Credit Risks AR 2015 Bank Victoria Final

dalam mengelola risiko likuiditas, seperti rasio- rasio likuiditas sebagai indikator peringatan dini early warning indicator. Disamping itu, Bank juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap stabilitas pendanaan inti core deposits melalui analisa terhadap volatilitasnya. Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual Table 9.1.a. Maturity Proile in Rupiah – Bank, Individually Lihat Lampiran halaman 514 See attachment page 514 Tabel 9.1.b. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah – Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan anak Table 9.1.b. Maturity Proile in Rupiah – Bank, Consolidated with subsidiaries Lihat Lampiran halaman 516 See attachment page 516

5. Risiko Hukum

Pelaksanaan identiikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Bank, terutama kegiatan operasional Bank dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Bank selalu memastikan apakah semua kegiatan dan hubungan antara Bank dengan pihak ketiga telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku serta tetap melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Pengelolaan risiko hukum di Bank dilaksanakan dibawah koordinasi Biro Hukum, Legal dan Remedial yang menjalankan fungsi hukum atau corporate legal. Biro Hukum, Legal dan Remedial bertindak sebagai “legal advisor” yang bertanggungjawab memberikan pendapat hukum sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dari unit-unit kerja, berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Selain memberikan pendapat hukum kepada unit- unit terkait, Biro Hukum, Legal dan Remedial juga membantu mempersiapkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perjanjian antara Bank dan nasabahnya dan memastikan agar dokumen- dokumen tersebut mengikat dengan sempurna. Untuk memitigasi risiko hukum tersebut selama tahun 2015, Biro Hukum, Legal dan Remedial telah melakukan berbagai langkah, antara lain. a. Melakukan pengkajian atas dokumen-dokumen atau perjanjian-perjanjian guna mengamankan kepentingan hukum Bank. b. Membuat atau memperbaharui standar dokumenperjanjian agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. c. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia serta pengkajian atas perkara litigasi yang telah terjadi. d. Memberikan analisis maupun advis hukum dan mempersiapkan langkah-langkah hukum terhadap permasalahan-permasalahan yang disampaikan oleh unit-unit terkait sehubungan dengan perjanjian yang sedang atau akan dijalankan. as early warning indicators. In addition, the Bank also monitors periodically the stability of core deposits by analyzing their volatility.

5. Legal Risks

The identiication, measurement, and monitoring of potential legal risks are undertaken to all of the Bank’s activities, especially the Bank’s operations by involving third parties having a potential conlict of interest or a lawsuit. The Bank always ensures that all activities and relationships between the Bank and third parties are pursuant to applicable laws and regulations and keeps safeguarding the Bank’s interests in legal aspect. The legal risk management in the Bank is under the coordination of the Legal Bureau, Legal and Remedial having a corporate legal function. The Legal Bureau, Legal and Remedial acts as a legal advisor having responsibility for providing legal opinions as needed and requested by work units, pursuant to applicable laws and regulations. In addition to provide legal opinions to relevant units, the Legal Bureau, Legal and Remedial also helps preparing documents relating to agreements between the Bank and its customers and ensures that these documents are completely binding. To mitigate legal risks in 2015, the Legal Bureau, Legal and Remedial has conducted various measures, among others. a. Review documents or agreements to protect the Bank’s legal interest. b. Prepare or update documentagreement standards to comply with applicable laws and regulations. c. Build the capacity and knowledge of human resources and review the occurred litigation cases. d. Provide analysis, legal advice, and legal preparations to problems informed by relevant units in connection with ongoing or future agreements.

