Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai-Kuadrat Statistik
Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai χ
2 hitung
1,612 3,976
6,745 4,992
Nilai χ
2 tabel
7,815 9,488
12,592 11,070
Keputusan data
terdistribusi normal
data terdistribusi
normal data
terdistribusi normal
data terdistribusi
normal Perhitungan uji normalitas secara rinci dilihat pada lampiran 2D dan 3C.
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa nilai χ
2 hitung
semua data lebih kecil dibandingkan nilai
χ
2 tabel
, dengan χ
2 tabel
didapat dari tabel kai kuadrat statistik dengan taraf signifikansi
α 5. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menganalisis siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Menganalisis
Uji homogenitas dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
kesamaan kemampuan menganalisis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun uji homogenitas yang digunakan adalah rumus uji Fisher.
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian homogenitas yaitu jika F
hitung
F
tabel
, maka kelas tersebut dinyatakan homogen, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka kelas tersebut dinyatakan tidak homogen. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Statistik
Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai Varians 8,35
7,12 9,55
9,18 Nilai F
hitung
1,38 1,08
Nilai F
tabel
1,84 Keputusan
data homogen data homogen
Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3E dan 3D. Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa nilai F
hitung
kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil dibandingkan nilai F
tabel
, dengan nilai F
tabel
diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki populasi yang
homogen, atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat posttest.
2. Analisis Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat statistik, diperoleh bahwa kedua data baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena
itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Adapun uji statistik yang digunakan adalah uji t. Keputusan diambil
berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika t
hitung
t
tabel
, maka dinyatakan H
1
diterima, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka dinyatakan H
1
ditolak. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Statistik
Pretest Posttest
t
hitung
0,79 5,31
t
tabel
2,00
Keputusan
H
1
ditolak H
1
diterima
Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2F dan 3E. Nilai t
tabel
diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa nilai t
hitung
hasil pretest lebih kecil dari nilai t
tabel
, sehingga dapat disimpulkan bahwa H
1
ditolak atau tidak terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis Problem Solving Polya sebelum diberikan
perlakuan. Sementara nilai t
hitung
hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai t
tabel
, sehingga dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima atau terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis Problem Solving Polya pada konsep fluida dinamis
terhadap kemampuan menganalisis siswa.