Budaya organisasi sekolah menurut Hoy dan Miskel 1991:213 terdiri atas tiga level dari yang paling dalam sampai yang dangkal yaitu asumsi-asumsi yang
tak diucapakan, nilai-nilai, dan norma-norma. 1 Asumsi-asumsi yang tak diucapkan tacit assumptions terdiri dari hubungan
alam yang alamiah, hubungan manusia yang alamiah, kebenaran dan realitas yang alamiah, hubungan dengan lingkungan.
2 Nilai-nilai, terdiri atas keterbukaan, kepercayaan, kerjasama, kerukunan, keakraban, kerjasama kelompok.
3 Norma-norma terdiri dari dukungan sesama rekan, tidak mengecam atau mencela kepala sekolah, menangani sendiri permasalahan-permasalahan
ketertibandisiplin pribadi, memberikan bantuan ekstra pada siswa, mengenali sesama rekan.
2.1.12 Lingkungan Organisasi
2.1.12.1 Lingkungan Umum dan Lingkungan Khusus
Lingkungan organisasi pada dasarnya terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan khusus. Lingkungan umum adalah lingkungan yang relevansi
dampaknya terhadap organisasi kurang jelas, misalnya: kondisi sosial, situasi politik, ekonomi, situasi ekologi, dan kondisi budaya. Adapun lingkungan khusus
adalah lingkungan yang secara langsung relevan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, misalnya: pelanggan, lembaga pemerintah, para pesaing, serta
pressure groups .
Lembaga pemerintah dalam hal ini adalah perubahan peraturan pemerintah atau adanya peraturan pemerintah yang baru yang mempengaruhi organisasi;
pesaing adalah adanya pesaing baru, adanya dobrakan teknologi baru oleh pesaing; sedangkan pressure groups adalah kelompok masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan seperti misalnya: tokoh pendidikan, akademisi, organisasi profesi di bidang pendidikanguru.
Menurut Sallis 1993:32 ada beberapa macam pelanggan dalam pendidikan, yaitu peserta didik atau siswa adalah pelanggan ekternal primer;
orang tua, gubernurpengatur, pengusaha adalah pelanggan ekternal sekunder; pasar kerja, pemerintah, masyarakat adalah pelanggan eksternal tersier; sedangkan
guru, dan staf administrasi lainnya adalah pelanggan internal. Menurut Bruno 1985 dalam Hoy dan Miskel ada dua lingkungan sekolah
yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus. Lingkungan umum adalah faktor- faktor yang sangat luas, trendkecenderungan, dan kondisi-kondisi yang potensial
mempengaruhi organisasi, misalnya perkembangan teknologi dan informasi, nilai- nilai budaya, ekonomi dan faktor pasar, ekologi dan karakteristik demografi.
Lingkungan ekternal khusus yang berpengaruh langsung terhadap organisasi sekolah beserta dengan konstituensinya dan stake holders adalah orang tua,
perguruan tinggi, asosiasi pendidikan, perserikatan-perserikatan, badan pengatur pendidikan, legislatif, pembayar pajak, badan akreditasi.
Perubahan demografi, seperti usia, jenis kelamin, ras dan etnik merupakan faktor-faktor umum yang memberikan tekanan yang sangat hebat di sekolah,
pengalaman di Amerika sekolah-sekolah tradisional tidak mampu menjamin
keefektifannya sehingga terjadi penurunan prestasi, peningkatan absensi dan drop out
siswa. Perhatian pemimpin terhadap lingkungan organisasinya sering tidak sama,
ada yang hanya memperhatikan lingkungan khusus saja akan tetapi ada pula yang memperhatikan lingkungan umumnya. Seorang pemimpin pada tingkat bawah
Lower manager dengan pemimpin yang tingkatnya lebih tinggi middle manager atau top manager berbeda dalam memperhatikan lingkungan organisasinya.
Perhatian yang berbeda itu disebabkan karena latar belakang, pendidikan, dan senioritas seseorang. Dalam kehidupan organisasi maka lingkungan yang
diperhitungkan adalah lingkungan yang dipersepsikan oleh pimpinan organisasi.
2.1.12.2 Perubahan Lingkungan