6. Risiko stratejik

Sebagai upaya untuk mengelola risiko stratejik yang mungkin terjadi, Bank telah menyusun rencana stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnis yang dituangkan dalam rencana strategi tahunan Rencana Bisnis Bank RBB dan strategi bisnis 3 tahunan. RBB disusun melalui serangkaian diskusi yang melibatkan jajaran manajemen. Kebijakan umum atau arahan strategis yang dirumuskan Bank dilakukan dalam perspektif jangka pendek maupun jangka menengah, yang dikaji ulang secara berkala minimal 1 satu tahun sekali. Bank selalu mengevaluasi kinerja bisnis dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan perubahan internal maupun eksternal Bank guna memperkecil risiko stratejik Bank. Dalam pelaksanaannya Manajemen Risiko Stratejik dilakukan oleh Divisi Finance dan Accounting yang berada di bawah pengawasan aktif Manajemen Bank. Dalam rangka proses identiikasi atas risiko dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal, Bank melakukan analisis atas lingkungan industri yang dapat mempengaruhi pendapatan dan keberlangsungan bisnis Bank, baik dari sisi makro maupun mikro ekonomi secara berkala untuk semua lini bisnis. Untuk pemantauan atas realisasi atas rencana strategis Bank dilakukan minimal 1 satu bulan sekali atau sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan sehingga memungkinkan Bank untuk merespon perubahan lingkungan bisnis dengan cepat sesuai perkembangan industri. Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk manajemen risiko stratejik mencakup pengawasan secara berkala atas kinerja Bank yang berdampak pada pendapatan usaha dan budaya pengendalian risiko stratejik yang melibatkan seluruh lini bisnis Bank. Dewan Komisaris dan Direksi mengadopsi dan mendukung pengendalian internal yang kuat serta memastikan bahwa manajemen menerapkan dan melakukan komunikasi atas pengendalian internal yang kuat ke seluruh organisasi. Proses ini dipantau oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara langsung dan Bank telah memiliki sistem untuk identiikasi dan penilaian risiko stratejik, serta kegiatan pengendalian yang dipantau oleh Divisi Manajemen Risiko Terintegrasi dan SKAITerintegrasi dan Anti Fraud.

7. Risiko Kepatuhan

Untuk dapat mengelola potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi, seluruh lini organisasi perlu bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko kepatuhan pada seluruh aktivitas Bank. Unit kerja baik di Kantor Pusat dan cabang sebagai lini depan bertanggung jawab menjaga agar seluruh aktivitas bisnis dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dibantu oleh Divisi Kepatuhan UKPNTerintegrasi yang bersifat independen terhadap satuan

6. strategic Risks

As an efort to manage any possible strategic risk, the Bank has prepared a strategic plan and business initiatives in the forms of an annual strategic plan the Bank’s Business Plan RBB and a 3-year business strategy. The RBB was prepared through a series of discussions involving the entire management. A general policy or a strategic directive is formulated by the Bank for short- and mid-terms which is reviewed periodically at least once in 1 one year. The Bank always evaluates its business performance from time to time to be adjusted with its internal and external changes in order to minimize its strategic risks. The Strategic Risk Management is implemented by the Finance and Accounting Division under active oversight of the Bank’s Management. In identifying risks and responding both external and internal changes in business environment, the Bank analyzed periodically its industrial environment which may afect its returns and business sustainability, both macro- and micro-economic aspects, in all business lines. Monitoring of the realization of the Bank’s strategic plan is conducted at least once in 1 one month or anytime as required so that the Bank is able to respond changes in business environment timely in line with the industrial developments. The Bank has an internal control system toward the strategic risk management, including periodic oversight on its performance afecting business returns and the strategic risk control culture by involving all of its business lines. Board of Commisioners and Board of Directors adopted and supported strong internal control and ensured that the Management made communications on this strong internal control across the organization. This process is monitored directly by Board of Commisioners and Board of Directors and the Bank has a system for strategic risk identiication and assessment, and also controlling activities which is monitored by the IntegratedRisk Management Division and the IAWUIntegrated and Anti Fraud.

7. Compliance Risks

In order to manage potential compliance risks, all lines in the organization should be responsible for managing compliance risks in all the Bank’s activities. Work units in the Head Oice and branches as frontliners are responsible for maintaining that all business activities be performed pursuant to applicable regulations. Director of Compliance and Risk Management, being assisted by the IntegratedUKPN Compliance Division which is independent from operational work kerja operasional, bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan dan meminimalkan risiko kepatuhan. Divisi Kepatuhan UKPNTerintegrasi juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT di Bank. Dalam pelaksananannya untuk mendukung efektiitas kepatuhan Bank didukung oleh komite esekutif yaitu komite Pemantau Pelaksanaan Good Corporate Governance. Bank mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku dan mengambil langkah- langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi. Salah satu strategi dalam manajemen risiko kepatuhan adalah adanya Kebijakan GCG dan Prosedur Kepatuhan sebagai dua kebijakan dan prosedur utama dalam mengelola risiko kepatuhan. Namun disisi lain, untuk mendukung agar kebijakan dan prosedur tersebut dapat diimplementasikan secara efektif, aspek mendasar yang harus ada adalah budaya kepatuhan, yaitu nilai, perilaku, dan tindakan yang mendukung kepatuhan Bank atas hukum dan peraturan yang berlaku.

