Dari berbagai definisi tersebut pada dasarnya organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
2.1.4 Keefektifan Organisasi Sekolah
Apakah sekolah merupakan suatu organisasi? Hoy dan Miskel 1991: 28 menyatakan pendapatnya bahwa sekolah adalah suatu sistem sosial. Sekolah
sebagai sistem sosial mengorganisasikan seluruh interaksi personalia dalam suatu hubungan organik. Sistem sosial juga digambarkan oleh ketergantungan dari
bagian-bagian, kejelasan anggota, perbedaan dengan lingkungan, jaringan kerjasama sosial yang kompleks, dan mempunyai budaya yang unik. Seperti
umumnya organisasi formal, analisis tentang sekolah sebagai sistem sosial juga memperhatikan aspek-aspek kehidupan organisasi.
Sekolah sebagai sistem sosial terdiri dari unsur-unsur 1 institusi yang terdiri dari berbagai peran dan harapan yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan sistem; dan 2 individu yang merupakan orang-orang dengan berbagai kebutuhan pada pelaku sistem yang menyediakan energi untuk mencapai tujuan.
Jadi perilaku dalam sistem akan lebih dimengerti secara jelas melalui analisis interaksi antara kedua unsur tersebut, yaitu interaksi antara institusi dan individu
yang ada di dalamnya. Organisasi formal sebagai suatu sistem sosial apabila ingin selamat survive
harus mampu menyelesaikan permasalahan utama seperti misalnya adaptasi, pencapaian tujuan, dan integrasi. Model organisasi formal diusulkan untuk
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Unsur internal sistem adalah institusi,
individu, dan kelompok kerja, sedangkan unsur eksternal adalah lingkungan serta outcome
. Menurut Sergiovanni dan Starratt 1993 sekolah adalah komunitas atau
organisasi, dan apa yang dilakukan orang-orang menggambarkan perilaku organisasi. Komunitas atau organisasi adalah gambaran yang menyuarakan
kebenaran bagi aspek-aspek tertentu tentang fungsi sekolah-sekolah. Kata mengorganisasikan contohnya adalah menyediakan petunjuk yang bagus seperti
bagaimana tenaga organisasi memikirkan tentang sekolah-sekolah dan supervisi sekolah. Mengorganisasikan berarti merancang bermacam-macam sumber daya
secara menyeluruh dan masuk akal. Misalnya: alasan untuk mengorganisasikan, memperhatikan kebutuhan belajar menjadi bagian-bagian yang diorganisasikan,
mengarahkan kelompok untuk berpikir dengan logika yang runtut, merencanakan kebutuhan untuk upaya mengembangkan unsur-unsur yang disusun dalam pola
yang diinginkan. Memantau perkembangan, membuat perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan, mengevaluasi apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Mengingat sekolah merupakan organisasi formal dan juga sistem sosial
maka untuk mendapatkan definisi keefektifan organisasi sekolah yang lebih komprehensif akan digunakan teori-teori tentang keefektifan organisasi baik yang
khusus untuk sekolah maupun teori tentang keefektifan organisasi pada umumnya. Perlu disampaikan pula bahwa para ahli dalam menyebut keefektifan organisasi
sekolah sering menggunakan istilah yang berbeda, antara lain ada yang menyebut ”keefektifan organisasi sekolah” ada juga yang menyebut dengan ”keefektifan
sekolah” yang berasal dari ”school effectiveness”. Walaupun cara menyebutnya berbeda namun dilihat dari isinya, ternyata yang dimaksudkan adalah sama yaitu
keefektifan sekolah sebagai organisasi pendidikan. Kalaupun ada perbedaan maka yang berbeda adalah 1 pendekatan penilaian yang digunakan; 2 minat kajian
para penelitinya, hal ini berkaitan dengan pemilihan variabel penelitian; 3 luasnya sasaran penelitian, ini berkaitan dengan jumlah variabel penelitian.
Menyadari kondisi tersebut untuk menjaga konsistensi penulisan penelitian ini selanjutnya digunakan istilah ”keefektifan organisasi sekolah”. Apabila tulisan
itu merupakan kutipan teori atau pendapat dari para ahli, penulis tetap menggunakan istilah sesuai aslinya.
2.1.5 Definisi Keefektifan Organisasi