Simpulan SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

226

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan paradigma penelitian ada empat faktor determinan keefektifan organisasi yaitu struktur organisasi, budaya organisasi, lingkungan organisasi, dan konflik organisasi. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa paradigma penelitian yang disusun oleh peneliti tidak sepenuhnya didukung data empiris. 1 Model teoretis yang dibangun berdasarkan grand teori setelah diuji dengan data empiris ternyata ada faktor-faktor yang tetap akan tetapi ada juga yang berubah. Dari empat faktor determinan tersebut ternyata hanya tiga yang tetap bertahan, yaitu struktur organisasi, budaya organisasi dan lingkungan organisasi; sedangkan satu faktor yaitu konflik organisasi tidak signifikan. 2 Hasil pengujian pengaruh struktur organisasi terhadap keefektifan organisasi, menunjukkan bahwa model teoretis yang dibangun didukung oleh data empiris. Pada model fit pengaruh struktur organisasi terhadap keefektifan organisasi sebesar 0,90. Besarnya koefisien dimensi yang signifikan adalah spesialisasi kegiatan 0,89; formalisasi dokumen 0,20; standarisasi prosedur 0,49; sentralisasi kewenangan 0,53; serta konfigurasi struktur peran 0,81. Besarnya koefisien indikator yang signifikan adalah keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan 0,53; jumlah guru mata pelajaran 0,52; jumlah laboran, pustakawan 0,51; pelaksanaan supervisi 0,49; kesuaian tugas dengan latar belakang pendidikan 0,42; keikutsertaan guru pada penatarandiklat 0,41; serta definisi tertulis tentang tugas guru 0,20. 3 Hasil pengujian pengaruh budaya organisasi terhadap keefektifan organisasi, menunjukkan bahwa model teoretis yang dibangun didukung oleh data empiris. Pada model fit pengaruh budaya organisasi terhadap keefektifan organisasi sebesar 0,76. Besarnya koefisien dimensi yang signifikan adalah toleransi 0,56; dan pola komunikasi 0,58. Dimensi yang tidak signifikan adalah inisiatif individu, dukungan manajemen, dan sistem imbalan. Tidak signifikannya dimensi-dimensi tersebut disebabkan karena dampak era global, masuknya nilai-nilai budaya baru menyebabkan terjadinya akulturasi budaya yang mampu mengubah persepsi guru. Besarnya koefisien indikator yang signifikan adalah dorongan pada setiap individu untuk bertindak agresif, inovatif, dan berani mengambil resiko 0,56; koordinasi kegiatan di sekolah 0,42; serta pola komunikasi formal dan non formal 0,42. 4 Hasil pengujian pengaruh lingkungan organisasi terhadap keefektifan organisasi menunjukkan bahwa model teoretis yang dibangun didukung oleh data empiris. Pada model fit pengaruh lingkungan organisasi terhadap keefektifan organisasi sebesar 0,95 dengan signifikansi 2,01. Besarnya koefisien dimensi yang signifikan adalah pemerintah 0,58; pesaing 0,92; public pressure 0,94. Dimensi yang tidak signifikan adalah pelanggan. Tidak signifikannya dimensi-dimensi tersebut disebabkan karena dampak dari persaingan global telah mengubah pandangan sekolah terhadap lingkungan organisasinya, perhatian sekolah tidak hanya terfokus pada kondisi lingkungan khusus saja akan tetapi juga memperhatikan lingkungan umumnya seperti kondisi sosial, politik, ekonomi, budaya agar sekolah dapat survive dalam persaingan yang semakin ketat. Besarnya koefisien indikator yang signifikan adalah kemampuan menyelesaikan tuntutan organisasi profesi pendidikan guru 0,75; perhatian terhadap kritik dari tokoh pendidikan 0,68; kemampuan bersaing dengan sekolah lain 0,63; kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan peraturan dari pemerintah 0,58; kemampuan menerapkan teknologi baru 0,55. 5 Hasil pengujian pengaruh konflik organisasi terhadap keefektifan organisasi, menunjukkan bahwa model teoretis yang dibangun tidak didukung oleh data empiris. Pada model fit konflik organisasi dengan dimensi kekacauan, stagnasi, kegairahan tidak signifikan mempengaruhi keefektifan organisasi karena nilai t nya 0,00 lebih kecil dari 1,96. Tidak signifikannya konflik disebabkan karena pengaruh kosmologi Jawa pandangan tradisional bahwa konflik bisa mengancam harga diri dan reputasi sekolah karena menunjukkan ketidakserasian.

5.2 Implikasi