8. Risiko Reputasi

Reputasi pada bank merupakan aset terpenting dan tak ternilai oleh karena jasa yang ditawarkan merupakan bisnis kepercayaan. Untuk meminimalisir risiko reputasi, maka Bank melalui Divisi Corporate Secretary dan Communication melakukan pemantauan terhadap setiap berita yang berkaitan dengan Bank di media massa. Selain itu, optimalisasi fungsi unit customer complaint, merupakan salah satu usaha yang dilakukan Bank untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan dari nasabah Bank terkait dengan produk dan pelayanan Bank. Pengelolaan risiko reputasi juga diterapkan kepada seluruh unit bisnis seperti front-line oicer sebagai garda depan bagi Bank dalam melayani kebutuhan nasabah dan memberikan informasi perbankan. Adanya berita negatif secara terus menerus serta kurang penanganan yang maksimal dapat mempengaruhi reputasi Bank. Penanganan berita negatif pada saat krisis ditangani oleh corporate secretary pada bank. Sedangkan pengelolaan komplainkeluhan nasabah dilakukan bekerjasama dengan unit layanan nasabah. units, is responsible for ensuring the compliance and minimizing compliance risks. The Integrated UKPN Compliance Division is also responsible for implementing the Bank’s Programs of Anti- Money Laundering and Prevention of Funding for Terrorism APU and PPT programs. In supporting the efectiveness of the Bank’s compliance, it is supported by an executive committee, viz. the Monitoring Committee of Good Corporate Governance GCG. The Bank has a strong commitment to continuously comply with the applicable laws and regulations takes measures to ix any shortcoming. One of strategies in compliance risk management is the GCG Policy and the Compliance Procedure as the main policy and procedure in managing compliance risks. On the other hand, in order the policy and procedure to be implemented efectively, a basic requirement is a compliance culture, i.e. values, behavior, and actions supporting the Bank’s compliance with applicable rules and regulations.

8. Reputation Risks

The reputation of a Bank is the most important and invaluable as services ofered are businesses of trust. In minimizing reputation risks, the Bank through the Corporate Secretary and Communication Division monitors any news about the Bank in mass media. In addition, the Bank optimizes the function of the customer complaint unit as one efort to enhance the reputation risk management. This unit functions to receive and settle any complaint from the Bank’s customers concerning the Bank’s products and services. The reputation risk management is also implemented across business units such as frontline oicers as the Bank’s frontliners in serving customers’ needs and providing any banking information. In the event of continuous negative news which is not responded appropriately may afect the Bank’s reputation. Negative news at the time of crisis is handled by the Bank’s Corporate Secretary whereas customers’ complaints are settled in cooperation with the customer service unit. Lapor an T ahunan 20 15 Annual R eport 4 67 Tabel 1.a. Permodalan Bank Umum Table 1.a. Commercial Bank’s Capital Keterangan 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Description Bank Bank Konsoiidasi Consolidated Bank Bank Konsoiidasi Consolidated i MoDaL inTi Tier 1 1,938,099 2,070,489 1,660,781 1,750,747 i Core Tier i Capital

1. Modal inti Utama CeT 1 1,938,099

2,070,489 1,660,781 1,750,747 1. Modal inti Utama CeT 1

1.1 Modal Disetor setelah Dikurangi saham Treasury 601,962

601,962 - - 1.1 Paid in Capital after Deducted by Treasury stock

1.2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves 1,502,691

1,448,419 - - 1.2 Disclosed Reserves 1.2.1 Agio Disagio 21,945 21,945 - - 1.2.1 Agio Disagio 1.2.2 Modal sumbangan - - - - 1.2.2. Contributed capital 1.2.3 Cadangan umum 91,000 91,000 - - 1.2.3 General reserves 1.2.4 Laba Rugi tahun- tahun lalu yang dapat diperhitungkan 910,604 932,547 - - 1.2.4 Previous year proitloss which can be calculated into capital 1.2.5 Laba Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 119,438 94,073 - - 1.2.5 Current year proitloss which can be calculated into capital 1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan - - - - 1.2.6 Positive translation adjustment of inancial statements 1.2.7 Dana setoran modal 111,955 111,955 - - 1.2.7 Capital fund 1.2.8 Waran yang diterbitkan 44,166 44,166 - - 1.2.8 Issued warrant 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham - - - - 1.2.9 Stock option issued related to compensation program 1.2.10 Pendapatan komprehensif lainnya 6,046 6,046 1.2.10 Other comprehensive income 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap 260,083 260,083 - - 1.2.11 Fixed asset revaluation surplus balance 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif 50,454 58,734 - - 1.2.12 Negative diferences between regulatory provision and impairment of earning assets 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung - 2,570 - - 1.2.13 Required regulatory provision on non productive assets 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keungan dalam trading book. - - - - 1.2.14 Negative diferences on adjustment of fair value on inancial instrument in the trading book

