Struktur Organisasi Kerangka Teoretis

Sumber: Robbins 1994: 28

2.1.10 Struktur Organisasi

Menurut Griffin 1986 srtuktur organisasi adalah suatu sistem tugas, pelaporan, dan hubungan wewenang tentang pekerjaan dalam organisasi.Struktur didefinisikan sebagai bentuk dan fungsi dari akegiatan-kegiatan dalam organisasi. Struktur juga disefinisikan bagaimana bagian-bagian dari organisasi ada kecocokan secara bersama-sama, seperti dalam bagan organisasi. Manfaat dari struktur organisasi adalah untuk mengatur dan mengkoordinasikan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi dibagi dalam aspek konfigurasi, Strategi Besaran Lingkungan Politik dan Kekuasaan Struktur Organisasi Keefektifan Organisasi Desain Organisasi Konflik Evolusi Perubahan Lingkungan Budaya Teknologi dan aspek operasional. Aspek konfigurasi terdiri dari: devisi pegawai, departementalisasi, span of control jangkauan pengawasan, dan komponen administrasi. Aspek operasional terdiri dari: spesialisasi, formalisasi, sentralisasi, tanggung jawab, dan kewenangan. Menurut Robbins 1994 struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Struktur organisasi di desain dari tiga komponen utama atau dimensi-dimensi organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi, serta sentralisasi. Ketiga variabel itu jika dikombinasikan akan menciptakan berbagai macam desain organisasi. Kompleksitas merujuk pada tingkat deferensiasi yang ada di dalam organisasi, yaitu deferensiasi horisontal, deferensiasi vertikal, dan deferensiasi spasial. Deferensiasi horisontal adalah spesialisasi dan departementasi. Spesialisasi yang paling dikenal adalah spesialisasi fungsional atau pembagian kerja. Pengelompokan para spesialis disebut departementasi. Departementasi adalah cara organisasi secara khas mengkoordinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi secara horisontal. Deferensiasi vertikal berkait erat dengan rentang kendali yaitu jumlah bawahan yang dapat diatur secara efektif oleh seorang manajer. Deferensiasi spasial merujuk sejauh mana lokasi dari kantor, personalia organisasi tersebar secara geografis. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan distandarisasi. Tenik-teknik formalisasi yang paling populer adalah proses seleksi, persyaratan peran, peraturan, prosedur dan kebijakan; yang mengatur agar para pegawai menjalani ritual untuk membuktikan loyalitas dan komitmen mereka pada organisasi. Sentralisasi adalah dimana letak kewenangan pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah kewenangan pengambilan keputusan terpusat pada satu titik di tingkat paling puncak oleh manajer senior dalam organisasi. Desentralisasi adalah keputusan langsung di dorong ke bawah kepada pegawai yang lebih rendah di mana para pengambil keputusan berada paling dekat dengan tempat kejadian. Sentralisasi dan desentralisasi mempunyai dua komponen yaitu: kewenangan pengambilan keputusan dan pengawasan. Burn dan Stalker dalam Robbins 1994: 231 menemukan dua jenis struktur organisasi yang berdeda yaitu mekanistis dan organis. Struktur mekanistis dengan ciri kompleksitas, formalitas dan sentralisasi yang tinggi yang sesuai jika digunakan dalam suatu lingkungan yang stabil dan pasti. Struktur organis relatif fleksibel dan dapat menyesuaikan diri komunikasi lateral, pengaruh didasarkan atas keahlian dan pengetahuan dari pada wewenang jabatan, tanggung jawab ditetapkan secara bebas tidak kaku, penekanan pada pertukaran informasi pemberian dari pada pengarahan. Pugh dan Hickson 1976 dari Universitas Aston Birmingham, Inggris dalam Hoy dan Miskel 1991: 121 menyampaikan lima karakteristik utama dari struktur organisasi di sekolah, yaitu spesialisasi kegiatan, formalisasi dokumen, standarisasi prosedur, sentralisasi kewenangan, dan konfigurasi struktur peran. Spesialisasi kegiatan terdiri atas kegiatan-kegiatan seperti penerbitan majalah sekolah, pengadaan guru, pembelian barang, pengembangan rencana induk sekolah. Formalisasi dokumen antara lain dokumen-dokumen tentang buku kebijakan, kurikulum, kalender pendidikan, buku pegangan siswa, buku pegangan guru, program pelajaran, jadwal, bagan organisasi, buku tentang peraturan. Standarisasi prosedur terdiri atas tugas guru, laporan perkembangan siswa, evaluasi kegiatan, ujian, ulangan umum, kecepatan pembelajaran. Sentraliasasi kewenangan antara lain kewenangan mengangkat kepala sekolah, guru, dan karyawan, mengatur alokasi anggaran, dalam kenaikan kelas, kelulusan siswa, penetapan peralatan baru, membuat pekerjaan baru. Konfigurasi struktur peran terdiri atas penerimaan siswa baru, jumlah guru, jumlah staf, jumlah penjaga dan tenaga kebersihan sekolah.

2.1.11 Budaya Organisasi