4,107,359
Receivables from Government 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
117,680 -
- -
117,680 324,279
- -
- 324,279
Receivables from Public Sector Entities
3 Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- -
- -
- -
- -
- -
Receivables from Multilateral Development Banks and
International Institutions 4
Tagihan Kepada Bank 1,640,084
575,601 -
- 2,215,685
2,117,956 -
- -
2,117,956 Receivables from Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
506,608 20,096
- -
526,704 500,114
15,202 -
- 515,316
Residential Property Collateralized Loans
6 Kredit Beragun Properti
Komersial 2,717,399
295,030 -
905 3,013,333
2,088,035 164,327
541 917
2,253,820 Commercial Property
Collateralized Loans 7
Kredit PegawaiPensiunan -
- -
- -
- -
- -
- EmployeeRetirement Loans
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,655,202
45,898 561
- 1,701,661
1,592,886 84,194
107 -
1,677,187 Receivables from Microbusiness,
Small Business, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi
7,506,289 413,430
- -
7,919,719 7,890,459
453,055 -
- 8,343,514
Receivables from Corporations 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 427,756
50,468 -
- 478,225
290,294 4,313
1,568 -
296,175 Due Receivables
11 Aset Lainnya
886,138 -
- -
886,138 347,230
- -
- 347,230
Other Assets 12
Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
- -
- -
- -
- -
- -
Exposure in Sharia Business Unit if any
ToTaL 19,836,119 1,400,522
561 905
21,238,106 19,258,612 721,092
2,215 917
19,982,836 ToTaL
47
PT Bank V ict
oria Int erna
tional T bk.
Tabel 2.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan anak Table 2.1.b. net Receivables by area - Bank, Consolidated with subsidiaries
dalam Juta Rp in million Rp
no Kategori Portofolio
31 Desember 2015 December 31, 2015
31 Desember 2014 December 31, 2014
Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
net Receivables by Region Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
net Receivables by Region Zona
indonesia Barat
indonesia Zone West
Zona indonesia
Tengah indonesia
Zone Center
Zona indonesia
Timur indonesia
Zone east
Diluar indonesia
indonesia outside
Total Total
Zona indonesia
Barat indonesia
Zone West Zona
indonesia Tengah
indonesia Zone
Center Zona
indonesia Timur
indonesia Zone east
Diluar indonesia
indonesia outside
Total Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
2
1 Tagihan Kepada Pemerintah
4,629,772 -
- -
4,629,772 4,389,805
- -
- 4,389,805
Receivables from Government 2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
117,680 -
- -
117,680 324,279
- -
- 324,279
Receivables from Public Sector Entities
3 Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- -
- -
- -
- -
- -
Receivables from Multilateral Development Banks and
International Institutions 4
Tagihan Kepada Bank 1,636,232
575,601 -
- 2,211,833
2,074,684 -
- -
2,074,684 Receivables from Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
701,111 54,345
- -
755,456 774,505
59,889 -
- 834,394
Residential Property Collateralized Loans
6 Kredit Beragun Properti
Komersial 2,717,399
295,030 -
905 3,013,333
2,089,281 172,899
541 917
2,263,637 Commercial Property
Collateralized Loans 7
Kredit PegawaiPensiunan -
- -
- -
- -
- -
- EmployeeRetirement Loans
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,672,313
47,088 561
- 1,719,962
1,623,928 85,647
107 -
1,709,681 Receivables from Microbusiness,
Small Business, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi
8,128,890 436,515
- -
8,565,405 8,486,281
479,551 -
- 8,965,833
Receivables from Corporations 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 605,537
50,468 -
- 656,005
401,555 7,642
1,568 -
410,764 Due Receivables
11 Aset Lainnya
925,480 -
- -
925,480 350,951
- -
- 350,951
Other Assets 12
Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada
- -
- -
- -
- -
- -
Exposure in Sharia Business Unit if any
ToTaL 21,134,414 1,459,046
561 905
22,594,927 20,515,268 805,628
2,215 917
21,324,028 ToTaL