Analisis Faktor Konfirmatori Budaya Organisasi

dengan variabel X4. Hasilnya model mengalami peningkatan goodness of fit sehingga nilai chi-square =57,77; df = 32; P-value = 0,00384 0,05 tidak signifikan; dan RMSEA = 0,064 0,05 kurang signifikan. Karena model belum fit maka proses modifikasi masih dilanjutkan. Modifikasi VII dilakukan dengan mengeluarkan Q8 dokumen perencanaan pendidikan yang merupakan indikator variabel X2 tetapi berkorelasi tinggi dengan X4. Hasilnya diperoleh model fit yang cukup baik karena nilai chi- square = 31,20; df = 24; P-value = 0,14805 0,05 signifikan; dan RMSEA = 0,039 0,05 signifikan. Model fit menunjukkan bahwa variabel laten struktur organisasi mempunyai lima dimensi yang semuanya signifikan. Besarnya muatan faktor dari yang tertinggi berturut-turut adalah spesialisasi kegiatan = 0,98; konfigurasi struktur peran = 0,94; standarisasi prosedur = 0,63; sentralisasi kewenangan = 0,54; dan yang terendah adalah formalisasi dokumen = 0,40. Muatan faktor seluruh variabel dan indikator disajikan pada Tabel 4.2 sedangkan nilai t seluruh variabel dan indikator disajikan pada Tabel 4.3.

