Penegasan Istilah Asumsi PENDAHULUAN

1.6 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari interpretasi yang berbeda dari para pembaca. Beberapa istilah yang perlu ditegaskan beserta maknanya seperti berikut. 1 Faktor-faktor determinan keefektifan organisasi SMA Negeri adalah variabel- variabel kausal yang menentukan atau yang mempengaruhi keefektifan organisasi SMA Negeri. 2 Keefektifan organisasi SMA Negeri adalah tingkat keberhasilan SMA Negeri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. 3 Era desentralisasi pendidikan adalah suatu masa atau kurun waktu implementasi sistem pendidikan nasional yang memberikan kewenangan lebih besar kepada instansi pendidikan kabupatenkota dan sekolah, dalam mengelola lembaganya dan pengambilan keputusan partisipatif dalam lingkungan masing-masing.

1.7 Asumsi

Penelitian ini bertolak dari beberapa asumsi sebagai berikut. 1 Desentralisasi pendidikan merupakan suatu kebijakan pemerintah yang memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan keefektifan sekolah, kebijakan ini sudah berjalan selama lima tahun sehingga sudah memenuhi syarat untuk dinilai. 2 Penilaian keefektifan organisasi dilakukan berdasarkan persepsi guru terhadap sekolah masing-masing. Persepsi guru dianggap obyektif tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak manapun. 3 Guru mampu memberikan persepsi yang paling tepat untuk menilai keefektifan organisasi sekolahnya karena setiap hari terlibat langsung pada kegiatan pendidikan di sekolah masing-masing. 4 Pengambilan sampel acak proporsional dianggap paling tepat karena populasi penelitian ini tersebar di 16 SMA Negeri Kota Semarang, yang kondisinya tidak sama. 5 Pengambilan populasi SMA Negeri dianggap paling tepat karena pengaruh implementasi desentralisasi pendidikan sangat terasa pada sekolah negeri karena mereka sangat tergantung dari kebijakan pemerintah, sedangkan untuk sekolah swasta tidak banyak terpengaruh karena pada dasarnya mereka tidak banyak tergantung pada kebijakan pemerintah akan tetapi tergantung pada kebijakan yayasan masing-masing.

1.8 Keterbatasan Penelitian