adalah 51 sedangkan pada saat posttest adalah 83. Adapun median atau nilai tengah pada kelas eksperimen pada saat pretest adalah 29,07 dan saat posttest
64,75. Nilai median atau nilai tengah pada kelas kontrol saat pretest adalah 28,70 dan pada saat posttest adalah 50,77. Nilai yang sering muncul atau modus pada
kelas eksperimen pada saat pretest yaitu sebesar 31,33 dan pada saat posttest sebesar 64,50. Sedangkan modus pada kelas kontrol pada saat pretest yaitu
sebesar 35,50 dan pada saat posttest sebesar 49,50. Standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 7,12 pada saat pretest dan
9,18 pada saat posttest. Standar deviasi pada kelas kontrol ketika pretest sebesar 8,35 dan berubah menjadi 9,55 pada saat posttest. Nilai rata-rata pada kelas
eksperimen pada saat pretest yaitu 29,00 dan pada saat posttest sebesar 64,87, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol pada saat pretest yaitu sebesar 29,50 dan
pada saat posttest mencapai 52,03. Berdasarkan data tersebut dapat dipahami bahwa ketika pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas eksperimen. Namun, ketika posttest nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas kontrol
dan kelas eksperimen sama-sama mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata- rata pada kelas kontrol sebesar 22,53 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar
35,87. Artinya, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.
4. Kemampuan Menganalisis Siswa
Kemampuan menganalisis siswa pada konsep fluida dinamis yang diukur pada penelitian ini dibagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek membedakan,
mengorganisasi, dan mengatribusikan. Ketiga aspek kemampuan menganalisis siswa tersebut dibagi ke dalam 10 butir soal yang tiap butir soal tersebut dipilih
setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Distribusi persentase jumlah butir soal pada setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Jumlah Soal Aspek Kemampuan Menganalisis No
Aspek Kemampuan Menganalisis
No Soal Jumlah
Butir Soal Persentase
1 Membedakan
2, 4, 7 3
30 2
Mengorganisasi 3, 5, 10
3 30
3 Mengatribusikan
1, 6, 8, 9 4
40
Jumlah 10
10 100
Berdasrkan Tabel 4.4 di atas, kemampuan menganalisis aspek membedakan berjumlah 3 soal, yaitu nomor 2, 4, dan 7 atau sebesar 30, aspek mengorganisasi
berjumlah 3 soal yaitu nomor 3, 5, dan 10 atau sebesar 30, dan aspek mengatribusikan berjumlah 4 soal yaitu nomor 1, 6, 8, dan 9 atau sebesar 40.
Adapun distribusi data hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan uji N-Gain dalam setiap aspek kemampuan menganalisis
dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji N-Gain untuk Setiap Aspek Kemampuan Menganalisis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Aspek
Kemampuan Menganalisis
Kelas Eksperimen
Kategori Kelas Kontrol
Kategori N-Gain
N-Gain
Membedakan 0,46
46 Sedang
0,43 43
Sedang Mengorganisasikan
0,57 57
Sedang 0,23
23 Rendah
Mengatribusikan 0,44
44 Sedang
0,34 34
Sedang Rata-Rata
0,52 52
Sedang 0,33
33 Sedang
Perhitungan untuk menentukan Tabel 4.5 di atas terdapat pada lampiran 3F. Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa berdasarkan uji N-Gain
kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam menjawab soal kemampuan menganalisis setiap aspek mengalami peningkatan. Namun
peningkatan yang lebih baik terjadi pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen peningkatan N-Gain untuk kemampuan menganalisis
pada aspek membedakan sebesar 0,46 dengan persentase sebesar 46 berada pada kategori sedang, mengorganisasi sebesar 0,57 dengan persentase N-Gain sebesar
57 berada pada kategori sedang, dan aspek mengatribusikan sebesar 0,44 dengan persentase N-Gain sebesar 44 berada pada kategori sedang. Rata-rata