Hipotesis KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian ini secara umum adalah faktor-faktor determinan keefektifan organisasi yaitu struktur organisasi, budaya organisasi, lingkungan organisasi, dan konflik organisasi mempengaruhi keefektifan organisasi. Adapun hipotesis kerja penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Faktor determinan struktur organisasi yang meliputi spesialisasi kegiatan, formalisasi dokumen, standarisasi prosedur, sentralisasi kewenangan, dan konfigurasi struktur peran, mempengaruhi keefektifan organisasi. 2 Faktor determinan budaya organisasi yang meliputi inisiatif, toleransi, dukungan manajemen, pola komunikasi, dan sistem imbalan mempengaruhi keefektifan organisasi. 3 Faktor determinan lingkungan organisasi yang meliputi pemerintah, pelanggan, pesaing, dan public pressure mempengaruhi keefektifan organisasi. 4 Faktor determinan konflik organisasi yang meliputi kekacauan, stagnasi, dan kegairahan mempengaruhi keefektifan organisasi. 102

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Semarang, yang berjumlah 992 orang guru yang berstatus pegawai negeri sipil. Populasi dipilih guru di sekolah negeri dengan pertimbangan bahwa sekolah negerilah yang paling merasakan dampak dari pelaksanaan desentralisasi pengelolaan pendidikan karena sebelum desentralisasi sebagian besar kewenangan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemerintah pusat. Hal ini sangat berbeda dengan sekolah swasta yang sejak berdiri semua kebutuhan harus diurus sendiri, sebagian besar kewenangan pengambilan keputusan juga berada di sekolah bersama dengan pengurus yayasan dan orangtua siswa tanpa banyak campur tangan dari pemerintah.

3.2. Sampel

Teknik sampel yang digunakan adalah proportionate random sampling; teknik proportionate dilakukan dengan mengambil sampel sejumlah guru di setiap sekolah secara proporsional, yaitu kira-kira 20; teknik random dilakukan dengan mengambil sampel guru pada setiap sekolah secara acak. Jumlah sampel ditentukan sesuai dengan ketentuan analisis LISREL bahwa jika menggunakan metode estimasi maximum likelihood disarankan jumlah sampel antara seratus sampai dengan dua ratus supaya hasilnya valid. Dalam penelitian ini sampel