1.3 Kepentingan non Pengendali Yang Dapat Diperhitungkan

16 - - 1.3 Minority interest that can be calculated into capital

1.4 Faktor Pengurang Modal inti Utama: 166,554

19,908 - - 1.4 Deduction of Core Tier i Capital 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan - 15,468 - - 1.4.1 Deferred tax calculation 1.4.2 Goodwill - - - - 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya 1,840 4,380 - - 1.4.3 Other intangible assets 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang 164,714 60 - - 1.4.4 Investment calculated as deduction factor 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - - - - 1.4.5 Shortfall on the capital of insurance subsidiary 1.4.6 Eksposur Sekuritisasi - - - - 1.4.6 Securities Exposure 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya - - - - 1.4.7 Deduction Factor for Tier 1 Capital 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - - - - 1.4.8 Investment on AT and Tier 2 Instruments on other bank 468 PT Bank V ict oria Int erna tional T bk. Keterangan 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Description Bank Bank Konsoiidasi Consolidated Bank Bank Konsoiidasi Consolidated

2. Modal inti Tambahan aT-1 -

- - - 2. additional Tier i Capital 2.1 Intrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - - - - 2.1 Instruments supplement AT-1 requirement 2.2 Agio Disagio - - - - 2.2 Agio Disagio 2.3 Faktor Pengurang : Investasi pada instrumen AT 1 dan Tier 2 pada bank lain. - - - - 2.3 Deduction Factor : Investment on AT1 and Tier 2 instruments in other bank ii MoDaL PeLenGKaP Tier 2 617,266 628,934 657,461 725,985 ii Tier ii Capital 1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan 470,000 470,000 - - 1 Capital instruments in the form of shares or other meet the requirements 2 . Agio atau Disagio yang berasal dari penerbitan instrument modal pelengkap - - - - 2. Agio or Disagio come from the issuance of other capital instrument 3. Cadangan umum PPA atas aset produktif yan g wajib dihitung dengan jumlah paling tinggi sebesar 1,25 satu koma dua puluh lima persen dari ATMR untuk risiko kredit 147,266 158,934 - - 3. PPA general reserves on productive assets which are mandatory calculated by the highest amount of 1.25 one point twenty ive percent of Risk Weighted Assets ATMR for credit risk 4. Cadangan Tujuan - - - - 4. Spesiic reserves 5. Faktor Pengurang Modal Pelengkap - - - - 5. Deduction Factor of Tier 2 Capital 5.1 Sinking Fund - - - - 5.1 Sinking Fund 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada Bank Lain - - - - 5.2 Investment of Tier 2 Instrument in other Bank ToTaL MoDaL 2,555,365 2,699,423 2,318,242 2,476,732 ToTaL CaPiTaL Keterangan Description 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Keterangan Description 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Bank Bank Konsoiidasi Consolidated Bank Bank Konsoiidasi Consolidated Bank Bank Konsoiidasi Consolidated Bank Bank Konsoiidasi Consolidated ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RISK WEIGHTED ASSETS Rasio KPMM Minimum Capital Requirement KPMM Ratio ATMR RISIKO KREDIT CREDIT RISK WEIGHTED ASSETS 11,781,326 12,714,726 11,985,406 12,878,837 Rasio CET 1 CET 1 Ratio 14.64 14.53 13.15 12.90 ATMR RISIKO PASAR MARKET RISK WEIGHTED ASSETS 697,346 697,346 - - Rasio Tier 1 Tier 1 Ratio 14.64 14.53 13.15 12.90 ATMR RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK WEIGHTED ASSETS 759,572 840,695 647,014 690,346 Rasio Tier 2 Tier 2 Ratio 4.66 4.41 5.20 5.35 ToTaL aTMR ToTaL oF RisK WeiGHTeD asseTs MiniMUM CaPiTaL ReQUiReMenT KPMM 13,238,244 14,252,767 12,632,420 13,569,183 Rasio Total Total Ratio 19.30

