rakyat Indonesia; 2 membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar; 3 meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4
meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global; dan 5 memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan visi dan misi tersebut, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2.1.3 Definisi Organisasi
Menurut Robbins 1994: 4 organisasi adalah kesatuan entity sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Dikoordinasikan dengan sadar
mengandung arti manajemen, kesatuan sosial berarti bahwa unit itu terdiri dari
orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain, pola interakasi anggotanya harus seimbang dan diselaraskan supaya tidak berlebihan namun juga
memastikan bahwa tugas-tugas yang kritis telah diselesaikan. Definisi ini mengasumsikan secara eksplisit kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola
interaksi. Perbedaan antara teori organisasi dan perilaku organisasi. Teori organisasi
adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun preskriptif dari disiplin ilmu
tersebut. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana organisasi dikonstruksi sehingga mampu meningkatkan keefektifan organisasi. Teori organisasi
mengambil pandangan makro unit-unit analisisnya adalah organisasi atau sub-sub utamanya. Teori organisasi memfokuskan diri pada perilaku dari organisasi dan
menggunakan definisi yang lebih luas tentang keefektifan organisasi. Teori organisasi tidak hanya memperhatikan prestasi dan sikap para pegawai tetapi juga
kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menyesuaikan diri dan mencapai tujuan-tujuannya.
Perilaku organisasi mengambil pandangan mikro memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi
memfokuskan diri pada perilaku di dalam organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai-produktivitas
pegawai, absensi, perputaran pegawai dan kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu yang secara khas dipelajari
dalam perilaku organisasi adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta
kepribadian, termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, kekuasaan, komunikasi, dan konflik.
Perbedaan mikro dan makro ini menyebabkan tumpang tindih, misalnya faktor-faktor struktural mempunyai dampak terhadap perilaku pegawai sehingga
studi perilaku organisasi juga harus mempertimbangkan hubungan struktur dan perilaku begitu juga beberapa topik mikro juga relevan dengan studi teori
organisasi. Apabila pembicaraan mikro dan makro saling tumpang tindih maka penekanannya akan berbeda. Misalnya konflik dalam perilaku organisasi
cenderung difokuskan konflik antar pribadi dan antar kelompok yang berasal dari perbedaan kepribadian dan komunikasi yang lemah; akan tetapi para ahli teori
organisasi akan menekankan pada koordinasi antar unit yang disebabkan adanya kekurangan di dalam desain organisasi.
Menurut Griffin 1986: 21 organisasi adalah two or more people working together to achieve common goal
. Jadi organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersamaumum. Dari definisi itu dapat
diketahui bahwa jika ada dua orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama maka dia adalah sebuah organisasi walaupun mungkin yang paling
sederhana. Menurut Steers dan Porter dalam Griffin 1986 organisasi adalah
sekelompok manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan umum. Manajemen puncak menyusun arah organisasi dengan: mendefinisikan manfaat;
menetapkan tujuan; merumuskan berbagai strategi untuk mencapai tujuan.
Dari berbagai definisi tersebut pada dasarnya organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
2.1.4 Keefektifan Organisasi Sekolah