4.1.2.2 Analisis Faktor Konfirmatori Budaya Organisasi

Hasil analisis faktor konfirmatori first order menunjukkan bahwa indikator-indikator dari dimensi inisiatif individu X6, toleransi X7, dukungan manajemen X8, pola komunikasi X9, dan sistem imbalan X10 semuanya valid karena mempunyai nilai t sampel 1,96; kecuali indikator Q19 tidak valid karena nilai t standar error nya 1,86 1,96. Tabel 4.4 Muatan Faktor Variabel dan Indikator Hasil Analisis Faktor Konfirmatori Budaya Organisasi Variabel Indikator Model Awal Modif I Modif II Modif III Modif IV Modif V Model Fit X6 0,48 0,50 0,25 0,24 0,26 0,34 X7 1,02 0,74 0,71 0,72 0,71 0,63 X8 0,09 0,85 0,85 0,85 0,86 0,46 X9 0,80 0,80 0,82 0,81 0,84 0,92 X10 0,93 0,92 0,94 1,24 0,52 0,49 Q18 0,51 0,51 1,00 1,00 1,00 1,00 Q19 0,81 0,82 -- -- -- -- Q20 0,72 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 Q21 0,53 -- -- -- -- -- Q22 0,52 0,51 0,51 0,50 0,52 1,00 Q23 0,85 0,87 0,87 0,88 0,85 -- Q24 0,74 0,74 0,75 0,75 0,74 0,75 Q25 0,71 0,71 0,71 0,71 0,72 0,71 Q26 0,58 0,56 0,56 0,41 -- -- Q27 0,49 0,48 0,49 0,42 1,00 1,00 Q28 0,62 0,63 0,62 -- -- -- Hasil analisis faktor konfirmatori second order menunjukkan bahwa dimensi-dimensi budaya organisasi, yaitu inisiatif individu, dukungan manajemen, pola komunikasi, dan sistem imbalan secara signifikan merupakan variabel pengukuran yang valid dari budaya organisasi karena nilai t sampel 1,96. Akan tetapi dimensi toleransi tidak valid karena muatan faktornya 1,02 1,00. Tabel 4.5 Nilai t Variabel dan Indikator Hasil Analisis Faktor Konfirmatori Budaya Organisasi Variabel Indikator Model Awal Modif I Modif II Modif IV Modif V Model Fit X6 4,77 5,05 3,39 3,46 4,03 X7 8,19 7,59 7,39 6,96 5,62 X8 6,74 6,46 6,39 6,57 6,07 X9 9,68 9,60 9,67 9,43 8,60 X10 6,79 6,45 6,53 5,83 5,55 Q18 3,36 3,45 11,05 11,03 11,54 Q19 - - -- -- -- Q20 6,96 16,42 17,05 16,22 15,34 Q21 - -- -- -- -- Q22 - - - - 23,27 Q23 6,93 6,54 6,55 6,42 -- Q24 - - - - - Q25 6,35 6,31 6,47 6,50 5,83 Q26 - - - -- -- Q27 4,22 4,16 4,24 6,50 15,64 Q28 5,73 5,62 5,64 15,64 -- Model awal ternyata kurang fit karena nilai chi-square yang signifikan chi-square = 69,83 dan df = 39; P-value = 0,00 0,05 tidak signifikan; dan RMSEA = 0,063 0,05 kurang signifikan karena masih 0,08. Untuk memperoleh model fit yang baik maka model dimodifikasi berulang-ulang dengan cara mengeluarkan indikator-indikator yang tidak signifikan atau indikator yang memiliki muatan faktor rendah, yaitu indikator nomor 19, 21, 23, 26, dan 28. Berikut ini akan disajikan proses modifikasi secara keseluruhan. Hasil analisis model awal variabel budaya organisasi, variabel X7 toleransi muatan faktornya lebih besar dari 1,00 sehingga tidak valid; indikator Q19 kebebasan dan independensi dalam tugas tidak signifikan karena nilai t standar error nya 1,86 1,96. Modifikasi I dilakukan dengan mengeluarkan Q 21 keberanian menyampaikan pendapat dan konflik secara terbuka yang merupakan salah satu indikator X7, hasilnya indikator Q19 masih tetap tidak valid bahkan nilai t standar error nya turun menjadi 1,85 1,96. Modifikasi II dilakukan dengan mengeluarkan indikator Q19 kebebasan dan independensi dalam melaksanakan tugas, hasilnya seluruh variabel dan indikator sudah signifikan akan tetapi model belum fit karena nilai chi-square = 41,60 dan df = 24; P-value = 0,01429 0,05 tidak signifikan; dan RMSEA = 0,061 0,05 kurang signifikan. Modifikasi dilanjutkan untuk memperoleh model fit. Modifikasi III dilakukan dengan mengeluarkan indikator Q28 pengembangan karir guru yang merupakan indikator variabel X10 tetapi berkorelasi tinggi dengan indikator Q26 dan variabel X7, hasilnya goodness of fit model meningkat tetapi variabel X10 menjadi tidak valid karena muatan faktornya 1,24 1,00. Modifikasi IV dilakukan untuk meningkatkan validitas X10 dengan cara mengeluarkan salah satu indikatornya yaitu Q26 tingkat kesejahteraan guru. Hasilnya semua variabel dan indikator signifikan tetapi model belum fit karena nilai chi-square =24,41; df = 12; P-value = 0,01785 0,05 tidak signifikan; dan RMSEA = 0,072 0,05 kurang signifikan. Modifikasi V dilakukan dengan mengeluarkan indikator Q23 bantuan dan dukungan kepada guru yang berkorelasi tinggi dengan Q18, hasilnya diperoleh model fit yang cukup bagus dengan nilai chi-square = 10,83; df = 8; P-value = 0,21174 0,05 signifikan; dan RMSEA = 0,042 0,05 signifikan. Model fit menunjukkan bahwa variabel eksogen budaya organisasi mempunyai lima dimensi yang semuanya signifikan. Besarnya muatan faktor dari yang tertinggi berturut-turut adalah: pola komunikasi = 0,92; toleransi = 0,63; dukungan manajemen = 0,46; sistem imbalan = 0,49; dan inisiatif = 0,34. Muatan faktor seluruh variabel dan indikator selengkapnya disajikan pada Tabel 4.4 sedangkan nilai t seluruh variabel dan indikator selengkapnya disajikan pada Tabel 4.5.

4.1.2.3 Analisis Faktor Konfirmatori Lingkungan Organisasi