18.94 18.35

18.25 RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO RATIO IN ACCORDANCE WITH RISK PROFILE 9.00 9.00 - - Lapor an T ahunan 20 15 Annual R eport 4 69 Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara individual Table 2.1.a. net Receivables by area - Bank, individually dalam Juta Rp in million Rp no Kategori Portofolio 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah net Receivables by Region Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah net Receivables by Region Zona indonesia Barat indonesia Zone West Zona indonesia Tengah indonesia Zone Center Zona indonesia Timur indonesia Zone east Diluar indonesia indonesia outside Total Total Zona indonesia Barat indonesia Zone West Zona indonesia Tengah indonesia Zone Center Zona indonesia Timur indonesia Zone east Diluar indonesia indonesia outside Total Total 1 2 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 2 1 Tagihan Kepada Pemerin tah 4,378,962 - - - 4,378,962 4,107,359 - - - 4,107,359 Receivables from Government 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 117,680 - - - 117,680 324,279 - - - 324,279 Receivables from Public Sector Entities 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank 1,640,084 575,601 - - 2,215,685 2,117,956 - - - 2,117,956 Receivables from Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 506,608 20,096 - - 526,704 500,114 15,202 - - 515,316 Residential Property Collateralized Loans 6 Kredit Beragun Properti Komersial 2,717,399 295,030 - 905 3,013,333 2,088,035 164,327 541 917 2,253,820 Commercial Property Collateralized Loans 7 Kredit PegawaiPensiunan - - - - - - - - - - EmployeeRetirement Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,655,202 45,898 561 - 1,701,661 1,592,886 84,194 107 - 1,677,187 Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi 7,506,289 413,430 - - 7,919,719 7,890,459 453,055 - - 8,343,514 Receivables from Corporations 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 427,756 50,468 - - 478,225 290,294 4,313 1,568 - 296,175 Due Receivables 11 Aset Lainnya 886,138 - - - 886,138 347,230 - - - 347,230 Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada - - - - - - - - - - Exposure in Sharia Business Unit if any ToTaL 19,836,119 1,400,522 561 905 21,238,106 19,258,612 721,092 2,215 917 19,982,836 ToTaL 47 PT Bank V ict oria Int erna tional T bk. Tabel 2.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan anak Table 2.1.b. net Receivables by area - Bank, Consolidated with subsidiaries dalam Juta Rp in million Rp no Kategori Portofolio 31 Desember 2015 December 31, 2015 31 Desember 2014 December 31, 2014 Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah net Receivables by Region Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah net Receivables by Region Zona indonesia Barat indonesia Zone West Zona indonesia Tengah indonesia Zone Center Zona indonesia Timur indonesia Zone east Diluar indonesia indonesia outside Total Total Zona indonesia Barat indonesia Zone West Zona indonesia Tengah indonesia Zone Center Zona indonesia Timur indonesia Zone east Diluar indonesia indonesia outside Total Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 1 Tagihan Kepada Pemerintah 4,629,772 - - - 4,629,772 4,389,805 - - - 4,389,805 Receivables from Government 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 117,680 - - - 117,680 324,279 - - - 324,279 Receivables from Public Sector Entities 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank 1,636,232 575,601 - - 2,211,833 2,074,684 - - - 2,074,684 Receivables from Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 701,111 54,345 - - 755,456 774,505 59,889 - - 834,394 Residential Property Collateralized Loans 6 Kredit Beragun Properti Komersial 2,717,399 295,030 - 905 3,013,333 2,089,281 172,899 541 917 2,263,637 Commercial Property Collateralized Loans 7 Kredit PegawaiPensiunan - - - - - - - - - - EmployeeRetirement Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,672,313 47,088 561 - 1,719,962 1,623,928 85,647 107 - 1,709,681 Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi 8,128,890 436,515 - - 8,565,405 8,486,281 479,551 - - 8,965,833 Receivables from Corporations 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 605,537 50,468 - - 656,005 401,555 7,642 1,568 - 410,764 Due Receivables 11 Aset Lainnya 925,480 - - - 925,480 350,951 - - - 350,951 Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah apabila ada - - - - - - - - - - Exposure in Sharia Business Unit if any ToTaL 21,134,414 1,459,046 561 905 22,594,927 20,515,268 805,628 2,215 917 21,324,028 ToTaL